Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review Lenovo A7000

Dengan harga jual resmi Rp1.999.000, Lenovo A7000 merupakan penawaran yang menggiurkan. Betapa tidak, sampai tahun 2014 silam, smartphone Android dengan layar besar dengan harga di kisaran 2 juta rupiah masih termasuk jarang ditemui di pasaran. Apalagi dengan fitur dan spesifikasi yang tidak bisa dianggap remeh. Bahkan Lenovo A7000 merupakan smartphone pertama yang telah dilengkapi teknologi Dolby Atmos. Seperti apa kemampuannya? Berikut ulasan YANGCANGGIH.COM.

Desain & Tampilan
Mirip seperti A6000, Lenovo juga mengambil pendekatan desain yang minimalis untuk A7000. Dengan bingkai yang cukup tipis, bodinya tidak terlalu lebar untuk sebuah ponsel dengan layar 5,5 inci. Lekukan di ujung-ujungnya juga membuatnya nyaman saat dikantungi di saku celana atau saat digenggam.

Penempatan tombol volume dan power di sisi kanan juga dilakukan agar A7000 dapat dioperasikan dengan mudah menggunakan satu tangan. Sayangnya, itu berarti A7000 akan kurang nyaman digunakan satu tangan jika penggunanya kidal atau dominan tangan kiri.

Seperti ponsel lain di kelasnya, A7000 menggunakan bahan plastik untuk bodinya. Penutup baterai tipis di belakang tidak mudah menyerap sidik jari, tapi cukup gampang menyerap kotoran lain saat ditaruh di meja. Membuka tutup belakang untuk mengganti baterai dan kartu SIM dapat dilakukan dengan mudah sekali. Namun bahan plastik juga memiliki keuntungannya sendiri. Saat ponsel menjalankan tugas berat semisal menjalankan game atau memotret, bagian belakangnya tetap adem dan tidak panas.

Kualitas layar & UI
Kualitas tampilan juga baik. Dengan resolusi HD (1280 x 720 pixel), layar 5,5 inci milik A7000 akan memiliki kerapatan pixel hingga 267 ppi (pixel per inci). Dalam praktiknya, teks dan gambar terlihat tajam di layar yang telah menggunakan panel IPS ini. Ditunjang dengan kualitas warna dan tingkat kecerahan layar yang juga baik, aktivitas seperti bermain game seru, membaca email, menonton video, atau sekedar menatap foto mantan di Facebook akan dapat dilakukan dengan nyaman.

Untuk UI, A7000 yang juga sudah dibekali Android 5.0 atau Lollipop masih mengandalkan VIBE UI. Ini berarti tidak ada menu aplikasi karena semua aplikasi akan dipamerkan langsung di halaman utama, mirip seperti iOS. Sama seperti ponsel Lenovo lainnya, Anda dapat mengganti theme, wallpaper, serta ikon dengan mudah.

Gesture yang disertakan juga cukup fungsional. Misalnya Anda tinggal menekan tombol volume dua kali saat kondisi layar mati untuk langsung mengaktifkan kamera. Ketuk layar dua kali (dalam kondisi mati) untuk membangunkan ponsel tanpa menekan tombol power. Selain itu, untuk masuk ke kamera atau menjalankan aplikasi, Anda bisa menggambar huruf V atau O di layar pada kondisi mati.

Performa & daya tahan baterai
Dari sisi performa, Lenovo ternyata tidak main-main. Kombinasi prosesor octa-core 1,5GHz, GPU Mali-T760MP2, serta RAM 2GB ternyata sukses menghantarkan Lenovo A7000 sebagai smartphone Android terkencang di kelas harganya. Chipset Mediatek MT6572 yang digunakannya juga disebut-sebut sebagai prosesor “true octa-core” yang artinya kedelapan intinya dapat berjalan sekaligus jika dibutuhkan oleh aplikasi.

Diuji dengan Antutu, Lenovo A7000 mampu menembus skor 40000. Raihan skor ini sebelumnya hanya mampu dicapai smartphone kelas menengah ke atas yang harganya di atas 3,5 juta rupiah.

Bagi yang kurang gandrung dengan hasil benchmark, kami laporkan bahwa performa saat navigasi maupun menjalankan berbagai game sangat baik. Nyaris tidak ada lag saat beralih aplikasi atau menavigasi menunya, begitu juga saat menjalankan game terbaru. Kami mencoba memainkan Implosion: Never Lose Hope dan Lenovo A7000 mampu menjalankannya dengan mulus dan gegas. Beralih ke game Mortal Kombat X, lagi-lagi A7000 dapat menjalankannya dengan baik walaupun waktu loading yang dibutuhkan agak sedikit lama.

lenovo a7000 mortal kombat x

Daya tahan baterai juga cukup baik, dengan mencatatkan waktu di atas 7 jam di PCMark. Pada saat diuji untuk pola penggunaan browsing Internet, memotret, memasang aplikasi, memainkan game, serta mengakses jejaring sosial, Lenovo A7000 mampu bertahan sekitar 11 jam sebelum harus dihubungkan ke outlet listrik. Ini merupakan raihan yang baik mengingat layarnya yang besar tersebut cukup menyedot daya.

