Quantcast
Foto & VideoKamera MirrorlessReview

Review Fujifilm XM-1

Nama besar Fujifilm yang sempat kurang cemerlang di era fotografi digital ini kembali bangkit dengan lini kamera mirrorless X-series unggulannya. Di segmen menengah, Fujifilm mengandalkan XM-1 yang menjadi kamera mirrorless dengan sensor X-Trans paling terjangkau saat ini.

Konsep & Desain
Ciri khas retro yang kental tetap terasa pada tampilan Fujifilm XM-1. Kemasan bodinya yang mengadaptasi kamera rangefinder di masa lalu ini terbuat dari material plastik, sejalan dengan harganya yang jauh lebih murah dibandingkan X-Pro1 atau X-E1.

xm1-brown-34

Tidak ada lubang intip elektronik seperti di XPRO-1 atau XE-1. Sebagai gantinya, terdapat layar LCD 3 inci dengan resolusi yang mencapai 920.000 titik. Untuk memberi kemudahan saat memotret, layarnya ini bisa dilipat ke atas atau ke bawah. Satu hal yang cukup berkesan, tingkat gelap terang layarnya tergolong baik sehingga dapat terlihat dengan jelas di segala kondisi pencahayaan.

Di samping layar, Anda akan menemukan tombol navigasi dan sedertan tombol pintas. Tombol-tombolnya sendiri cukup nyaman ditekan walau jarak antar tombol jika diperhatikan dengan seksama terasa cukup berdekatan satu dengan yang lainnya. Di bagian belakang ini, Anda juga akan menemukan tombol putar untuk mengatur diafragma, speed atau tingkat kompensasi eksposur, tergantung dari mode pemotretan apa yang digunakan.

Tata letak tombol dan menunya cukup intuitif, dengan jumlah tombol yang sedikit sehingga terkesan rapi dan tidak membingungkan. Di sisi atas kamera, tersedia tombol shutter yang ditemani 2 buah tombol putar yang berguna untuk memilih mode pemotretan dan mengatur kompensasi eksposur. Kedua tombol putar yang menjadi khas kamera Fujifiulm ini terbukti berguna untuk melakukan perubahan setting kamera dengan cepat, tanpa harus masuk ke menu atau mencari-cari tombol pintas untuk dua fungsi tersebut.

Fitur dan Performa
Tatanan menu yang ada di X-M1 juga cukup sederhana sehingga mudah dimengerti Anda yang belum pernah menggunakan Fujifilm. Dengan sensor X-Trans CMOS APS-C beresolusi 16 megapixel yang juga digunakan pada X-PRO1 dan XE-1, maka tak heran jika hasil fotonya amat baik dan tidak jauh berbeda dengan saudara besarnya. Walaupun menggunakan lensa bawaannya, XM-1 mampu menghasilkan foto yang tajam dengan kontras warna yang amat baik.

Di lain sisi, kamera ini pun menawarkan kinerja autofocus yang cukup cepat dan akurat. Sayangnya, memasuki mode makro, performa fokusnya melambat sehingga kurang cocok untuk memotret obyek bergerak dari jarak relatif dekat. Bagi yang gemar memotret di malam hari atau dalam ruangan tanpa flash, X-M1 layak diandalkan. Bahkan pada ISO 6400, X-M1 masih mampu menghasilkan foto yang tajam dan minim noise. Salah satu yang terbaik di kelas harganya dan kamera dengan sensor APS-C.

Berikut hasil fotonya tanpa melalui proses penyuntingan. Hasil lengkapnya dapat dilihat di akun Flickr resmi yangcanggih.com.



Kinerja flash internalnya juga amat baik, lebih baik dari kamera di kelasnya. Dalam berbagai kondisi cahaya, kami jarang mendapatkan hasil foto dengan flash yang terlalu terang dan menghilangkan detail.

XM-1 juga menjadi kamera DSLM pertama Fujifilm yang telah dilengkapi dengan koneksi wireless. Cara memindahkan foto ke smartphone atau tablet juga mudah. Anda tinggal memasang aplikasinya yang tersedia gratis di Play Store atau AppStore dan mengikuti petunjuknya yang cukup sederhana. Saat dicoba dengan tablet Samsung, fitur ini berjalan lancar dan cepat.

Kesimpulan
Walau tidak dilengkapi lubang intip elektronik, Fujifilm X-M1 unggul berkat bodinya yang ringan, kemudahan penggunaan, serta kemampuannya menghasilkan foto yang tajam dan minim noise di pengaturan ISO tinggi. Harganya yang berkisar di angka 8 jutaan rupiuah memang tidak terlalu murah, tapi amat layak jika dibandingkan dengan kualitasnya.

Bagi yang membutuhkan kamera dengan hasil foto jempolan di segala kondisi cahaya atau kamera berkualitas dengan desain retro, Fujifilm X-M1 patut menjadi pilihan.

Yang Canggih:
+ Hasil foto tajam
+ Reproduksi warna oke
+ Noise rendah di ISO tinggi
+ Banyak tombol fisik
+ Mudah digunakan
+ Ada Wi-Fi

Yang Kurang
– Bodi plastik terasa kurang kokoh
– Tidak bisa dikendalikan dari smartphone via Wi-Fi

2 komentar

Back to top button