Quantcast
Foto & VideoKamera MirrorlessReview

Review Fujifilm X-T3: Kamera Fujifilm X-T Series yang Paling Mumpuni untuk Foto dan Video

4.6

Jika dibandingkan dengan Fujifilm X-T2, Fujifilm X-T3 hadir dengan sederetan pembaruan, termasuk sensor dan prosesor yang lebih kencang. Tidak heran jika Fujifilm X-T3 kini menjadi pesaing yang sangat ketat di segmen kamera mirrorless dengan sensor APS-C. Penasaran apa saja fitur baru dan peningkatan yang dibawa Fujifilm X-T3? Simak ulasannya berikut ini.

Bodi tampil identik, dilengkapi port mic

Fujifilm X T3 1
Di sektor desain Fujifilm X-T3 dan Fujifilm X-T2 tampil sangat identik dengan gaya retro. Bodinya juga tetap tangguh dengan fitur tahan debu dan cuaca. Bahkan, penempatan tombol dan jumlah tombol yang dibawanya masih sama persis dengan X-T2.

Seperti di X-T2, bagian atas bodi X-T3 dilengkapi dengan knop dial pengaturan kamera. Knop dial ini bisa dioperasikan dengan mekanisme kunci dan putar. Bagi pengguna kamera X-T1 atau X-T2 yang beralih ke X-T3 tentu tidak akan menjumpai masalah saat mengoperasikannya karena desain yang masih sama. Tapi, bagi yang belum terbiasa butuh sedikit waktu untuk beradaptasi dengan mekanisme kendali yang mirip kamera analog ini.

Fujifilm X T3 Black Top

Meski tampil sangat identik, jika dicermati lebih lanjut sektor konektivitas Fujifilm X-T3 kini lebih lengkap. Di X-T3 bisa ditemukan port mic yang bersembunyi di balik panel penutup di samping kiri bodinya. Selain itu Fujifilm X-T3 juga tetap dilengkapi dengan dua slot kartu memori, port micro HDMI, dan USB 3.1 yang kini mendukung isi ulang baterai lewat port USB.

Singkatnya, Fujifilm X-T3 masih menawarkan pengalaman penggunaan yang masih sama seperti generasi lawasnya Fujifilm X-T2. Bodinya yang kokoh dengan ukuran grip yang cukup besar juga menjadikan kamera ini sangat nyaman digenggam.

Kini dengan layar sentuh

Pembaruan kemudian merambat di sektor layarnya. Patut diacungi jempol Fujifilm X-T3 telah datang dengan layar sentuh LCD fleksibel berukuran 3.2 inci. Berkat layar sentuhnya tersebut pengaturan kamera di Quick menu dan kendali titik focus bisa lebih mudah dan cepat. Respon layarnya dengan sentuhan jari juga cukup responsif.

Fujifilm X T3 Back

Sayangnya, di dalam menu utama layar sentuhnya tidak bisa berfungsi. Sebagai gantinya navigasi di menu utama hanya bisa mengandalkan joystick atau tombol D-Pad yang ada di samping layar. Meski layarnya fleksibel, layarnya tersebut juga tidak bisa dilipat ke atas untuk mempermudah selfie atau vlogging.

Menemani layar sentuhnya di bagian atas bisa dijumpai jendela bidik elektonik OLED. Jendela bidiknya ini sangat terang dan jelas. Tampilan yang tersaji di jendela bidiknya juga besar dengan pembesaran yang mencapai 0.75x. Berkat waktu lag hanya 0.005 detik dan refresh rate yang cepat hingga 100fps, jendela bidiknya sangat minim lag dan memungkinkan fotografer untuk melihat dengan jelas subjek yang bergerak tanpa jeda. Menurut kami, jendela bidik X-T3 ini sangat nyaman digunakan dan masih yang terbaik jika dibandingkan dengan mirrorless lain sekelasnya.

Performa lebih kencang, autofocus cepat dan akurat

Peningkatan paling signifikan yang dibawa Fujifilm X-T3 ada di sektor sensor dan prosesornya. X-T3 kini membawa sensor BSI X-Trans CMOS 4 yang resolusinya 26 megapixel tanpa filter low-pass untuk mengoptimalkan ketajaman foto dan prosesor terbaru Fujifilm yakni X-Prosesor 4 yang lebih kencang.

Pada prakteknya, kinerja X-T3 memang terasa lebih cepat jika dibandingkan dengan X-T2. Hal ini bisa kami rasakan dari waktu start up yang relatif lebih singkat dan shutter lag yang lebih minim.

DSCF8416

Peningkatakan lain kemudian juga terasa di sistem autofocusnya yang juga terasa lebih cepat dan akurat, sekalipun di kondisi pencahayaan temaram. Kami pun bisa menentukan titik focus di hampir semua area frame berkat 2.1 juta titik piksel phase detection yang mecakup hampir di 100% area frame.

