Quantcast
Foto & VideoKamera DSLRNews

Nikon Rilis Df, DSLR Bergaya Retro dengan Sensor Full Frame Pertamanya

Minggu lalu, penggemar fotografi dunia dikejutkan dengan munculnya teaser video berdurasi singkat dari Nikon. Video yang sangat membuat penasaran tersebut, seperti menjawab rumor yang beredar akan hadirnya kamera bergaya retro dari Nikon. Nah, tidak perlu menunggu waktu yang lama Nikon pada akhirnya menguak misteri kamera tersebut dengan mengumumkan kehadiran Nikon Df (Digital Fusion) yang merupakan kamera bergaya retro dengan sensor full-frame pertama dari Nikon.

Nikon Df-2

Desain retro Nikon Df mengacu pada kamera legendarisnya Nikon, FM-series. Namun dimensinya kini sedikit lebih besar dengan bahan magnesium alloy yang kokoh. Bobot kamera yang tangguh ini ada di kisaran angka 760 gram. Cukup ringan dibandingkan dengan kamera full frame Nikon lainnya seperti Nikon D4 yang berbobot sekitar 1340 gram atau Nikon D610 yang memiliki bobot sekitar 850 gram.

Kesan retronya juga bertambah dengan tersedianya sederetan tombol dial yang mirip dengan kamera lawas. Anda dapat menjumpai tombol dial untuk mengatur kecepatan rana kamera, ISO, kompensasi eksposure dan mode pengambilan gambar P/S/A/M. Dengan konsep retro serta sensor berukuran full frame, Nikon Df akan bersaing ketat dengan kamera full frame yang juga baru saja dirilis di Indonesia, Sony A7 dan A7r.

Nikon Df-1

Untuk bersaing dengan kompetitornya, Nikon Df telah disiapkan untuk mengusung teknologi sensor dan prosesor dari kamera full frame Nikon kelas profesional. Untuk sensornya, Nikon Df menggunakan sensor CMOS full frame 16 megapixel dan prosesor Nikon EXPEED 3 milik Nikon D4 yang menawarkan performa ISO dari ISO 100 hingga ISO 12800 dan menyediakan opsi ekspansi ISO hingga ISO 204,800. Sementara sistem autofokusnya, mengusung sistem autofokus 39 titik yang diadopsi dari Nikon D610.

Yang menarik, Nikon Df tidak dilengkapi dengan fitur rekam video yang seakan menjadi fitur wajib kamera DSLR modern. Ditiadakannya fitur rekam video ini juga memiliki alasan tersendiri karena nampaknya Nikon ingin membidik segmen fotografer sesungguhnya atau penggemar kamera Nikon yang mengkhususkan penggunaan kamera hanya untuk memotret.

Nikon Df-3

Selain itu, Nikon Df juga hadir dengan mount lensa Nikon F-Mount yang kompatibel dengan seluruh jajaran lensa Nikon modern hingga lensa manual kuno Nikon tanpa perlu harus lagi menggunakan adapter lensa.

Rahasianya, pada bagian mount lensa Nikon Df telah dilengkapi dengan “Ai tab” yang dapat digunakan untuk mencegah penggunaan lensa manual tersangkut dan pre-Ai (Automatic Indexing) yang merupakan standar yang diperkenalkan Nikon beberapa dekade lalu untuk memastikan kompatibilitas antara lensa F-Mount dengan kamera SLR Nikon. Untuk lensa Ai, Anda dapat menggunakannya dalam mode manual dan aperture priority dengan metering yang bekerja penuh.

Jadi ketika Anda memasangkan lensa manual Nikon, Nikon Df akan otomatis langsung mengenalinya. Lalu lensa tersebut dapat diprogram agar pengendalian diafragma bisa dilakukan lewat cincin diafragma yang umum ditemukan di lensa manual. Ini berarti Anda tetap dapat menikmati fitur autofokus hingga metering yang sama seperti lensa modern.

Untuk terhubung ke perangkat smartphone dan tablet PC, Nikon Df telah mendukung adapter wireless, Nikon WU-1a. Tapi untunglah, Nikon masih tetap melengkapinya dengan lubang intip elektronik untuk membantu Anda membidik foto, layar LCD berukuran cukup besar 3.2-inci dan sejumlah fitur kreatif lewat Nikon Picture Control dan opsi memotret HDR.

Nikon Df-4

Kehadiran Nikon Df juga ditemani dengan kehadiran lensa AF-S NIKKOR 50mm f/1.8G Special Edition. Perbedaan dengan versi standar hanyalah pada kemasannya. Lensa edisi khusus ini menggunakan kemasan bodi lensa klasik NIKKOR Ai dengan banderol harga sekitar US$279.95 jika dibeli terpisah. Nikon Df akan tersedia dalam dua pilihan warna hitam dan silver. Untuk bodinya saja, dibanderol dengan harga sekitar US$2,749.95 dan US$2,999.95 sepaket dengan lensa AF-S NIKKOR 50mm f/1.8G Special Edition. Untuk Indonesia, kami perkirakan Nikon akan memboyongnya mulai bulan Desember 2013 dengan kisaran harga sekitar Rp30 jutaan. Berminat?

[table th=”0″]” “;Nikon Df
Resolusi;16 megapixel
Sensor; CMOS 35mm Full Frame
Prosesor; nikon EXPEED 3
ISO;100-12,800 (bisa diekspansi hingga ISO 204,800
Autofokus; Contrast Detect (sensor), Phase Detect, Multi-area, Center, Selective single-point, Tracking, Single, Continuous, Face Detection, Live View
Lensa; Nikon F Mount (Kompatibel semua lensa modern hingga lensa manual Nikon)
Layar; 3.2-inci 921,000 titik.
Viewfinder; Optical
Continuos Shoot; 5.5 fps
Video;tidak ada
Kartu Memori;SD/SDHC/SDXC card
Konektivitas; USB, HDMI, WiFi (opsional lewat WiFi adapter Nikon WU-1a
Dimensi;144 x 110 x 67 mm
Bobot;760 gram
[/table]
Back to top button