BukuWarung didirikan dengan komitmen untuk membantu para pelaku UMKM di Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis secara efisien sehingga membantu mempercepat kesuksesan finansial bagi usaha mikro dan kecil di Indonesia. Untuk itu, BukuWarung menghadirkan berbagai fitur dan terus mengembangkan layanannya agar memudahkan pengguna untuk menjalankan bisnis.
Dimulai dari fitur utamanya pencatatan pemasukan dan pengeluaran, penagihan utang melalui SMS ataupun whatsapp, kini BukuWarung telah berkembang menjadi penyedia jasa keuangan lengkap dalam 1 aplikasi, bekerjasama dengan perusahaan PJK (Penyedia Jasa Keuangan) dan PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) yang telah berizin dan diawasi oleh otoritas dan instansi yang berwenang.
“Kami berusaha menghadirkan jasa keuangan melalui aplikasi kami untuk memudahkan pelaku UMKM menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Dengan begitu, kami berharap bisa membantu UMKM, sebagai tulang punggung pemulihan ekonomi pasca pandemi, agar bisa lebih resilien lagi terhadap tantangan ekonomi yang sedang dihadapi dan akan terjadi di masa depan,” Romy Williams – VP Operations BukuWarung mengatakan.
Tidak hanya menawarkan jasa keuangan dalam 1 aplikasi yang membantu UMKM dalam menjalankan bisnis mereka, BukuWarung juga terus berperan aktif agar UMKM lebih melek digital sehingga mereka bisa memanfaatkan berbagai kemudahan lewat kemajuan teknologi untuk mengembangkaan bisnisnya melalui berbagai kegiatan literasi keuangan dan digital bekerjasama dengan dinas koperasi di beberapa daerah termasuk Bogor, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Tantangan digitalisasi UMKM
Upaya digitalisasi UMKM memang masih menghadapi banyak tantangan. Sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi digital yang berkembang paling cepat di Asia Tenggara, tidak otomatis membuat penduduk Indonesia menjadi melek teknologi dan digital. Pada kenyataannya, 49% penduduk dewasa di Indonesia bahkan belum memiliki akses internet.
Dengan kesenjangan akses digital yang begitu signifikan, tidak heran jika belum semua masyarakat menikmati manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital, termasuk UMKM. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat jumlah UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digital baru mencapai 19 persen atau sekitar 12 juta UMKM. Jumlah ini relatif lebih besar jika dibanding tahun 2020 lalu yang masih di angka 13 persen atau sekitar 8 juta UMKM.
Padahal pemanfaatan teknologi digital membuka peluang bagi diversifikasi pendapatan mengingat aktivitas jual beli online makin meningkat utamanya selama pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak 2020. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat peningkatan jumlah transaksi secara online sebesar 26 persen atau 3,1 juta transaksi per hari serta kenaikan 35 persen pengiriman barang selama pandemi.
Tidak heran jika studi yang dirilis oleh Center of Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada akhir tahun lalu menemukan kontribusi BukuWarung yang cukup signifikan tidak hanya terhadap aspek sosial tapi juga percepatan produktivitas UMKM.
Studi bertajuk “Dampak Aktivitas Ekonomi Aplikasi BukuWarung terhadap Perekonomian Nasional dan UMKM” yang dirilis akhir tahun lalu tersebut menemukan bahwa penggunaan aplikasi BukuWarung telah berhasil meningkatkan produktivitas pelaku UMKM sehingga menambah output usaha sebesar Rp 640 miliar. BukuWarung juga menambah penyerapan tenaga kerja UMKM sebesar 78 ribu orang, atau tumbuh sebesar 22,63 persen jika dibandingkan ketika tidak ada BukuWarung. Lebih jauh, adanya aktivitas ekonomi BukuWarung mendatangkan dampak terhadap penyerapan kredit UMKM sebesar Rp1,14 triliun atau setara 0,12 persen dari total kredit UMKM. Dengan adanya pencatatan keuangan yang lebih rapi, pelaku UMKM lebih bisa leluasa melakukan peminjaman modal di perbankan.
Pandemi COVID-19 telah sangat mempengaruhi kinerja UMKM nasional baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Shira S Wenas, Sr Brand Marketing BukuWarung menjelaskan bahwa Ramadan adalah bulan perayaan di mana UMKM umumnya mendapat peningkatan permintaan. Namun sayangnya, 2 tahun belakangan ini situasi pandemi menjadi tantangan terbesar bagi para pelaku UMKM, bulan Ramadan yang dinanti tidak lagi dapat memberikan dampak sebesar yang diharapkan. “Pada bulan Ramadan ini, BukuWarung sebagai penyedia jasa keuangan dalam 1 aplikasi (all-in-one financial service) berdedikasi untuk mendukung UMKM dalam meningkatkan penjualan mereka dan membangkitkan kemeriahan Ramadan melalui program #SemarakUntung. Melalui program ini para pelaku UMKM dapat menikmati berbagai promo menarik seperti cashback, bonus saldo, dan extra poin,” tutup Shira.
BukuWarung yang kini telah digunakan oleh lebih dari 7 juta merchants, menargetkan penambahan jumlah pengguna mencapai 12 juta dan meningkatkan pengguna baru Quick Response Indonesian Standar (QRIS) sebagai bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) hingga 30x dalam 6 bulan ke depan.