Quantcast
Foto & VideoReviewSmart Camera

Review Samsung Galaxy Camera

Animo masyarakat yang sangat antusias terhadap sistem operasi Android, membawa Samsung mencoba untuk membenamkan sistem operasi si robot hijau ini ke lini kamera pintar miliknya. Dengan mengusung nama Galaxy Camera, Samsung menawarkan kepada Anda sebuah kamera yang tidak hanya pintar, tapi juga multifungsi.

samsung-galaxy-camera-1

Konsep dan Desain
Samsung merancang Galaxy Camera dengan layar sentuh berukuran 4,8 inci, ukuran yang lebih besar dibandingkan layar kamera saku kebanyakan. Akibatnya, tidak ada tombol fisik di bagian belakang dan dimensinya menjadi cukup tebal. Anda hanya akan menemukan tombol power, tombol shutter yang dilengkapi tuas zoom di bagian atas dan sebuah tombol untuk memunculkan flash internal.

Layar sentuh LCD dibekali teknologi HD Super Clear dengan resolusi 1280×720 pixel. Kualitas layarnya ini lebih baik dibandingkan kebanyakan layar kamera digital, termasuk layar kamera DSLR sekalipun. Kinerja layar sentuhnya juga sangat responsif saat digunakan untuk menavigasi menu, sekali lagi lebih baik dibandingkan layar sentuh di kamera digital kebanyakan. Dukungan multi-touch di layar juga baik, satu lagi nilai plus dibandingkan kamera digital biasa. Faktor ergonomis cukup baik, dengan adanya hand-grip dari bahan karet bertekstur yang berukuran besar. Hasilnya, Galaxy Camera amat nyaman dan tidak licin saat digenggam.

Mengingat konsepnya sebagai Smart Camera, Samsung melengkapinya dengan berbagai konektivitas yang biasa ditemukan di smartphone seperti port audio 3.5mm, port micro USB, koneksi Wi-Fi dan slot kartu SIM untuk koneksi data 3G. Ini menjadikannya sebagai kamera digital dengan konektivitas terintegrasi yang paling lengkap saat ini.

Fitur dan Performa
samsung-galaxy-camera-7

Ketika dinyalakan, Anda akan disambut oleh launcher khas Samsung, TouchWiz. Dengan OS Android 4.1 (Jellybean), Anda dapat menjejalinya dengan ribuan aplikasi dari Google Play. Dari Angry Birds, WhatsApp, Snapseed hingga Instagram. Satu hal yang kurang adalah, Samsung Galaxy Camera tidak dilengkapi dengan fitur telefoni, walau Anda masih bisa mengirim SMS dan berkomunikasi suara lewat Skype. Aplikasi penyunting foto seperti Photo Wizard, Video Editor, dan Paper Artist telah disertakan untuk melakukan penyuntingan foto dan video langsung di kamera. Sayangnya, ini membuat waktu start-up Galaxy Camera lamban dan tidak dapat menyaingi kamera digital biasa.

Beragam pilihan mode pengambilan gambar untuk membantu memotret juga hadir di sini. Untuk memilih mode pemotretan, seperti mode P/S/A/M dan scene mode, Anda harus menggunakan layar sentuh. Mekanisme ini cukup mudah dikuasai tapi kurang intuitif, apalagi jika Anda sedang memotret di bawah sinar matahari yang terang. Namun di dalam ruangan, mekanisme penggunaannya ini cukup baik dan praktis.

Sebagai perangkat Android, Samsung Galaxy Camera cukup tangguh dengan prosesor Quad Core 1.4Ghz yang cepat. Jika digunakan untuk bermain game, memutar video, dan menyunting foto, Galaxy Camera memiliki performa yang handal dan nyaris tanpa lag. Sayangnya, menyalakan kamera ini butuh waktu beberapa detik lebih lama jika dibandingkan kamera saku biasa dan terasa ada jeda antar tiap bidikan.

Berikut beberapa hasil foto tanpa retouch yang dapat dilihat dalam ukuran aslinya di Flickr resmi yangcanggih.com.
Galaxy Camera semi macro
Galaxy Camera medium zoom

Galaxy Camera slow speed handheld

Di kondisi pencahayaan yang terang, hasil fotonya tergolong baik, tajam dengan warna yang akurat. Lensanya juga cukup baik menangkap detail gambar di berbagai setting zoom. Namun begitu kualitas cahaya menurun, kualitas foto juga ikut menurun. Noise terlihat jelas mulai dari setting ISO 800 ke atas, diikuti dengan penurunan detail dan ketajaman pada foto. Untuk amannya, kami anjurkan Anda memakai setting ISO maksimum di ISO 400. Keunggulan Galaxy Camera terletak pada lensanya yang memiliki zoom optikal 21x. Performa lensa cukup tajam di tiap focal length. Sayangnya, Anda tidak dapat mengatur zoom lensanya jika memotret menggunakan aplikasi fotografi lain yang diunduh lewat Playstore. Misalnya Anda memotret dengan aplikasi Instagram, tuas zoomnya ini tidak akan berfungsi untuk zoom, melainkan berubah menjadi tuas untuk mengatur volume suara.

Dengan spesifikasinya yang cukup tinggi, ketahanan baterai menjadi kelemahan utama. Baterainya hanya dapat bertahan setelah mengambil sekitar 100 foto. Layar besarnya menjadi tersangka penyedot daya baterai. Untungnya Anda dapat menghubungkannya ke Powerbank untuk mengisi dayanya saat di perjalanan.

Kesimpulan
Dengan konsep uniknya, Samsung Galaxy Camera berhasil menghadirkan dimensi lain dalam fotografi. Kini sudah banyak perangkat Android yang memiliki kamera bagus, tapi tanpa lensa dengan zoom optikal 21x. Ada banyak kamera dengan lensa zoom serupa, tapi tanpa suntikan OS Android. Kelebihan konsepnya ini terletak pada penyuntingan foto yang mudah dan konektivitasnya untuk membagikan hasil foto dengan cepat. Sayangnya untuk hasil foto, masih belum menyamai kamera digital non-Android dengan spesifikasi yang sama. Bobotnya yang berat juga layak dipertimbangkan sebelum Anda membelinya. Untuk harganya,

Yang canggih
+ Layar ukuran besar berkualitas tinggi
+ Koneksi lengkap
+ Penggunaan mudah
+ Lensa dengan zoom panjang
+ Performa Android Quad-Core handal

Yang kurang
– Waktu start up yang lama
– Jeda waktu di tiap hasil bidikan
– Baterai kurang tahan lama
– Bobot cukup berat

Back to top button