Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review HTC One

Dari semua pesaingnya, One menjadi satu-satunya yang menghadirkan bahan logam alumunium demi menghadirkan cita rasa berkelas bagi penggunanya. Di pasaran, Anda bisa mendapatkan One dengan kisaran harga Rp7,5 juta. Cukup premium, tapi tidak jauh lebih mahal jika diadu dengan kelima seri di atas. Bahkan harganya sama seperti Samsung Galaxy S4 dan Sony Xperia Z. Lalu apa saja yang diunggulkan HTC demi mampu bersaing dengan seri flagship milik vendor lainnya?

artikel

Desain
Elegan, kokoh, dan berkelas. Desain unibody berbahan alumunium yang dimiliki One mampu menghadirkan kesan itu semua baik saat melihatnya maupun menyentuh dan menggengamnya. Tidak menjadikan bobotnya terasa berat. Layar 4.7 inci milik One dikelilingi bezel yang tidak tebal, namun juga tidak terlalu tipis, sehingga Anda tak akan mendapatkan kesan One sebagai phablet. Di bawah layarnya tersebut, hanya ada dua tombol sensitif sentuh yakni Back dan Home saja mengapit logo HTC di tengah. Tak ada tombol Option apalagi Search seperti seri-seri sebelumnya.

Tombol pengaturan volume yang terletak di sisi kanan ponsel sedikit mengingatkan kami pada tombol daya di Xperia Z karena menganut pola melingkar yang sama. Untuk menyalakan dan mematikan layar maupun ponsel, bisa dilakukan dari tombol hitam di sisi atas sebelah kiri, yang sepintas mirip dengan port infra merah. Mengakses slot kartu SIM bisa dilakukan dengan memasukkan ujung jarum yang tersedia di paket pembelian ke lubang kecil di sisi kiri atas ponsel. Jika jarumnya tertinggal atau hilang, Anda bisa menggunakan ujung klip kertas.

Karena menggunakan alumunium, logo beats audio di sisi belakang One terancam cepat hilang. Apalagi jika tangan Anda mudah berkeringat dan ponsel tidak dilindungi case. Satu hal positif yang dimiliki One adalah letak speaker stereonya yang ada di sisi depan, di atas dan bawah layar. Suara akan langsung memancar ke pengguna meski ponsel diletakkan di meja. Untuk performanya akan kami bahas kemudian.

bodisain

Fitur
HTC Sense UI v5 yang dipadupadankan dengan HTC BlinkFeed menjadikan tampilan One benar-benar segar. BlinkFeed akan mengumpulkan umpan RSS dari berbagai situs berita yang bisa Anda pilih, juga update dari teman-teman di Facebook, Twitter hingga LinkedIn pada halaman Home, lengkap dengan foto. Saat membuka berita misalnya, Anda dapat membaca artikel tersebut secara lengkap tanpa harus membuka laman asli berita tersebut berada, meski hal tersebut juga dimungkinkan.

Yang kedua adalah HTC Zoe. Fitur yang bisa diaplikasikan pada menu kamera ini akan merekam obyek yang Anda bidik selama beberapa detik, dengan hasil beberapa buah foto yang bisa Anda pilih mana yang terbaik. Banyak yang bisa Anda lakukan dengan Zoe terutama dalam hal penyuntingan foto.

Sebut saja menghapus obyek yang tidak diinginkan di dalam foto. Ya, seperti kita tahu, saat mengambil foto obyek maupun pemandangan, terkadang ada obyek lain yang mengganggu hasil foto kita, seperti orang atau kendaraan yang melintas. Karena kamera mengambil dan menyimpan beberapa foto sekaligus dalam sekali sentuh tombol rana, maka di foto-foto tersebut terdapat bagian yang tidak “terganggu” sehingga Anda bisa memilih menghilangkan obyek yang dibaca One sebagai pengganggu, baik secara otomatis maupun manual. Jangan lupa untuk menyimpan foto Anda setelah disunting.

