Review Kamera Xiaomi 13T
Kehadiran Xiaomi 13T di Indonesia memang sudah sangat dinantikan. Pasalnya, inilah smartphone pertama Xiaomi di Indonesia yang mengusung teknologi kamera dari Leica. Apakah kolaborasi Xiaomi dan Leica di Xiaomi 13T ini mampu mengungguli kamera smartphone lain sekelasnya? Simak ulasan kami sebagai berikut.
Kelebihan kamera Xiaomi 13T
- Hasil foto memuaskan
- Ketiga kamera bisa menjaga ketajaman dan warna dengan cukup konsisten
- Kendali noise cukup baik di ISO tinggi
- Mode Portrait dengan opsi lensa dan efek bokeh khas lensa Leica
- Mode warna Leica Authentic dan Leica Vibrant
- Filter Leica menyenangkan untuk berkreasi
- Foto dengan filter hitam putih sangat baik di kelas harganya
- Kinerja autofocus sangat cepat
Kekurangan kamera Xiaomi 13T
- Fitur penstabil di modus video terbatas di resolusi Full HD
- Kamera depan standar
- Foto malam hari kurang konsisten
Konfigurasi Kamera Xiaomi 13T
Xiaomi 13T datang dengan membawa konfigurasi tiga kamera. Di antaranya kamera utama dengan sensor Sony IMX707 50 MP f/1.9 yang didukung OIS, kamera tele 50 MP f/1.9 dengan kemampuan 2x optical zoom, dan kamera ultrawide 12 MP f/2.2. Konfigurasi yang sangat fleksibel dan bisa dengan mudah menyesuaikan beragam skenario pemotretan.
Sentuhan Leica bisa terlihat pada optik lensa. Lensanya menggunakan rancangan optik lensa Summicron dari Leica yang populer. Ketiga lensanya menawarkan jarak fokal berbeda. Untuk kamera utama jarak fokal lensanya 24mm (1X), 15mm (0.6x) untuk kamera ultrawide, dan 50mm (2x) untuk kamera tele. Xiaomi 13T juga memiliki watermark khusus Leica untuk unjuk gigi di media sosial.
Berikut beberapa hasil foto dari kamera utama Xiaomi 13T:
Secara keseluruhan kami puas dengan kemampuan kamera Xiaomi 13T. Ketajaman, detil, dan warna yang dihasilkan ketiga kameranya tergolong baik di kelas harganya. Paling penting ketiga kameranya mampu mempertahankan ketajaman dan tonal warna yang cukup konsisten.
Khusus untuk warna bahkan lebih istimewa. Xiaomi dan Leica menyediakan dua racikan mode warna yang tidak akan bisa ditemukan di smartphone manapun.
Opsi mode warna yang tersedia yakni Leica Authentic dan Leica Vibrant. Leica Authentic bisa menghasilkan warna khas Leica yang terlihat alami. Saturasi warna memang tidak terlalu tinggi dan di tepian juga ada sedikit efek vignette. Tapi, patut kami acungi jempol warna yang dihasilkan mode Leica Authentic ini cukup mendekati warna yang dihasilkan kamera Leica. Sementara, Leica Vibrant bisa menghasilkan tonal warna dengan saturasi yang lebih matang.
Berikut perbedaan warna antara Leica Authentic dan Leica Vibrant.
Leica Authentic
Leica Vibrant
Leica Authentic
Leica Vibrant
Leica Authentic
Leica Vibrant
Kembali soal selera, bagi kami memotret dengan kedua mode warna tersebut tetap menyenangkan. Jika kurang untuk berkreasi Anda juga masih bisa menggunakan beragam filter racikan Leica. Mulai dari Leica VIV, Leica NAT, Leica BW NAT, Leica BW HC, Leica Sepia, dan Leica Blue.
Dari semua filter tersebut filter yang paling kami favoritkan adalah Leica BW HC dan Leica BW NAT. Kedua filter ini bisa menghasilkan foto hitam putih yang apik seperti hasil foto kamera Leica. Selain keenam filter tersebut juga tersedia 13 opsi warna filter lain yang terinspirasi dari efek warna rol film.
Mode kamera Xiaomi 13T turut didukung dengan mode AI. Namun, opsi ini nyaris tidak pernah kami aktifkan. Pasalnya, tanpa AI pun hasil foto dari kameranya sudah oke. Mode Pro juga tersedia untuk Anda yang ingin melakukan pengaturan kamera secara manual.
Tidak ketinggalan opsi mode Hi-Res 50 megapixel. Mode ini bisa dipilih jika perlu memotret dengan resolusi penuh 50 megapixel. Hasil foto di mode 50 megapixel dan mode standar nyaris tidak terlihat ada perbedaan.
Berikut perbedaan hasil foto 50 megapixel dan foto standar.
