ReviewGame RoomMobile GadgetMobile Gaming

Review ASUS ROG Ally

ASUS ROG Ally
8
Cek Harga

Konsol genggam yang mampu memainkan berbagai game PC belakangan semakin naik daun. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah ROG Ally. Bukan cuma karena spesifikasinya yang mumpuni, namun dari segi harga pun cukup masuk akal.

ROG Ally merupakan konsol handheld berbasis Windows 11. Karena itu, perangkat ini dapat menjalankan semua aplikasi Windows, termasuk berbagai pilihan platform gaming seperti Steam, Epic Games, dan sebagainya.

Penasaran seperti apa kemampuannya? Yuk, langsung saja simak ulasan kami!

ROG Ally

Kelebihan ASUS ROG Ally:

  • Desain keren dan nyaman digenggam
  • Performa gaming cukup bagus untuk ukuran konsol handheld
  • Layar oke dan mendukung sentuhan
  • Gamepad mudah dikuasai
  • Sistem pendingin bekerja cukup baik
  • Speaker mantap
  • Windows 11 memungkinkan fungsi layaknya laptop gaming

Kekurangan ASUS ROG Ally:

  • Baterai cepat habis
  • Ketersediaan port minim
  • Armoury Crate perlu lebih ditingkatkan lagi sebagai UI utama

Nyaman digenggam

Selain soal hardware di dalamnya, desain menjadi hal yang amat penting bagi sebuah perangkat gaming portabel. Pasalnya, konsol handheld akan lebih banyak dimainkan dengan cara digenggam. Jadi, poin seperti dimensi, berat, dan bentuk bodi serta gamepad-nya sangat krusial.

asus rog ally handheld

Untuk ROG Ally, menurut kami desainnya sudah cukup bagus. Nyaman dipegang, tidak terlalu berat, dan gamepad-nya mengadopsi layout controller Xbox yang umumnya sudah familiar bagi gamer PC, sehingga tidak perlu adaptasi lama untuk bisa menguasainya.

Penempatan setiap tombol terasa pas dan mudah dijangkau. Berbagai genre game sudah kami coba di perangkat ini, dan kami tidak menemui kendala berarti kecuali untuk game FPS atau MOBA kompetitif. Selain tombol-tombol utama, ASUS juga menempatkan beberapa tombol shortcut seperti untuk mengakses Armoury Crate dan Command Center.

asus rog ally joystick kiri

Sedikit kosmetik diberikan ASUS pada bagian analognya, dengan menyajikan lampu RGB yang seolah menegaskan kesan gaming-nya. Anda dapat mengatur efek RGB ini melalui Armoury Crate.

Pada bagian atas terdapat port ROG XG Mobile untuk menambahkan GPU eksternal. Selain itu ada juga port USB-C 3.2 Gen 1 (DisplayPort/PD), slot microSD, port audio jack 3.5mm, tombol power, dan tombol pengaturan volume.

asus rog ally connector

Bagi kami, ketersediaan port pada perangkat ini sangat minim. Yang bisa digunakan untuk banyak kebutuhan hanya port USB-C saja, dan itupun hanya satu. Misalnya Anda ingin bermain sambil terhubung ke charger, tidak ada port lainnya yang bisa dipakai untuk perangkat lain seperti mouse atau keyboard. Solusinya, beli aksesori tambahan.

Untuk menjaga performanya tetap stabil, ROG Ally mengandalkan sistem pendingin bernama ROG Zero Gravity Thermal System. Teknologinya menggunakan dua kipas dan mampu memberikan kinerja pendinginan yang optimal, meski perangkatnya digunakan di berbagai posisi dan orientasi.

ASUS ROG Ally 3

Layar 120Hz

ROG Ally memiliki layar sentuh IPS 7 inci dengan resolusi Full HD dan refresh rate hingga 120Hz. Layar ini juga mendukung AMD FreeSync Premium, serta mempunyai tingkat kecerahan hingga 500 nits dan 100% sRGB.

Karena layarnya touchscreen, Anda bisa lebih leluasa saat menelusuri berbagai fitur dan aplikasi di Windows 11. Jadi, tidak pakai mouse pun masih nyaman asalkan tidak butuh klik yang harus presisi.

ASUS ROG Ally 2

Sejauh pengujian kami, layar ROG Ally sudah memadai untuk kebutuhan seperti main game, nonton film, atau berselancar di dunia maya.

Sedikit membahas audio, konsol ini memiliki dua buah speaker yang posisinya menghadap ke depan, di sebelah layar. Speaker ini sudah mendukung Dolby Atmos, dan kualitas suaranya menurut kami amat baik. Audio terdengar bertenaga dan mantap untuk main game!

