Review YotaPhone 2
Jika Anda merasa smartphone dengan satu layar atau layar yang melengkung sudah biasa, cobalah lirik produk dari perusahaan asal Rusia, Yota, berikut ini. Pada ponsel yang dinamakan YotaPhone 2 ini, Anda akan menemukan tidak hanya satu layar, melainkan dua sekaligus yang letaknya di depan dan di belakang. Penasaran seperti apa? Simak ulasannya.
Sederhana di depan, unik di belakangSecara desain YotaPhone 2 nampak sederhana jika dilihat dari depan. Anda tidak akan menemukan sesuatu yang unik atau spesial jika hanya memandang smartphone ini dari satu sisi. Hanya layar yang dikelilingi frame berwarna hitam. Tombol softkey pun tidak ada. Back, Home, dan Recent Apps bisa diakses melalui layar sentuh.
Menggunakan material plastik matte, YotaPhone 2 hadir dengan build quality yang sangat baik. Cukup nyaman digenggam walaupun agak licin di bagian belakangnya. Sudut-sudut melengkung di semua sisinya pun membuat smartphone ini terlihat tidak kaku. Ukurannya tergolong pas dan mudah dioperasikan dengan satu tangan. Meski bukan yang tertipis, YotaPhone 2 masih bisa disebut ramping.
Yang membuatnya berbeda dari smartphone kebanyakan ada di bagian belakangnya, yakni keberadaan layar kedua berwarna hitam-putih. Dibalik fungsi utamanya, layar ini membuat penampilan YotaPhone 2 lebih menarik, apalagi jika Anda memasang wallpaper yang keren menggunakan fitur YotaCover.
Layar kedua yang selalu menyala
Seperti smartphone pada umumnya, YotaPhone 2 dibekali layar utama di bagian depan. Ukuran layar tersebut 5 inci, menggunakan teknologi AMOLED, dan resolusinya Full HD. Tajam, cerah, sangat responsif, dan dengan keluaran warna yang memanjakan mata.
Beralih ke layar kedua 4.7 inci 960 x 540 di belakang, Yota menggunakan teknologi Electronic Paper Display (EPD) atau E-Ink Display yang seperti kami sebutkan di atas, warnanya hanya hitam-putih. Teknologinya sama dengan yang digunakan pada Amazon Kindle. Karena itu, layar ini sangat nyaman ketika digunakan untuk membaca e-book atau apapun yang berupa teks, termasuk ketika Anda berada di bawah terik matahari.Kondisi layar ini selalu menyala. Meski begitu, tak perlu khawatir soal baterai karena layar tersebut sangat hemat daya dan hanya mengonsumsi baterai ketika tampilannya berubah. Bahkan Anda akan merasakan baterai lebih tahan lama saat berbagai aktivitas yang biasa dilakukan menggunakan layar utama menjadi lebih sering difasilitasi dengan layar belakang.
Ya, layar belakang ini mampu mendukung beragam fungsi layaknya layar depan. Anda bisa menambahkan widget yang berguna, contohnya jam, kalender, cuaca, dan sebagainya. Dengan menampilkan widget-widget tersebut, Anda tak perlu lagi menghidupkan layar depan hanya untuk mencari informasi seperti jam dan tanggal. Selain itu, dengan layar EPD ini Anda juga akan lebih mudah untuk melihat nofitikasi yang masuk dan meresponnya secara langsung, misalnya membalas pesan atau email.
Untuk lebih jelasnya mengenai fungsi menarik dari layar EPD di YotaPhone 2, langsung saja klik tautan berikut ini.Satu masalah yang cukup terasa ketika menggunakan layar belakang YotaPhone 2 adalah respon sentuhan yang terkadang lambat. Transisi dari satu tampilan ke tampilan lain pun tidak bisa dibilang mulus. Seperti ada tampilan layar sebelumnya yang tertinggal hingga akhirnya 100 persen berubah ke halaman selanjutnya.
UI minim modifikasi
YotaPhone 2 menggunakan Android 5.0 Lollipop. Tidak seperti user interface yang biasa ditawarkan berbagai produsen smartphone Android, YotaPhone 2 minim modifikasi. Yota lebih mengandalkan antarmuka bawaan dari Lollipop. Dengan tampilan antarmuka yang ‘bersih’ dan tidak boros RAM, menelusuri setiap bagian dari OS ini pun terasa ringan.
Meski begitu, Yota tetap membenamkan beberapa aplikasi pre-installed yang mungkin berguna dan dibutuhkan oleh sebagian pengguna. Contohnya YotaFit untuk menghitung langkah Anda, Yotagram untuk messaging, YotaSports untuk memantau pertandingan olahraga, YotaNotes, YotaReader, dan YotaRSS.
