[Real-Life Test] Keliling Jakarta dengan Kamera Ganda Samsung Galaxy Note8
Fitur kamera pada smartphone tidak lagi menjadi fitur pelengkap, namun malah menjadi fitur andalan yang ditonjolkan beragam produsen saat memasarkannya. Tidak cukup dengan meningkatkan kualitas hasil foto saja, para pabrikan juga memasukkan beragam fitur fotografi yang menarik.
Tren kamera ganda
Satu hal yang menjadi tren adalah penggunaan kamera ganda pada smartphone. Selain menjadi solusi untuk keterbatasan jangkauan lensa pada smartphone, kamera ganda juga digunakan untuk memberikan efek bokeh atau background blur pada hasil foto. Dengan fitur ini, hasil jepretan kamera smartphone akan menyerupai hasil foto kamera DSLR dengan lensa bukaan lebar.
Dari pengujian kami, efek bokeh “buatan” ini tidak selalu efektif dan memiliki kualitas yang masih di bawah bokeh lensa kamera DSLR atau mirrorless. Namun pada kondisi cahaya ideal dan pada jarak yang pas, hasilnya cukup memuaskan jika hanya untuk sekedar dibagikan di media sosial seperti foto boneka berikut.
Salah satu smartphone dengan kamera ganda yang beredar tahun lalu adalah Samsung Galaxy Note8. Sebagai catatan, Samsung Galaxy Note8 telah kami nobatkan sebagai ponsel dengan kamera terbaik untuk tahun 2017. Ulasan berikut hasil foto Note8 dapat dibaca di artikel ini.
Foto Portrait lebih mudah dengan Live Focus
Karena masih penasaran dengan fitur Live Focus dan fitur fotografi lain yang dimiliki Note8, kami melakukan pengujian lagi dengan membawanya berkeliling Jakarta.
Walaupun tidak hanya satu hari, kami mencoba mengabadikan beberapa lokasi ternama di Jakarta dengan kamera Samsung Galaxy Note8.
Perhentian pertama adalah kota tua yang menjadi salah satu pusat keramaian rakyat Jakarta. Selain berbaur di keramaian, kami juga mencoba rumah makan Padang yang sedang naik daun yaitu restoran Padang Merdeka.
Restoran ini memang tampil unik, dengan dekorasi dan lukisan bertemakan perjuangan di dindingnya. Amat berbeda dengan kebanyakan restoran Padang lainnya.
Untuk menu makanan, Padang Merdeka juga menyediakan beberapa menu yang jarang ditemukan di restoran Padang lainnya. Dalam kondisi cahaya di dalam restoran yang tidak terlalu ideal, kamera Note 8 tetap mampu menghasilkan foto yang tajam sambil tetap menjaga saturasi warna yang matang.
Keluar dari Padang Merdeka, kami langsung menyusuri deretan pedagang kaki lima yang mangkal di dekat Museum Fatahilah. Aneka dagangan dan aktivitas para pengunjung menjadi subyek yang menarik untuk difoto.
Beralih ke lapangan Fatahilah, warga Jakarta dan turis tampak ramai memadati lapangan. Beragam aktivitas menarik dapat dilakukan, mulai dari berkunjung ke museum, naik sepeda ontel, hingga berfoto bersama para model yang telah siap dengan kostum uniknya.
Di tengah keramaian ini, kami memotret dengan mode Live Focus untuk mengisolasi subyek utama seperti pada foto di bawah ini.
Kami juga bereksperimen dengan mode video Hyperlapse. Dengan bantuan tripod, membuat video Hyperlapse dengan Note8 ternyata amat mudah.
https://www.instagram.com/p/BeVV3Vzj5pt/?taken-by=yangcanggih
Setelah tersengat sinar matahari yang cukup terik hari itu, kami memutuskan untuk mampir ke Cafe Batavia. Bangunan bergaya kolonial Belanda yang didirikan tahun 1830 ini terlihat masih kokoh dan anggun sebagai landmark lapangan Fatahilah.