Ada juga Sequence Shot. Fitur ini berguna untuk mendramatisir foto dengan menggabungkan beberapa frame dalam satu foto. Misalnya yang biasa sering lihat adalah foto pemain papan skate beraksi, atau orang melakukan suatu lompatan. Fitur ini juga bisa diakses dari menu Edit, dengan tahapan yang mudah karena beberapa foto akan dijejerkan dan bisa Anda pilih bagian mana saja yang ingin digabungkan dan mana yang tidak.

fitur1
fitur2
fitur3

Nah, saat Anda masuk ke halaman Galeri, foto-foto yang Anda ambil menggunakan fitur Zoe akan nampak “hidup” karena One akan memainkan video singkatnya, selain salindia alias slideshow. Fitur ini dinamakan Video Highlights. Tak hanya bisa disaksikan sebagai pemanis halaman galeri, Anda pun bisa menciptakannya menjadi video singkat lalu membagikannya ke teman-teman di jejaring sosial atau email melalui HTC Share. Agar lebih lengkap, tambahkan juga deskripsi singkat mengenai video Anda tersebut.

Terakhir, fitur yang menggunakan “jasa” dari Zoe adalah Group Photo. Fitur ini akan membantu Anda untuk dengan mudah memilih ekspresi terbaik dari beberapa obyek wajah di kamera hanya dengan menyentuh wajah yang telah dilingkari, lalu menggeser jari Anda ke kiri atau kanan hingga menemukan ekspresi yang Anda inginkan.

Beralih ke video, satu fitur yang paling menarik dan harus Anda coba adalah slow motion. Dari jendela aplikasi video, pilih fitur ini dan rekam aksi cepat yang Anda ingin mainkan dengan lambat sebelum dan sesudahnya selama beberapa saat. Setelah itu di jendela edit, tentukan bagian mana yang ingin diputar lebih lambat, setelah itu simpan. Semuanya dapat dilakukan dengan mudah tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan.

Selain berbagai fitur bawaan standar, satu yang baru yang bisa Anda temukan pada One adalah mode anak yang akan membuat tampilan antarmuka menjadi “user friendly” bagi anak-anak, serta aplikasi dan fitur yang dapat digunakan hanya yang memang khusus diperuntukkan bagi mereka. Anda juga bisa memasukkan data si kecil seperti nama, tanggal lahir serta foto.

Performa
Dengan resolusi Full HD, layar One terlihat memiliki ketajaman dan tingkat kecerahan yang sangat baik. Anda tetap dapat melihat dengan cukup jelas pada tampilan layar One meski berada di bawah sinar matahari. Performa layar selama pengujian juga tak ditemukan masalah dalam hal responsifitas pada sentuhan.

performa

Yang paling membuat kami terkesan adalah kualitas speaker One yang benar-benar brilian. Selain letaknya di depan akan menghadirkan suara yang langsung menghampiri kita, performanya terasa sangat powerful dan berdinamika, baik ketika memutar video maupun memainkan lagu. Sebagai catatan, One masih mengandalkan teknologi suara beats audio yang telah mereka akuisisi sebagian besar sahamnya dan kali ini, performanya patut kami acungi jempol. Baik menggunakan speaker bawaan maupun earphone yang disertakan, perbedaannya aktif/tidaknya teknologi suara besutan dr.dre tersebut sangat terasa.

Saat kami menguji game Real Racing 3, game ini tak hanya dapat berjalan mulus, melainkan suaranya juga prima. Bahkan dalam beberapa kesempatan, terasa efek surround seperti perpindahan suara laju mobil dari kanan ke kiri maupun sebaliknya. Pada perangkat lain, efek seperti ini hanya bisa kami dapatkan jika menggunakan earphone.

