NVIDIA resmi mengumumkan kehadiran seri kartu grafis RTX 50 Series di Indonesia. Mengusung arsitektur Blackwell kartu grafis teranyar Nvidia ini menawarkan peningkatan di kemampuan AI yang lebih baik dari generasi sebelumnya.
“Perpaduan antara kecerdasan buatan dalam bentuk neural rendering dan teknologi ray tracing menjadikan Blackwell sebagai tonggak terobosan terbesar dalam sejarah grafis komputer sejak NVIDIA memperkenalkan konsep programmable shading 25 tahun silam,” ujar Jensen Huang, pendiri dan CEO NVIDIA.
Teknologi NVIDIA RTX 50 Series untuk gaming dan produktivitas
Arsitektur Blackwell pada RTX 50 Series membawa sederet teknologi mutakhir untuk mendukung evolusi grafis komputer berbasis AI. Tiga teknologi yang menjadi sorotan antara lain:
- DLSS 4: Di generasi keempat DLSS (Deep Learning Super Sampling) kini mampu meningkatkan frame rate hingga delapan kali dengan Multi Frame Generation. Mata gamer juga akan dimanjakan dengan pengalaman visual yang lebih mulus, tajam, detil, dan minim blur.
- Reflex 2: Teknologi ini mampu menurunkan tingkat latensi hingga 75 persen. Dengan begitu gamer bisa merasakan pengalaman bermain game yang lebih responsif. Terutama untuk game dengan aksi-aksi cepat.
- RTX Neural Shaders: Teknologi ini mampu menghadirkan kualitas visual yang jauh lebih realistis dan detail. Sangat cocok untuk gamer yang mengejar pengalaman bermain game dengan visual terbaik maupun kreator yang membutuhkan presisi grafis tingkat tinggi.
Sementara, untuk mendukung produktivitas RTX 50 Series menawarkan kemampuan AI dengan beragam model AI foundation yang bisa dijalankan lokal langsung di perangkat. Jadi, lebih aman dan melindungi privasi pengguna.
Model-model ini ditawarkan melalui layanan mikro Nvidia NIM dan sudah mencakup seluruh komponen yang dibutuhkan untuk menjalankan AI secara lokal di PC, dan telah dioptimalkan untuk digunakan di semua GPU Nvidia.
RTX 50 Series juga menjadi kartu grafis kelas konsumen pertama yang mendukung komputasi FP4. Dengan begitu performa inferensi AI meningkat dua kali lipat dan memungkinkan model generatif AI berjalan secara lokal dengan jejak memori yang lebih kecil dibanding generasi sebelumnya.
Model-model AI yang didukung mencakup berbagai skenario penggunaan, mulai dari LLM (large language models), vision-language models, pembuatan gambar, pemrosesan suara, hingga embedding models untuk retrieval-augmented generation (RAG), ekstraksi data dari PDF, serta computer vision.
RTX 50 Series juga mendukung AnythingLLM yang merupakan aplikasi desktop open-source yang dapat disesuaikan, memungkinkan pengguna mengintegrasikan kemampuan Large Language Model (LLM) ke berbagai aplikasi secara lokal di PC mereka. Aplikasi ini mendukung berbagai tugas berbasis AI seperti pembuatan konten, rangkuman, dan lainnya, yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan spesifik pengguna.
Tersedia versi desktop dan mobile
Seperti generasi sebelumnya, RTX 50 Series juga akan tersedia beberapa varian. Mulai dari RTX 5050, 5060, 5060 Ti, 5070, 5070 Ti, 5080, dan seri tertinggi RTX 5090.
Saat ini RTX 5090 adalah kartu grafis tercepat yang pernah diproduksi NVIDIA. Kartu grafis ini dilengkapi dengan 92 miliar transistor dan kemampuan komputasi AI hingga 3.352 triliun operasi per detik (TOPS), RTX 5090 mampu melampaui performa RTX 4090 hingga dua kali lipat.
RTX 50 Series akan tersedia dalam versi dekstop dan mobile. Untuk versi desktop, RTX 5090 saat ini tersedia dalam versi stock-clocked dan factory-overclocked dari berbagai mitra ternama seperti ASUS, Colorful, Galax, Gainward, GIGABYTE, INNO3D, MSI, Palit, dan ZOTAC.
Sementara, di versi mobile RTX 50 Series saat ini sudah tersedia di pasaran lewat beberapa model laptop dari beberapa pabrikan berikut:
- GeForce RTX 5090 Laptop GPU, ACER Predator Helios 16 AI
- GeForce RTX 5090 Laptop GPU, ASUS ROG Strix SCAR 18
- GeForce RTX 5080 Laptop GPU, HP OMEN MAX 16
- GeForce RTX 5090 Laptop GPU, Lenovo Legion Pro 7
- GeForce RTX 5070 Ti Laptop GPU, MSI Vector 16 HX AI