Kebetulan karena kami berkunjung pada hari biasa, maka suasana Cafe Batavia terlihat lengang di lantai atas.
Sambil beristirahat sejenak, kami memesan Poffertjes yang ternyata ditata dengan cantik. Hasilnya juga memuaskan, dengan serbuk gula yang terjaga detilnya.
Pencahayaan yang lembut dari jendela juga kami maksimalkan untuk menghasilkan foto portrait seperti pada foto berikut ini.
Mengagumi arsitektur legendaris Jakarta
Salah satu obyek yang menarik saat jalan-jalan adalah arsitektur. Untuk itu, kami menyambangi Katedral Jakarta. Gereja dengan arsitektur bergaya Neo-Gothic ini didirikan tahun 1829 dan dipugar lagi setelah sempat rubuh di tahun 1890. Akhirnya gereja ini kembali digunakan untuk kegiatan ibadah pada tahun 1901.
Memasuki Katedral, cahaya matahari seperti enggan masuk ke dalam. Dengan kondisi cahaya yang cukup minim, kami mencoba mengabadikan interior Katedral yang impresif.
Kami juga mencoba memotret dengan mode Panorama untuk memberikan gambaran luas ruangan interior Katedral tersebut. Dengan menggunakan mode Panorama vertikal, detail balkon di lantai 2 terlihat lebih jelas dengan distorsi yang masih enak dipandang.
Mengejar matahari terbenam
Selanjutnya kami beralih ke restoran Plataran di Menteng untuk mengambil momen di ruang atap terbukanya. Dari sana, kita akan dapat menikmati deretan gedung menjulang tinggi yang seakan ingin mencakar awan. Sentuhan cahaya matahari senja yang lembut memberikan kilauan keemasan pada wajah subyek foto kami.
Kami juga bereksperimen dengan mode Live Focus untuk memberikan sentuhan soft glow yang halus seperti pada foto di bawah ini.
Mengabadikan sinar senja yang manja juga dapat dilakoni Note 8 dengan mudah. Berikut beberapa foto senja di berbagai lokasi selama beberapa hari. Semua hasil foto Note 8 di artikel ini tidak melalui proses penyuntingan sama sekali dan langsung diambil dari smartphone.
Fitur-fitur fotografi yang benar-benar terpakai
Dari eksplorasi kami selama 2 bulan, terbukti kamera Samsung Galaxy Note 8 amat handal untuk sebuah smartphone di hampir segala kondisi. Deretan fitur fotografi memang tidak sebanyak beberapa merek lain, tapi fitur-fitur yang dimasukkan seperti mode Pro, Panorama, Live Focus, dan Dual Capture terbukti berguna dan mudah dipakai.
Sebagai pengingat, mode Live Focus pada kamera belakang Note8 akan menghasilkan foto yang dapat diatur DOF (depth of field). Jadi setelah menjepret, Anda bisa mengatur apakah latar belakang seperti di foto berikut menjadi kabur atau tajam.
Pada mode Live Focus, Anda juga bisa mengaktifkan fitur Dual Capture yang akan mengaktifkan dua kamera belakang Note8 secara bersamaan. Hasilnya, Anda akan mendapatkan dua foto close-up dan wide-angle sekaligus seperti dua foto di bawah.
Fitur ini amat berguna bagi yang tidak mau repot memilih antara kamera dengan lensa lebar dan lensa zoom.
Saat mencoba memotret subyek manusia, fitur Live Focus Note8 terbukti amat berguna. Selain mampu memberikan sudut pandang yang lebih sempit dan nyaris tanpa distorsi, efek bokeh yang dihasillkannya juga meyakinkan pada kondisi cahaya ideal, seperti pada beberapa foto berikut.
Jadi bagi Anda yang membutuhkan smartphone dengan kamera terbaik, Samsung Galaxy Note 8 wajib menjadi pertimbangan.