Kamera didukung YotaSelfie
Yota membenamkan sensor 8 megapixel lengkap dengan dukungan autofocus dan LED flash di belakang. Hasil jepretannya lumayan khususnya di kondisi cahaya yang memadai. Tapi jika dibandingkan dengan smartphone lain di kisaran harga yang sama, kamera YotaPhone 2 nampak kurang menonjol.
Untuk kamera depan, ada sensor 2.1 megapixel. Lagi-lagi, jika dibandingkan dengan smartphone lainnya di kelas yang sama, penawaran YotaPhone 2 mungkin kurang menarik minat para penggemar selfie.Tapi jangan khawatir. Anda tetap bisa mendapatkan hasil selfie yang lebih baik dengan YotaPhone 2. Bukan lewat kamera depan, melainkan mengandalkan kamera utama. YotaPhone 2 memiliki fitur bernama YotaSelfie yang akan mengaktifkan layar belakangnya untuk menampilkan obyek yang dilihat oleh kamera utama. Tombol shutter pun bisa langsung Anda tekan lewat layar belakang.
Berikut beberapa foto yang kami abadikan menggunakan kamera dari YotaPhone 2. Hasil lengkapnya bisa Anda lihat di akun Flickr resmi YangCanggih.com:
Performa bertenaga
Berbekal SoC Qualcomm Snapdragon 801 dengan prosesor quad-core 2.3Ghz dan GPU Adreno 330, YotaPhone 2 mampu memberikan performa yang bertenaga dan responsif. Walaupun SoC ini bukan versi paling fresh di kelasnya, Anda masih bisa mengandalkannya untuk berbagai kebutuhan termasuk menjalankan game 3D yang berat.
Dengan RAM sebesar 3 GB, urusan multitasking pun lancar. Yota juga menyediakan memori internal 32 GB tanpa slot microSD. Ketiadaan slot untuk memori ekstra membuat Anda harus lebih menghemat pemakaian ruang penyimpanan data, khususnya untuk file-file seperti foto, film, musik, atau game.Kami pun tak lupa mencoba menjalankan dua game 3D populer di Android, yakni Asphalt 8 dan Mortal Kombat X. Keduanya berjalan mulus di frame rate yang nyaman dilihat dan responsif ketika dimainkan. Untuk lebih menjelaskan performanya, berikut hasil-hasil tes dari beberapa aplikasi benchmark yang kami gunakan:
Baterai cukup untuk aktivitas seharian
YotaPhone 2 memiliki baterai berkapasitas 2500 mAh. Cukup untuk membuatnya menyala sejak pagi hingga sore dengan pemakaian yang standar seperti chatting, sosial media, browsing, serta sesekali menonton video di YouTube dan bermain game.
Seperti yang kami jelaskan di atas, jika Anda mulai terbiasa melakukan berbagai hal menggunakan layar belakang, otomatis baterai akan lebih awet karena pemakaian layar utama menjadi berkurang. Selain itu, Yota juga menyediakan aplikasi bernama YotaEnergy yang mampu mengatur konsumsi baterai agar lebih irit.
Masih penasaran dengan performa baterainya? Berikut kami tampilkan hasil pengujian menggunakan PCMark for Android (Battery Test):
Kesimpulan
Meski tidak sempurna, YotaPhone 2 cukup berhasil menghadirkan inovasi yang menarik di ranah smartphone Android. Keberadaan layar belakangnya terbukti tidak hanya sekadar gimmick, melainkan mampu mendukung banyak fungsi yang berguna. Secara desain dan performa pun smartphone ini tidak mengecewakan.Dengan banderol yang tergolong tinggi, yakni Rp8.999.000, YotaPhone 2 cocok bagi Anda yang punya dana lebih untuk tampil beda, sekaligus mencicipi sebuah smartphone dengan fitur yang unik dan jarang ditemukan di brand lainnya.
Yang Canggih:
+ Desain unik dengan konsep dua layar
+ Layar EPD selalu menyala dan multifungsi
+ Terbiasa menggunakan layar EPD akan menghemat baterai
+ Performa bisa diandalkan
+ Build quality sangat baik
Yang Kurang:
– Harga tergolong tinggi
– Layar EPD terkadang kurang responsif
– Kamera kurang menonjol di kelasnya
SoC;Qualcomm Snapdragon 801 dengan prosesor quad-core 2.3 GHz
GPU;Adreno 330
Layar utama;AMOLED 5 inci Full HD
Layar kedua;EPD 4.7 inci 960 x 540 (hitam-putih)
RAM;3 GB
Memori Internal;32 GB
Kamera;Belakang 8 megapixel (autofocus dan LED Flash) / depan 5 megapixel
Baterai;2500 mAh
Konektivitas;4G, Bluetooth 4.0, A-GPS, GLONASS, WiFi 802.11 a/b/g/n/ac, microUSB
OS;Android 5.0 Lollipop
Dimensi;144.9 x 69.4 x 9 mm (berat 145 gram)
[/table]