Quantcast
Mobile GadgetConsoleNewsProduct News

Lenovo Legion Go dan ASUS ROG Ally, Pilih Mana?

Di beberapa negara konsol genggam Legion Go dari Lenovo sudah resmi dijual. Konsol genggam ini akan siap menjadi penantang ASUS ROG Ally yang lebih dulu rilis. Nah, untuk Anda yang bingung antara Legion Go atau ROG Ally, berikut panduan singkat untuk memilih kedua konsol genggam tersebut.

Lenovo Legion Go

Pilih desain modular atau desain ringan?

Legion Go dan ROG Ally mengusung konsep desain yang berbeda. Legion Go mengambil inspirasi desain modular Nintendo Switch. Artinya, kedua kontroler bernama Legion TrueStrike di sisi kiri kanan layarnya bisa dilepas pasang dengan mudah.

Lenovo Legion Go

Sementara, ROG Ally mengusung desain konsol genggam standar. Kontroler di sisi kiri kanan layar tidak bisa dilepas pasang. Secara keseluruhan untuk bobot ROG Ally unggul dari Legion Go. ROG Ally lebih ringan dengan bobot 608 gram. Bobot Legion Go 640 gram. Bobot yang lebih berat mungkin bagi sebagian orang akan kurang nyaman saat digenggam.

ASUS ROG Ally

Gaya bermain lebih variatif dengan Legion Go

Tidak bisa dimungkiri mengusung konsep modular Legion Go bisa menawarkan gaya bermain game yang lebih variatif dari ROG Ally.

Lenovo Legion Go

Bahkan, tersedia mode FPS yang memungkinkan kontrolernya bisa digunakan vertikal seperti joystick agar lebih mudah digunakan untuk navigasi dan menembak saat bermain game-game FPS.

Legion Go 2

Di Legion Go juga bisa ditemukan thumbstick menggunakan hall sensor. Sensor magnetik ini berguna untuk menghindari thumbstick bergerak sendiri tanpa ditekan. Sebagai tambahan Legion Go dilengkapi area touchpad dan mouse wheel. Akan sangat berguna dan mempermudah untuk navigasi kursor mouse di Windows 11.

asus rog ally button

Semua fitur Legion Go ini tidak bisa ditemukan di ROG Ally. Persamaannya di area thumbstick keduanya sudah dilengkapi sistem pencahyaan RGB.

Layar Legion Go lebih impresif

Lenovo Legion Go 3

Perbedaan utama antara kedua konsol genggam ini ada di sektor layar. Legion Go datang dengan panel layar sentuh IPS yang berukuran 8.8 inci. Layarnya mendukung rasio aspek 16:10, resolusi 2.5K 2560 x 1600 pixel dan refresh rate 144 Hz. Bagi gamer yang mementingkan warna layar Legion Go sudah mendukung standar gamut warna DCI-P3 97%. Di atas rata-rata konsol genggam pada umumnya.

ASUS ROG Ally

Lalu bagaimana layar ROG Ally? Layar ROG Ally lebih kecil. ROG Ally membawa panel layar sentuh IPS 7 inci. Resolusinya hanya Full HD 1920 x 1080 pixel dengan refresh rate 120 Hz. Untuk warna panel layarnya mendukung gamut warna DCI-P3 80%.

Dengan ukuran layar lebih besar, resolusi lebih tinggi dan refresh rate lebih cepat Legion Go bisa menghadirkan pengalaman gaming yang lebih memanjakan mata. Tapi, perlu diingat layar Legion Go juga pasti akan berimbas pada konsumsi daya dan ketahanan baterai.

Dapur pacu kencang dengan AMD Ryzen Z1 Series

Beralih ke sektor dapur pacunya kedua konsol genggam ini ditenagai prosesor AMD Ryzen Z1 series. Untuk ROG Ally yang sudah lebih dulu tersedia di Indonesia hadir dengan prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme. Versi yang lebih murah dengan prosesor AMD Ryzen Z1 juga tersedia.

ASUS ROG Ally

Legion Go juga ditenagai prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme yang sama. Tapi, belum ada informasi lebih detil apakah akan tersedia versi dengan AMD Ryzen Z1 atau tidak.

Meski menggunakan prosesor yang sama keduanya didukung teknologi RAM yang berbeda. Legion Go dengan RAM LPDDR5X 16GB dan ROG Ally dengan RAM LPDDR5.

Teknologi RAM LPDDR5X di atas kertas menawarkan kecepatan pemrosesan data yang lebih cepat, bandwith lebih besar, dan konsumsi daya lebih efisien jika dibandingkan LPDDR5.

Kendati demikian, tetap perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk membuktikan performa keduanya secara keseluruhan.

Perlu kapasitas besar pilih Legion Go

Beralih ke ruang penyimpanan keduanya menawarkan kapasitas yang berbeda. Legion Go kapasitas ruang penyimpanannya lebih besar mulai dari 256GB, 512GB dan 1TB. Jika kurang ruang penyimpanannya juga bisa mendukung upgrade hingga 2TB.

Lenovo Legion Go 5

ROG Ally membawa SSD dengan pilihan kapasitas hingga 512GB saja. Cukup terbatas untuk sebuah perangkat gaming. Meningat ukuran game-game PC saat ini sangat besar dan boros ruang penyimpanan. Tapi, tetap ruang penyimpanannya bisa ditambahkan dengan tambahan kartu memori SD.

Perbedaan kapasitas baterai

ROG Ally

Baterai menjadi satu faktor penting untuk sebuah konsol genggam. ROG Ally membawa baterai dengan kapasitas 40 WHr. Ketahanan baterai ROG Ally bisa dilihat pada artikel review kami berikut ini.

Baterai Legion Go lebih besar dengan kapasitas 49.2 Whr. Seperti yang sudah kami infokan sebelumnya, layar Legion Go yang lebih besar, resolusi lebih tinggi, dan refresh lebih cepat bisa membuatnya lebih boros daya. Jadi, masih cukup sulit untuk mengetahui perangkat mana yang memiliki daya tahan baterai terbaik.

Harga Lenovo Legion Go dan ASUS ROG Ally

Di Indonesia ROG Ally dengan prosesor Z1 Extreme sudah tersedia dan dijual dengan harga Rp11.299.000. Sementara, harga Legion Go saat diumumkan secara global ada di kisaran US$699. Belum ada informasi lebih lanjut harga dan kapan Legion Go akan tersedia di Indonesia. Kita tunggu saja dan semoga harga jualnya tidak terpaut jauh dengan ROG Ally.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button