Performa gaming cukup baik

ROG Ally dipersenjatai prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme (Zen 4, 8-core 16-threads, 24MB total cache), yang dirancang khusus untuk perangkat tersebut dan telah dilengkapi GPU terintegrasi dengan arsitektur RDNA 3. RAM-nya 16 GB LPDDR5 dual-channel dan storage-nya SSD NVMe M.2 Gen 4 512 GB.

Screenshot 9 13 2023 9 40 42 PM

Performa konsol ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. ASUS menyediakan beberapa mode seperti Silent, Performance, dan Turbo. Tentu mode tersebut mewakili level kinerja yang ingin dihasilkan dan sejalan dengan borosnya konsumsi daya.

CrystalDiskMark 8.0.4 x64 Admin 9 11 2023 3 54 23 PM

Mode Turbo-nya 25W jika tanpa charger. Kalau terhubung dengan charger naik menjadi 30W. Harus diakui meski mode Turbo 25W sudah lumayan oke untuk menjalankan sebagian besar game AAA, mode Turbo 30W jauh lebih mengasyikkan meski bikin repot karena wajib terhubung ke charger.

Berikut beberapa game yang kami mainkan selama pengujian ROG Ally:

1. Shadow of the Tomb Raider

Shadow of the Tomb Raider v1.0 build 492.0 64 9 11 2023 3 25 17 PM

Dengan setting grafis Medium dan berjalan di resolusi 1080p serta Ray Tracing off, menggunakan mode Turbo 30W kami mendapatkan rata-rata 52 FPS melalui tool benchmark bawaannya.

2. Street Fighter 6

Street Fighter 6 9 13 2023 8 15 11 PM

Game ini tergolong sangat nyaman dimainkan di Ally. Dengan setting grafis Low 1080p, sangat mudah untuk mendapatkan frame rate di 55-60 FPS di mode Turbo 25W.

3. FIFA 23

FIFA 23 bisa dimainkan dengan lancar pada resolusi 1080p Medium dengan rata-rata 80-90 FPS (mode Turbo 25W).

FIFA 23 9 13 2023 8 26 59 PM

4. Genshin Impact

Dengan setting grafis Medium 1080p, game dapat berjalan cukup lancar di kisaran 50an FPS (mode Turbo 25W).

Berbasis Windows 11

Tidak seperti Steam Deck, ROG Ally menjalankan sistem operasi Windows 11. Di satu sisi OS ini sangat fleksibel untuk menjalankan berbagai platform gaming populer seperti Steam, Epic Games, EA Play, Ubisoft Connect, dan sebagainya.

Selain itu, dengan Windows 11 Anda juga bisa menggunakan Ally seperti layaknya laptop pada umumnya. Untuk bekerja masih bisa, editing foto dan video pun lumayan memadai. Intinya, Windows 11 memberikan fungsi yang kurang lebih mirip dengan laptop biasa.

Kekurangannya, dengan Windows 11 justru kami kurang mendapatkan pengalaman atau sensasi yang kami dambakan dari sebuah konsol gaming. Rasanya seperti bermain game memakai laptop namun dengan desain ala konsol saja. Dari segi OS masih terasa kurang praktis. Mungkin Armoury Crate perlu lebih dioptimalkan lagi, sehingga tidak perlu terlalu dominan UI Windows-nya.

ASUS ROG Ally

Baterai masih jadi kendala

Sejak awal kehadiran ROG Ally, satu hal yang menjadi tanda tanya besar di benak kami adalah bagaimana ketahanan baterainya. Kekhawatiran kami terbukti. Game seperti Genshin Impact saja tidak bisa dimainkan sampai 2 jam pada mode Turbo 25W. FIFA 23 pun demikian, tidak bisa dimainkan terlalu lama pada mode Turbo 25W

Bukan hanya pada konsol handheld, bisa dibilang masalah serupa akan selalu ditemui pada perangkat portabel dengan performa gaming kencang. Teknologi baterai yang ada saat ini belum mampu memberikan ketahanan yang lama, tanpa harus mengorbankan desain.

ASUS ROG Ally

Kesimpulan

Sebagai perangkat gaming portabel atau lebih tepatnya konsol handheld, ROG Ally merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya. Performa gaming yang ditawarkan sudah mumpuni untuk menjalankan sebagian besar game AAA.

Meski begitu, perangkat ini belum mampu memberikan durasi permainan yang lebih panjang karena keterbatasan baterai. Jadi kalau dibawa bepergian jarak jauh pun sulit untuk gaming lama tanpa butuh charger.

Bagi yang berminat, ASUS ROG Ally dengan Z1 Extreme dijual dengan harga Rp11.299.000.

ASUS ROG Ally
ASUS ROG Ally
8
Cek Harga

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Desain
Performa
Baterai
Harga
Final Score

Back to top button