Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review Hisense Pureshot+

Seiring dengan mulai meluasnya jaringan 4G LTE, semakin banyak pula handset yang bermunculan. Salah satunya adalah Hisense Pureshot+, sebuah smartphone Android dengan jaringan 4G LTE yang mencakup semua spektrum yang didukung operator 4G di Indonesia. Harganya Rp. 3,2 juta, apakah harga yang relatif mahal untuk sebuah ponsel asal Tiongkok ini beralasan?

Desain minimalis
Tampil dalam balutan warna hitam, dari depan desain Pureshot+ biasa saja, tidak neko-neko. Selayaknya ponsel asal Tiongkok, bagian frame sampingnya menggunakan bahan plastik dengan sentuhan akhir yang membuatnya terlihat seperti metal.

a09

a11

Dilihat dari belakang, Pureshot+ terlihat elegan berkat bahan plastik yang memiliki lapisan luar memantul seperti kaca. Sekilas, ponsel ini mirip seperti seri Sony Xperia Z dan iPhone 4/4s, walaupun kualitas bahan plastiknya tidak sebagus kedua ponsel yang benar-benar menggunakan kaca. Tapi setidaknya, ponsel ini terlihat lebih bagus dan elegan dibandingkan ponsel dengan bahan plastik glossy atau matte.

Kover belakang bisa dibuka dengan mudah menggunakan sela di ujung kiri bawah, untuk kemudian pengguna dapat mengganti baterai atau menyematkan micro SD dan dua buah kartu SIM.

a10

Dengan desain rata di frame samping dan penutup belakang, Pureshot+ terasa agak kaku ketika digenggam. Untungnya material yang digunakan tidak bersifat licin, sehingga ponsel tidak mudah terlepas dari genggaman. Finishing-nya juga rapi, sehingga ponsel tidak terkesan murahan.

a04

Dilapisi dengan Gorilla Glass 3, layar 5,5 inci pada ponsel ini menggunakan resolusi 1280 x 720 piksel (HD), dengan kerapatan sekitar 267 ppi. Kalah dibanding beberapa ponsel sekelasnya yang sudah menggunakan resolusi Full HD (1920 x 1080 piksel) seperti Asus Zenfone 2 dan Xiaomi Mi4c.

Walaupun tertera jika layarnya menggunakan panel TFT, ternyata kualitas tampilannya baik. Bahkan saat dilihat dari samping, tampilannya tetap baik dan jelas. Tingkat kontras tampilan layarnya termasuk tinggi, dengan warna hitam yang legam dan warna yang pop-out namun tetap alami.

Antar muka sederhana
Berbeda dengan ponsel keluaran Smartfren seperti Andromax R, antar muka Hisense tidak menggunakan UI asli Google. Menggunakan Android 5.0 Lollipop, beberapa kostumisasi dilakukan oleh Hisense, seperti tampilan Home Screen yang menampilkan seluruh aplikasi dan meniadakan drawer aplikasi.

Dengan menekan tombol Recent, Anda dapat sekaligus melakukan pembersihan aplikasi baik secara manual satu per satu maupun otomatis. Dalam mode otomatis, aplikasi tertentu dapat ‘dikunci’ agar tidak ikut dibersihkan.

Antar muka yang sejatinya sudah sederhana ini ternyata masih bisa dibuat lebih sederhana lagi. Anda tinggal mengaktifkan mode Simple yang ada di Settings – Home Screen style. Antar mukanya jadi seperti Windows Phone, dengan ikon berwarna-warni, berukuran besar, serta ukuran font yang juga bertambah besar.

Seperti ponsel masa kini pada umumnya, Pureshot+ diberikan fitur kontrol melalui gerakan dan gestur. Misalnya, mengetuk dua kali untuk ‘membangunkan’ layar ponsel dari keadaan mati. Atau membalikkan perangkat untuk mematikan saat ponsel mengeluarkan suara nada dering, notifikasi dan panggilan masuk.

Soal gestur, Anda dapat menggambar di layar saat keadaan mati untuk membuka aplikasi tertentu secara langsung. Ada 5 gestur tetap yang tidak bisa diganti, serta dua gestur tambahan yang bisa diatur. Seperti pada ponsel lain, opsi gestur ini termasuk kurang berguna dan kadang tidak responsif.

Performa oke
HiSense Pureshot+ menggunakan chipset dengan prosesor 64 bit yaitu Snapdragon 415. Performanya sendiri lumayan mulus, jarang terjadi lag yang mengganggu. Dibantu dengan RAM berukuran 2GB, rasanya sudah cukup untuk ukuran ponsel sekelasnya.

Dari hasil benchmark Antutu, Pureshot+ mendapatkan angka 36.053 poin, sementara dari Quadrant Standard angkanya 21.220 poin. Benchmark pengolahan grafik NenaMark 2 menghasilkan angka 55,6 frame per detik. Adapun untuk multitouch, ponsel ini bisa menerima hingga 5 sentuhan sekaligus.

