Review Fujifilm Instax Mini Evo

Fujifilm Instax Mini Evo adalah anggota keluarga terbaru dari kamera instan Instax digital. Ada banyak fitur menarik yang dibawanya. Penasaran apa saja? Simak ulasannya sebagai berikut.

Desain Fujifilm Instax Mini Evo

Pertama di sektor desain. Fujifilm Instax Mini Evo tampil dengan gaya retro yang sekilas mirip kamera rangefinder. Sejatinya kamera instan Instax penggunaannya lebih ideal di posisi vertikal. Walau begitu tetap dimungkinkan untuk menggunakannya di posisi lanskap atau horisontal.

Bodinya mengusung material plastik. Warna bodinya silver yang dipadukan material kulit sintetis berwarna hitam. Cukup efektif untuk mencegahnya slip saat digenggam. Secara keseluruhan dimensinya ringkas dan ringan. Jadi, mudah masuk ke dalam tas dan dibawa berpergian.

Di bagian depan terdapat lensa 28mm dengan bukaan diafragma F2.0. Lensanya dikelilingi cincin putar yang bisa digunakan untuk memilih efek lensa. Flash dan kaca kecil untuk membantu swafoto khas kamera instan Instax juga masih tersedia.

Di bagian belakang bodinya bisa ditemukan layar LCD 3 inci. Cukup disayangkan layarnya tersebut belum mendukung fitur sentuhan. Untuk navigasi dan memilih menu bisa mengandalkan tombol-tombol yang ada di bagian bawah layarnya yang cukup nyaman untuk ditekan. Di atas layarya bisa ditemukan sebuah tuas untuk mengakses slot pemasangan kertas film Instax.

Satu hal yang mencuri perhatian Fujifilm juga menambahkan sebuah tuas dan tombol kendali putar di atas bodinya yang terinspirasi dari kamera analog. Di kamera analog tuas tersebut berfungsi untuk menggulung rol film. Sementara, tombol kendali putar untuk memilih kecepatan rana kamera. Bedanya, di Instax Mini Evo tuas tersebut berguna untuk memulai cetak foto. Tombol kendali putarnya untuk memilih efek filter.

Untuk asupan tenaga Instax Mini Evo mengandalkan baterai isi ulang. Pengisian baterai bisa mengandalkan port micro USB di bagian bawah bodinya. Belum USB Type-C. Slot microSD juga tersedia untuk menyimpan semua foto yang diambil. Jika tidak ingin menggunakan microSD memori internalnya masih sanggup memuat hingga 45 foto.

Fitur Fujifilm Instax Mini Evo

Fujifilm Instax Mini Evo adalah kamera instax digital yang menawarkan konsep hibrid. Ini artinya, fitur utamanya ada dua yakni bisa sebagai kamera instan dan printer foto.

Jadi, foto bisa langsung dicetak setelah foto diambil. Atau, Anda bisa mencetak foto dari ponsel. Untuk mencetak foto dari ponsel Fujifilm menghadirkan aplikasi baru bernama Instax Evo yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android.

Mendapat sentuhan digital fitur paling menarik dari kamera instan ini adalah efek lensa dan filter. Ada 10 efek lensa dan 10 efek film yang bisa dipilih sesuai selera pengguna. Kedua fitur efek ini juga bisa dikombinasikan hingga 100 kombinasi efek yang unik.

Performa Fujifilm Instax Mini Evo

Sebagai sebuah kamera digital Instax Mini Evo mengandalkan sensor CMOS 1/5 inci yang resolusinya 4.9 megapixel. Kualitas hasil fotonya memang terbatas. Kurang tajam dan tidak detil. Tidak bisa dibandingkan dengan kamera smartphone atau kamera saku digital kekinian yang menggunakan ukuran sensor lebih besar dan resolusi lebih tinggi.

Walau begitu, hasil fotonya masih sangat memadai untuk dicetak di kertas film Instax Mini yang berukuran 5.4 x 8.6 cm. Ditambah dengan beragam efek filter dan efek lensa yang tersedia, Anda bisa bereksperimen menghasilkan cetakan foto yang lebih kreatif.

Lalu bagaimana performanya sebagai printer portabel? Dari pengujian kami fungsinya sebagai printer portabel sangat memuaskan. Ini karena Fujifilm menyediakan dua opsi kualitas cetakan yakni Instax Natural Mode dan Instax Rich Mode yang bisa diakses lewat aplikasi Fujifilm Instax Evo.

Untuk hasil cetakan foto orisinil khas Fujifilm Instax dengan tonal warna lebih lembut bisa pilih Natural Mode. Sementara, jika ingin mendapatkan hasil cetakan foto dengan tonal warna lebih kontras dan kaya warna bisa pilih Instax Rich Mode. Berikut perbandingan Mode Natural (kanan) dan Instax Rich Mode (Kiri)

Di aplikasinya juga tersedia fitur penyuntingan foto sederhana. Termasuk, penambahan efek filter. Opsi filter yang tersedia relatif sedikit hanya monokrom, sepia dan auto. Fitur lain yang tersedia yakni remote shooting untuk mengambil foto dari jarak jauh dan transfered image.

Opsi Transfered Image bisa dipilih untuk memindahkan hasil foto dari kamera ke ponsel. Tapi, hanya foto yang sudah pernah dicetak saja yang bisa dikirim ke ponsel untuk disimpan. Penyimpanan foto ke ponsel juga bisa dengan opsi bingkai ala kertas film Instax dengan latar yang warnanya bisa dipilih sesuai selera.

Kesimpulan

Mengusung konsep hibrid tanpa menghilangkan esensi kamera instan Instax menjadi daya tarik utama Instax Mini Evo. Apalagi, hadirnya opsi efek filter dan lensa yang bisa langsung dipilih di kamera tidak akan bisa ditemukan di kamera instan manapun. Ini menjadikannya semakin menyenangkan untuk mengasah kreativitas. Dengan sederetan fitur yang dibawanya tersebut bisa dibilang Fujifilm Instax Mini Evo adalah kamera Fujifilm Instax yang paling canggih saat ini.

Kelebihan Fujifilm Instax Mini Evo:

+ Bisa dijadikan sebagai printer foto portabel
+ Hasil cetakan foto memuaskan
+ Tersedia 10 opsi efek filter dan 10 efek lensa
+ Memori internal bisa menyimpan 45 foto
+ Tersedia slot microSD
+ Desain retro modern yang keren

Kekurangan Fujifilm Instax Mini Evo:

– Resolusi sensor relatif kecil
– Hasil foto JPEG kurang oke
– Belum dilengkapi USB Type-C
– Hasil foto yang bisa dikirim ke ponsel harus dicetak lebih dulu
– Opsi efek di aplikasi Instax Mini Evo terbatas
– Tidak dilengkapi tutup lensa

Fujifilm Instax Mini Evo cocok untuk:

Penggemar kamera instan: Tambahan 10 opsi filter dan 10 opsi efek lensa membuat kamera ini berbeda dan semakin menyenangkan
Pengguna yang masih suka mencetak foto: Sebagai printer portabel Instax Mini Evo mampu menghasilkan cetakan foto yang sangat baik.
Pelajar: Selain sangat mudah digunakan, fitur-fitur yang dibawanya juga bisa diandalkan untuk para pelajar mengasah kreativitas.