Fujifilm X-T3 juga telah didukung dengan dukungan pelacakan fokus berdasarkan wajah dan mata subyek. Meski bukan yang terbaik, fitur ini cukup membantu saat mengambil foto portrait.

Kurang puas dengan performanya? Fujifilm X-T3 juga menyediakan fitur Performance boost yang bisa mendongkrak kinerja menjadi lebih cepat. Tapi, perlu di catat fitur boost performance ini akan menyebabkan baterainya menjadi lebih cepat habis.

Hasil foto dan video amat baik

Sebagai seri tertinggi di lini X-T Series, hasil jepretan foto X-T3 memang sangat memuaskan. Saat mencobanya, kami pasangkan X-T3 dengan beragam lensa seperti Fujinon XF 23mm F1.4 dan XF16-55mm F2.8 R LM WR. Hasil fotonya terlihat tajam dan detil. Warna yang dihasilkan juga amat baik. Hasil fotonya sebagai berikut dengan efek simulasi film Classic Chrome:

DSCF0069

DSCF0076

DSCF0380

Di X-T3 juga tersedia 16 opsi efek simulasi film yang menjadi ciri khas Fujifilm, termasuk efek simulasi film ARCOS untuk foto hitam putih dan ETERNA yang ideal untuk pengambilan video dengan tonal warna yang lebih lembut. Selain itu tersedia juga opsi Color Chrome untuk menghasilkan foto dengan tingkat saturasi warna yang lebih tinggi.

Fujifilm X-T3 juga semakin andal di kondisi minim cahaya. Di X-T3 tersedia pengaturan ISO dari ISO 160 hingga ISO 12800 yang bisa diekspansi dari ISO 80 hingga ISO 51200. Kendali noise di ISO tinggi hingga ISO 6400 juga amat baik dengan hasil yang tetap tajam, akurasi warna yang masih terjaga dan sangat minim noise.

DSCF8315

DSCF8377

DSCF8213

Untuk hasil foto Fujifilm X-T3 lainnya tanpa proses penyuntingan bisa dilihat di akun FLICKR resmi yangcanggih.com berikut ini.

Kemampuannya merekam video pun semakin baik jika dibandingkan dengan X-T2. Bahkan, modus perekaman video X-T3 kini membawa fitur kelas profesional yang lebih lengkap. Sebut saja seperti perekaman video di resolusi 4K 60fps (DCI dan UHD) hingga bitrate 400Mbps dan mendukung output 10-bit 4:2:2 ke recorder eksternal lewat HDMI atau 10-bit 4:2:0 ke kartu memori SD. X-T3 juga mendukung perekaman video F-Log dan HLG (Hybrid Log Gamma) serta bisa merekam video dengan efek simulasi film yang tersedia. Fitur perekaman videonya ini yang paling lengkap diantara semua kamera mirrorless Fujifilm dengan sensor APS-C. Namun, sayangnya modus video X-T3 memang belum didukung dengan fitur penstabil di bodinya.

Hasil videonya sebagai berikut.

Baterai rata-rata

Fujifilm X-T3 hadir dengan baterai yang bisa digunakan untuk mengambil sekitar 390 jepretan foto. Saat kami gunakan baterainya ini masih relatif cukup tahan lama hingga sekitar 300 foto. Untuk menghemat baterai, Anda bisa memilih untuk memotret tanpa mengaktifkan jendela bidik elektroniknya atau memotret tanpa menggunakan fitur performance boost.

Kesimpulan

Dengan segudang fitur dan peningkatan yang dibawanya, Fujifilm X-T3 memang nyaris sempurna di kelas mirrorless dengan sensor APS-C. Selain bisa menghasilkan foto dengan kualitas yang jempolan, satu hal yang patut dicermati adalah peningkatan kemampuan rekam videonya yang semakin andal dan hadirnya beragam opsi perekaman video kelas profesional. Ini menjadikan X-T3 kamera Fujifilm X-T Series yang paling mumpuni untuk foto dan video. Jika tidak keberatan dengan harga jualnya yang berada di kisaran 22 juta Rupiah untuk bodi saja, kami sangat rekomendasikan Fujifilm X-T3 untuk fotografer dan videografer dari kelas amatir hingga profesional.

Yang canggih:
+ Autofocus cepat
+ Hasil foto dan video memuaskan
+ Kendali noise di ISO tinggi amat baik
+ Modus video didukung dengan fitur kelas profesional yang lengkap
+ Bisa diisi ulang lewat kabel USB
+ Jendela bidik amat baik
+ Layar Fleksibel

Yang Kurang:
– Layar sentuh terbatas fungsinya
– Tidak dilengkapi flash internal
– Layar tidak bisa dilipat ke atas untuk selfie atau vlogging
– Tidak dilengkapi fitur stabilisasi di bodinya

Dengan kemampuan rekam video yang semakin andal dan hadirnya beragam opsi perekaman video kelas profesional, menjadikan X-T3 kamera Fujifilm X-T Series yang paling mumpuni untuk foto dan video.
4.6
Back to top button