Performa saat menjalankan aplikasi memang bukan yang tercepat, tapi relatif cepat dan lancar. Untuk game dengan tuntutan spesifikasi yang standar, Pureshot+ sudah amat memadai.

Kamera dengan HDR menawan
Dilengkapi kamera utama 13 megapiksel dan lensa dengan diafragma f/2.0, di atas kertas kemampuan fotografi Pureshot+ cukup menjanjikan. Aplikasi kameranya sendiri juga dilengkapi antarmuka yang sederhana dan mudah dimengerti.

Ada beberapa pilihan efek serta mode pemotretan, seperti Auto, Macro, Beauty, HDR, Audio Note (setelah memotret, 10 detik suara akan terekam), Baby Mode (pengguna dapat memilih efek suara agar balita menoleh ke kamera untuk menghasilkan foto yang bagus), Night, Night Portrait dan PPT Mode.

Respons kamera saat memotret lumayan cepat. Anda akan merasakan sedikit jeda saat memotret, tapi tidak sampai mengganggu.

Hasil kamera cukup baik untuk kondisi pencahayaan melimpah, terutama dengan menggunakan mode High Dynamic Range (HDR). Dalam kondisi pencahayaan kontras, hasilnya cukup seimbang antara bagian yang terkena bayangan (shadow) atau terpapar cahaya (highlight). Menariknya, jarang terjadi efek ghosting pada obyek bergerak, sesuatu yang sering menimpa ponsel lain dalam mode HDR (karena mode HDR melakukan dua sampai tiga kali pemotretan dengan beberapa tingkat eksposur berbeda untuk digabungkan dan menghasilkan foto dengan rentang dinamis yang lebar).

Sayangnya mode HDR Pureshot+ cukup lambat dalam melakukan penyimpanan foto sehingga kadang menghasilkan gambar yang kabur jika tangan kurang stabil. Untuk hasil dalam pencahayaan kurang baik, hasilnya tidak memuaskan. Noise yang muncul sangat terlihat dan mengurangi detail foto.

Berikut hasil foto Hisense Pureshot+. Untuk koleksi hasil foto lengkap dengan ukuran aslinya dapat dilihat di akun Flickr resmi Yangcanggih.com, tentunya tanpa melalui proses penyuntingan sama sekali.

Baterai
Apakah kapasitas 2.500mAh cukup untuk Hisense Pureshot+ yang memiliki layar besar 5,5 inci? Hasilnya, ponsel ini bisa bertahan sekitar 13 jam, dengan kondisi pemakaian normal seperti sesekali chatting, browsing, menggunakan kamera dan main game sederhana. Jika pemakaiannya digenjot lagi, tentunya ponsel ini akan lebih cepat habis baterainya.

Kesimpulan
Harus diakui, harga Hisense Pureshot+ yang bertengger di angka 3,2 juta rupiah memang terasa tinggi. Apalagi jika dicermati bahwa brand HiSense masih belum terlalu terdengar di Indonesia. Jika dibandingkan dengan beberapa merk pesaing seperti Xiaomi dengan Redmi Note dan Asus dengan Zenfone 2, akan terlihat bahwa spesifikasi Pureshot+ termasuk tanggung.

Tentunya ada beberapa keunggulan yang diusung Pureshot+ seperti desain yang cantik dan elegan serta jaringan 4G LTE yang mencakup semua spektrum yang didukung operator 4G di Indonesia. Bahkan Anda dapat memasangkannya untuk menikmati jaringan 4G LTE dari Smartfren.

Bagi Anda yang membutuhkan ponsel dengan cakupan 4G yang lengkap atau menggunakan Smartfren sebagai operator utama untuk terhubung ke Internet, Hisense Pureshot+ boleh dipertimbangkan.

Yang Canggih:
+ Kualitas layar bagus
+ Dukungan jaringan 4G lengkap
+ Bodi dengan desain elegan
+ Performa cukup baik
+ Hasil foto di kondisi ideal cukup oke

Yang Kurang:
– Harga relatif tinggi, bahkan dibandingkan dengan merek ternama
– Daya tahan baterai standar
– Hasil foto di kondisi minim cahaya kurang

[table]Spesifikasi;Hisense Pureshot+
Prosesor; Snapdragon 415 delapan inti 64 bit
GPU;Adreno 405
Layar;5,5 inci HD (1280 x 720 pixel)
RAM;2GB
Memori;Internal 16GB, slot micro SD
Kamera;Belakang 13 megapiksel dengan autofokus dan LED flash, depan 5MP
Koneksi;4G LTE, CDMA EVDO, GSM HSDPA, Wi-Fi, Bluetooth 4.0
Baterai;2500 mAh
[/table]
Back to top button