Mode 50 megapixel kameranya turut didukung fitur Xiaomi Procut. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menyimpan satu foto dengan beragam opsi rasio aspek yang di crop otomatis dari foto 50 megapixel tersebut. Rasio aspek yang bisa dipilih mulai dari 1:1, 4:3. 16:9. 3:4, dan 9:16.
Beralih ke kamera kedua dengan lensa ultrawide 12 MP f/2.2 hasil foto juga termasuk oke. Meski resolusi sensor lebih rendah ketajaman, detil dan warna pada foto tetap masih terjaga dengan sangat baik. Selain itu, lensa ultra wide tersebut juga mampu menghasilkan distorsi yang minim. Jadi, bisa digunakan untuk memotret lanskap, arsitektur hingga street.
Selain itu, ketajaman dan detil hasil foto dari kamera tele 50 MP f/1.9 dengan kemampuan 2x optical zoom juga cukup memuaskan. Ketajaman gambar memang sedikit menurun saat memotret di kondisi temaram dan malam hari.
Foto malam hari Xiaomi 13T
Lalu bagaimana dengan foto malam hari? Foto malam hari dari kamera Xiaomi 13T cukup bisa diandalkan. Memotret tanpa mode malam hasil fotonya termasuk cukup tajam dengan kendali warna dan noise yang oke.
Sementara, memotret di mode Night atau Malam hari hasil foto akan terlihat lebih terang, warna sedikit lebih matang dan terlihat sedikit efek penajaman. Satu hal cukup disayangkan di malam hari jepretan foto ketiga kameranya juga kurang konsisten.
Berikut perbandingan hasil foto malam hari tanpa mode Night dan dengan mode Night
Mode Portrait Xiaomi 13T
Keunggulan lain yang kami temukan di Xiaomi 13T adalah mode Portrait. Xiaomi 13T mampu menghasilkan foto portrait yang istimewa. Xiaomi dan Leica juga menghadirkan fitur Master-lens System yang mengsimulasikan lensa dan efek bokeh dari lensa leica.
Ada tiga pilihan lensa yang tersedia yakni 35mm, 50mm dan 90mm. Ketiganya mampu menghadirkan efek bokeh yang berbeda pada foto portrait. Selain mode warna, sentuhan kecil ini menurut kami berhasil menambah kesan seperti menggunakan kamera Leica sebenarnya.
Di mode portrait ini Anda juga dimungkinkan untuk memotret dengan mode Full Body, HDR dan HD Portrait yang bisa diakses melalui menu pengaturan.
Sistem autofocus yang cepat
Memotret dengan kamera Xiaomi 13T semakin menyenangkan dengan dukungan sistem autofocus yang cepat. Sistem autofocus-nya turut didukung fitur Motion Tracking Focus. Jika diaktifkan autofocus kamera secara otomatis akan langsung melacak dan mengunci subyek dengan sangat cepat dan presisi. Pada prakteknya fitur ini sangat membantu untuk memotret subyek yang bergerak.
Video Xiaomi 13T
Kamera Xiaomi 13T mendukung perekaman video hingga resolusi 4K 30fps. Fitur Di mode 4K 30fps ini Anda juga dimungkinkan untuk merekam dengan mode HDR. Hasil video dari kameranya juga sangat baik. Selain itu, fitur penstabil turut tersedia. Namun, cukup disayangkan kemampuan stabilisasinya hanya mendukung di resolusi Full HD 1080 30 fps saja. Opsi lain tersedia pengaturan aspek rasio 16:9 dan Movie untuk pengambilan gambar yang lebih sinematis.
Berikut hasil video di resolusi 4K
Hasil foto Xiaomi 13T tanpa proses penyuntingan selengkapnya bisa dilihat di akun FLICKR resmi YANGCANGGIH.COM berikut ini.
Kesimpulan
Kehadiran Xiaomi 13T di Indonesia jelas membawa angin segar di pasar smartphone tanah air. Khususnya kelas menengah di rentang harga 6 jutaan.
Smartphone ini memang bukan masuk di kelas flagship. Tapi, dari pengujian kami kameranya sangat bisa diandalkan untuk memotret di beragam skenario.
Satu hal yang paling mengesankan dari kamera Xiaomi 13T adalah pengalaman memotret yang ditawarkan. Pengalaman memotret “Leica Authentic Experience” yang menjadi jargonnya memang terbukti sangat menyenangkan.
Tonal warna Leica Authentic yang mendekati warna dari kamera Leica, mode portrait yang apik dan beragam opsi filter khas Leica menjadikan memotret dengan kamera Xiaomi 13T seperti menggunakan kamera Leica sebenarnya.
Pengalaman inilah yang membuat Xiaomi 13T unggul di kelas harganya. Sangat kami rekomendasikan untuk siapa saja yang ingin merasakan pengalaman memotret seperti menggunakan kamera Leica tanpa perlu merogoh kocek lebih dalam.