Quantcast
AINewsTech News

VIDA Hadirkan Deepfake Shield untuk Cegah Penipuan dengan Deepfake

VIDA memperkenalkan solusi Deepfake Shield. Solusi pertahanan canggih ini dirancang khusus untuk bisa melawan kejahatan penipuan digital yang memanfaatkan teknologi AI generatif deepfake.

VIDA Deepfake Shield

“Teknologi deepfake memperkenalkan era baru ancaman dunia maya yang mampu menghancurkan kepercayaan dan keamanan dalam interaksi bisnis digital dalam sekejap. Hal ini mengkhawatirkan karena sebagian besar profesional melakukan aktivitas dalam ketidaktahuan, rentan terhadap jenis penipuan digital yang dapat langsung mengurangi kepercayaan dan keamanan. ” ujar Niki Luhur, Founder and Group CEO of VIDA.

Solusi VIDA Deepfake Shield

Solusi Deepfake Shield berbeda dengan yang lain. Teknologi ini lebih canggih dengan mengadopsi sistem pertahanan berlapis. Dengan begitu bisa mendeteksi dan menetralisir penipuan deepfake secara efisisen.

VIDA Deepfake Shield menawarkan tiga fitur utama yakni:

  •  Verifikasi Identitas Real-Time: Dengan memverifikasi identitas secara instan, VIDA memastikan bahwa transaksi tetap cepat dan aman, secara langsung mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh deepfake.
  • Integrasi yang Mulus di Seluruh Platform: Dirancang dengan mempertimbangkan kemampuan beradaptasi, mudah terintegrasi ke dalam infrastruktur yang ada, meningkatkan keamanan tanpa mengganggu pengalaman pengguna.
  • Pertahanan Tingkat Lanjut: Menggunakan teknologi mutakhir seperti Passive Liveness Detection dan Biometric Attack Prevention, VIDA Deepfake Shield menawarkan perlindungan terhadap teknik penipuan digital tercanggih, termasuk deep fakes, presentation attacks, dan injection attacks.

VIDA Whitepaper

Selain memperkenalkan solusi Deepfake Shield, VIDA juga meluncurkan Whitepaper “WHAT THE FAKE?: Siapkah Bisnis di Indonesia Melawan Penipuan Deepfake yang Dihasilkan AI?”. Ini adalah Whitepaper pertama di Indonesia yang khusus membahas tentang Deepfake dan dampaknya terhadap ekosistem bisnis di Indonesia. Lewat Whitepaper tersebut juga terungkap bahwa hanya 58% profesional di Indonesia yang mengetahui tentang deepfake, dan 90% tidak yakin bagaimana cara melawan penipuan deepfake secara efektif.

Informasi lebih lanjut terkait whitepaper “WHAT THE FAKE?: Siapkah Bisnis di Indonesia Melawan Penipuan Deepfake yang Dihasilkan AI?” bisa didapatkan melalui tautan berikut ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button