Berbagai fitur kamera yang telah kami sebutkan di atas memang tak diikuti dengan resolusi tinggi yang bisa Anda hasilkan dari sebuah foto. Bayangkan, hanya 4MP saja alias 2688 x 1520 piksel untuk kamera utama, dan 2.1MP untuk kamera depan. Tapi yang perlu dicatat, ukuran fisik sensor tidak berbeda jauh dengan kompetitornya yang menggunakan sensor dengan resolusi lebih tinggi. Dengan teknologi yang disebut UltraPixel, kamera HTC One dapat menangkap lebih banyak data untuk tiap megapixelnya. Selain dapat menampilkan detail foto yang lebih baik, HTC juga mengklaim hasil foto di kondisi minim cahayanya juga akan lebih baik.

Saat diuji, hasil foto dan videonya memang oke terutama pada kondisi cahaya remang-remang. Untuk hasil foto di kondisi cahaya yang optimal, seperti saat siang hari, detail yang dihasilkan cukup baik walaupun masih sedikit di bawah pesaing terberatnya, Samsung Galaxy S4. Berikut hasil foto langsung dari kamera HTC One.

Foto
IMAG0011 IMAG0015_ZOESHOT006_1
IMAG0005 IMAG0030 IMAG0048

Video

Untuk benchmark, One mencatatkan poin 22203 untuk AnTuTu yang menempatkannya di posisi kedua di bawah Samsung GALAXY S4, dan peringkat pertama dengan skor 12108 versi Quadrant. Posisi tertinggi juga dicatat oleh Vellamo yang menguji keandalan One dalam berselancar di dunia maya, 2435 (HTML 5). Sedangkan untuk memainkan game, One harus puas berada di posisi kelima dengan skor 10648 untuk mode Ice Storm dan keempat denan skor 6433 untuk Ice Strom Extreme versi 3D Mark.

Namun ada dua hal yang kurang kami sukai dari One. Pertama adalah bodinya yang cepat terasa panas terutama jika digunakan untuk bermain game, sehingga membuat tangan lumayan tersiksa. Dan kedua adalah baterainya yang tergolong boros meski sudah mengaktifkan fitur penghemat daya. Anda akan merasakannya terutama saat menggunakan One untuk bermain game. Namun di luar bermain game dan dalam kondisi terhubung ke Internet, HTC One dapat bertahan sekitar 12 jam sebelum harus diisi ulang. Tentunya hasil ini bervariasi tergantung pada pola pemakaian Anda.

benchmark

Kesimpulan
Kami sangat merekomendasikan HTC One bagi Anda yang tidak keberatan dengan harganya demi mendapatkan sebuah smartphone berkualitas tinggi, terutama di sisi audio yang sangat menonjol. Selain itu, meski kameranya hanya mampu menghadirkan foto resolusi maksimum 4MP, namun perlu diingat bahwa teknologinya juga berbeda. Jika Anda hanya akan mencetak hasil fotonya sebatas 8R atau malah hanya ingin menikmati hasil fotonya di komputer atau TV Full HD, spesifikasi kamera HTC One akan lebih dari cukup.

Bahan alumunium yang digunakan memang membuatnya kokoh sekaligus berkelas, namun mungkin kurang cocok bagi Anda yang agak sensitif terhadap bunyi gesekan logam – meski hal ini bisa diakali dengan penggunaan case. Sekali lagi, kami sangat suka kualitas audio yang dibawa oleh One. Anda tak akan membutuhkan speaker eksternal lagi jika telah mendengarkan sendiri kualitas suaranya.

[table th=”0″]” “;HTC One
Layar;”Super LCD3, 4.7 inci, 1080 x 1920 piksel, Corning Gorilla Glass 2, ~469 ppi”
Sistem Operasi;Android v4.1.2 Jelly Bean
Prosesor;”Qualcomm APQ8064T Snapdragon 600, Quad-core 1.7GHz Krait 300, GPU Adreno 320″
Memori;”internal 32/64GB, RAM 2GB, tanpa memori eksternal, cloud 25GB (DropBox)”
Kamera;”4MP, ukuran sensor 1/3″, video Full HD, HDR, lampu kilat, kamera depan 2.1MP, video Full HD, HDR”
Baterai;Li-Po 2300mAh
Dimensi;137.4 x 68.2 x 9.3 mm
Bobot;143 gram[/table]
Back to top button