Dolby Atmos
dolby atmos a7000Salah satu fitur menarik yang dimilikinya adalah Dolby Atmos. Ini adalah teknologi suara surround terbaru untuk bioskop, rumah, dan perangkat bergerak. Peningkatan terbaru yang dibawa Atmos adalah kemampuannya mereproduksi suara yang lebih akurat dengan memperhatikan ketinggian sumber suara. Dengan Dolby Atmos, suara dari atas kepala juga mampu diperdengarkan. Untuk hasil terbaik, Anda harus menggunakan headphone yang berkualitas juga.

Dengan fitur ini, Anda bisa mengatur keluaran suara sesuai keinginan dan materi yang diputar. Anda akan dapat menemukan setelan untuk musik, film, dan suara vokal. Kemudian ada pilihan pengaturan untuk equalizer manual dan virtual surround.

Penasaran dengan kualitas suaranya, saya menyandingkannya dengan Aktimate Maxi dan B&W C5. Dengan mengatur setting Dolby Atmos, karakter suara dapat diubah dengan hasil cukup signifikan. Tidak hanya game dan video, musik juga akan mendapatkan manfaat dari opsi equalizer tersebut. Saat memutar lagu jazz yang dominan vokal, A7000 mampu melantunkan berbagai lagu seperti Yesterday, Longer, dan sebagainya dengan cukup apik. Perlu diingat, diperlukan materi khusus seperti video yang telah dioptimalkan untuk Dolby Atmos untuk hasil terbaik. Namun bagaimanapun juga fitur ini merupakan tambahan yang menarik dan akan disambut hangat oleh pecinta film dan musik.

Hasil Foto
Sama seperti Lenovo A6000, Lenovo A7000 menggunakan kamera utama 8 megapixel. Respons kamera cukup standar untuk kelasnya, dengan ada waktu jeda saat menekan tombol shutter. Anda juga harus menunggu agak lama saat menggunakan mode HDR. Akibatnya jika Anda langsung menggerakkan ponsel saat selesai memotret dalam mode HDR, hasil foto akan terlihat kabur. Dalam kondisi cahaya yang ideal (siang hari, luar ruangan), hasil fotonya cukup tajam dengan reproduksi warna yang menarik. Noise akan sedikit terlihat jika dicermati pada perbesaran 100%.

Namun beralih ke dalam ruangan atau saat kondisi cahaya kurang ideal, maka hasil fotonya akan terpapar noise cukup banyak dengan detail yang kurang. Hal ini cukup wajar untuk ponsel di kelas harganya. Untuk memotret dalam ruangan dengan cahaya yang cukup, hasilnya termasuk cukup baik jika hanya dilihat di layar ponsel. Dari pengujian kami, hasil foto A6000 malah terlihat lebih baik dibandingkan A7000, walaupun bedanya cukup tipis.

Untuk hasil foto lebih lengkap, silakan kunjungi akun Flickr resmi YANGCANGGIH.COM.

Kesimpulan
Jika dicermati, tidak banyak ponsel Android dengan layar 5,5 inci yang dijual di kisaran 2 juta rupiah. Memang ada beberapa kompromi yang dilakukan Lenovo untuk mencapai tingkat harga yang terjangkau ini seperti minimnya sensor pengumpul data, terbatasnya memori internal (walau bisa diperluas dengan kartu microSD), lapisan kaca Gorilla Glass (fitur yang cukup populer), serta pilihan operator 4G LTE yang juga terbatas. Namun tidak bisa dipungkiri lagi bahwa A7000 tampil impresif dalam berbagai hal lain yang lebih krusial seperti tampilan layar berkualitas, performa kencang dan RAM yang cukup besar untuk kelasnya, serta daya tahan baterai yang lumayan baik.

Dengan segala kekurangan dan kelebihan yang disebutkan di atas, Lenovo A7000 tetap akan direkomendasikan bagi Anda yang mengidamkan smartphone layar besar harga terjangkau yang memiliki performa kencang serta daya tahan baterai cukup baik, serta tidak terlalu kritis soal hasil foto dan desainnya.

Yang Canggih
+ Kualitas layar baik, dengan tampilan tajam dan kaya warna
+ Nyaman digenggam dengan sudut melengkung yang lembut
+ Kinerja cepat, termasuk untuk main game
+ Hasil foto cukup tajam di kondisi cahaya ideal
+ Daya tahan baterai di atas rata-rata
+ Fitur Dolby Atmos cocok bagi penggemar musik atau pengguna yang telah memiliki headphone/speaker bagus
+ Harga relatif lebih terjangkau dibandingkan kompetitornya

Yang Kurang
– Mode HDR pada kamera lambat
– Hasil foto kurang detail pada kondisi minim cahaya
– Tutup belakang mudah kotor
– Desain standar
– Memori internal terbatas, sehingga wajib menggunakan microSD
– LTE belum mendukung semua operator di Indonesia

Back to top button