Review Sharp AQUOS Sense8
Sharp AQUOS Sense8 merupakan jagoan terbaru Sharp di pasar Indonesia, yang baru saja meluncur Januari 2024 lalu. Berbeda dengan seri R8s Pro yang menyasar segmen flagship, AQUOS Sense8 bersaing di kelas menengah.
Ada beberapa hal menarik yang ditawarkan oleh smartphone ini, mulai dari bodinya yang tangguh dengan standar militer, hingga dimensinya yang ramping. Penasaran seperti apa kecanggihannya? Yuk, langsung saja simak ulasan kami!
Bodi tahan banting dan anti air
Dari segi desain, Sharp AQUOS Sense8 tampil layaknya kebanyakan ponsel Jepang lainnya yang mengadopsi bodi persegi, dengan frame yang flat alias agak kaku. Dimensinya ramping karena layarnya memang hanya 6,1 inci saja.
Kalau dibandingkan, dimensi ponsel ini sedikit lebih kecil dari kebanyakan Android di segmen harga setara. Mengoperasikan AQUOS Sense8 dengan satu tangan terasa nyaman dan menyenangkan. Ketebalannya pun pas, dengan bobot ringan yang hanya 159 gram saja, menjadikannya ideal dimasukkan ke saku celana.
Di balik desainnya yang ramping, Sharp merancang AQUOS Sense8 sebagai perangkat yang tangguh. Bingkainya berbahan aluminium, dan dijanjikan kokoh untuk menahan benturan dan melindungi dari kerusakan.
Untuk memastikan ketangguhannya, AQUOS Sense8 telah mendapatkan sertifikasi berstandar militer MIL-STD-810H. Tidak masalah jika terjatuh dari ketinggian sekitar 1 meter. Materialnya juga mampu menahan tekanan dengan berat hingga 6 kilogram!
Itu artinya, AQUOS Sense8 cocok untuk pengguna yang banyak melakukan aktivitas outdoor. Pasalnya, selain bodinya kuat, smartphone ini juga didesain tahan debu dan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
Pada bagian belakang Anda akan menemukan Center Circle Design yang menempatkan kamera utama tepat di tengah. Sharp menjelaskan, posisi kamera seperti ini memudahkan subjek sejajar dengan sudut pandang fotografer saat pemotretan.
Tombol power yang sekaligus berfungsi sebagai sensor sidik jari, bersama dengan tombol pengaturan volume ada di sisi sebelah kanan. Di bawah terdapat port USB-C, audio jack 3.5mm, dan lubang speaker. Smartphone ini juga memiliki slot microSD hingga kapasitas 1 TB.
Sharp menyediakan beberapa pilihan warna untuk AQUOS Sense8, antara lain Pale Green, Light Copper, dan Cobalt Black. Satu hal yang wajib diapresiasi, Sharp menyertakan headset dalam paket penjualan ponsel ini, selain juga softcase, kepala charger, dan kabel USB-C. Ketersediaan headset dalam kemasan terbilang sangat langka di era sekarang.
Layar IGZO OLED
Sharp AQUOS Sense8 menggunakan layar IGZO OLED berukuran 6,1 inci dengan resolusi Full HD+ dan refresh rate 90Hz. Kualitas layarnya amat baik, namun untuk refresh rate memang belum sekencang pesaingnya yang rata-rata sudah 120Hz. Sisi positifnya, refresh rate ini bersifat adaptif dari 1-90Hz.
Perlu diketahui pula bahwa layar ini datang dengan bezel yang agak lebar dan masih menggunakan poni bergaya tetesan air, alias belum punch hole. Untuk bezel bisa jadi ada hubungan dengan standar militernya, jadi tidak bisa dibuat lebih tipis. Secara estetika, desain punch hole dan bezel ini memang agak ketinggalan.
Selebihnya tidak ada yang perlu diragukan. Gambar yang disajikan tajam dengan warna yang juga kaya, sehingga terlihat memanjakan mata. Tingkat kecerahan layar ini amat baik, hingga 1300 nits. Melihat konten di bawah sinar matahari bukan masalah.
Kamera 50 MP dengan OIS
Sharp AQUOS Sense8 dipersenjatai kamera utama 50 MP lengkap dengan OIS dan ditemani kamera ultrawide 8 MP. Untuk selfie, ada kamera 8 MP di depan. Memang tidak ada kamera telefoto, tapi kamera utamanya mendukung 2x zoom serta IQ Engine Pro Pix 5 untuk menangkap gambar dengan format HDR.
Ketiadaan kamera telefoto bisa menjadi deal breaker bagi calon konsumen, mengingat fitur ini mulai banyak dicari oleh pengguna di segmen menengah. Lalu, bagaimana hasil fotonya?
Foto yang diberikan oleh kamera utama pada dasarnya cukup baik. Kamera menangkap dan menyajikan apa yang dilihat oleh lensa, sehingga gambar yang Anda dapat lebih natural. Sekilas minim pemrosesan berbasis AI. Padahal metode semacam ini hampir selalu kita temukan di berbagai ponsel Android masa kini.
Karena minimnya pemrosesan gambar, warna yang ditampilkan terkadang masih perlu dipoles lagi. Seperti pada foto low light di bawah ini, warna kulitnya terlalu warm, mengikuti paparan cahaya dari lampu di dekat objek. Solusinya, Anda wajib usaha ekstra untuk melakukan editing dengan aplikasi pihak ketiga.
Pada kondisi cahaya yang ideal, kamera AQUOS Sense8 bisa diandalkan untuk menciptakan foto yang bagus. Mode 2x Zoom pun masih oke, asalkan cahayanya memadai seperti pada foto di bawah ini. Singkatnya, pengalaman yang kami dapat mirip ketika menguji R8s Pro. Kadang bagus, kadang masih harus diolah lagi.
Untuk video, Sharp AQUOS Sense8 dapat merekam hingga 4K 30fps atau 1080p 60fps menggunakan kamera belakang. Sementara untuk kamera depan, hanya bisa sampai 1080p 30fps saja. Berikut hasil videonya:
Performa mulus, UI murni
Sharp AQUOS Sense8 merupakan smartphone pertama di Indonesia yang mengadopsi chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1. Bukan berarti Snapdragon 6 Gen 1 adalah chipset baru, namun memang sejauh ini baru AQUOS Sense8 yang memakainya dan masuk resmi ke Indonesia.
Soal kinerja tidak perlu diragukan. Snapdragon 6 Gen 1 lumayan kencang dan membuat smartphone terasa amat responsif. Tapi kalau diadu dengan ponsel pesaing di harga setara, performanya masih ketinggalan cukup jauh. Chipset ini temani RAM 8 GB dan memori internal 256 GB.
Sejuah pengujian kami, AQUOS Sense8 mampu memberikan kinerja yang mulus untuk berbagai kebutuhan. Untuk gaming oke, tapi terasa kurang bertenaga dalam menangani game berat seperti Genshin Impact, tidak seperti beberapa ponsel 5-6 juta yang pernah kami coba sebelumnya.
Smartphone ini dibekali baterai 5.000 mAh untuk menunjang dayanya. Ketahanan baterainya standar saja, cukup untuk menemani aktivitas dari pagi hingga malam hari dengan gaya pemakaian normal.
Yang sedikit mengganjal adalah belum adanya kemampuan fast charging yang sekencang para pesaingnya di kelas harga setara. Butuh waktu lebih dari 2 jam untuk dapat terisi penuh 100 persen, dari kondisi di bawah 10 persen.
Sekadar informasi, Sharp AQUOS Sense8 mengadopsi OS Android 13 dengan antarmuka murni bawaan Google. Di satu sisi terasa lebih bersih dan minim bloatware, namun di sisi lain juga tidak banyak dibekali fitur-fitur ekstra yang bermanfaat untuk pemakaian harian.
Kesimpulan
Kalau Anda mencari smartphone yang lebih ramping, punya bodi tangguh berstandar militer, anti air, dan bobotnya ringan, maka Sharp AQUOS Sense8 adalah jawabannya. Cocok untuk yang sering beraktivitas di luar ruangan dan sering khawatir terjadi hujan maupun benturan pada ponsel. Buat bikin konten outdoor misalnya ketika mendaki gunung pun oke.
Bagi yang berminat, Sharp AQUOS Sense8 dijual dengan harga Rp5.999.000.
Kelebihan Sharp AQUOS Sense8:
- Bodi ramping dan tergolong paling ringan di kelasnya
- Material kuat, tahan benturan
- Anti air dan debu (IP68)
- Layar IGZO OLED yang sedap dipandang
- Kinerja mulus
- UI bersih, mirip Android murni
- Kamera oke untuk pemotretan di kondisi cahaya ideal
- Paket penjualan lengkap: dapat softcase, charger, dan headset
Kekurangan Sharp AQUOS Sense8:
- Bezel layar tebal dan masih berponi
- Performa belum sekencang pesaingnya di harga setara
- Kecepatan pengisian daya masih tertinggal dari brand lain
- Tidak ada lensa tele
- Harga relatif mahal