Jika sebelum-sebelumnya, kami selalu menyuguhkan daftar game Android terbaik selama satu bulan, kali ini, di penghujung tahun 2015, kami ingin memberikan daftar game Android gratis terbaik selama satu tahun sebagai bentuk penghargaan kami terhadap game-game istimewa yang telah menemani hari-hari kami dan juga sebagai rekomendasi bagi Anda pembaca setia kami.
Sebelum kita masuk ke daftar tadi, kami ingin meluruskan beberapa hal terlebih dahulu. Mungkin memang beberapa game yang ada di sini tidak menempati posisi Top Free di Google Play karena Google Play menggunakan acuan jumlah download di sana. Sedangkan faktanya, jumlah download tidak bisa semata-mata diterjemahkan menjadi kualitas terbaik karena, seringkali, jumlah download tertinggi lebih tepat diartikan sebagai strategi marketing terbaik / anggaran marketing terbesar.
Kami menghabiskan waktu ratusan jam (atau bahkan ribuan jam jika dihitung dari awal tahun 2015) untuk memainkan dan akhirnya memutuskan game-game teristimewa yang memang layak masuk ke daftar ini. Pasalnya, kami ingin pengalaman bermain kamilah yang menentukan kualitas sebuah game, bukan statistik semacam jumlah download, concurrent user, ataupun total grossing. Jadi, bisa saja, daftar ini akan sangat berbeda dengan selera Anda.
Akhirnya, inilah daftar game-game teristimewa yang kami rangkum dalam 10 Game Android Gratis Terbaik di 2015.
Jujur saja, awalnya kami sempat ragu menaruh game ini di posisi pertama karena aspek Pay to Win-nya yang cukup terasa. Meski demikian, Netmarble berhasil meyakinkan kami saat mereka merilis update 1.80 untuk Future Fight.
Game ini menawarkan kualitas terbaik di setiap aspeknya. Grafis? Tidak banyak game gratis Android yang punya grafis secantik ini yang mampu dimainkan cukup mulus di ponsel-ponsel kelas bawah. Gameplay? Gameplay sangat adiktif namun tidak membuat Anda frustasi (seperti kebanyakan game-game Android gratis lainnya yang seakan memaksa Anda merogoh kocek). Konten? Kontennya sangat lengkap dan Anda pasti akan familiar dengan karakter-karakter yang ada di sini karena memang dari namanya saja Anda akan tahu bahwa game ini akan mengijinkan Anda bermain sebagai jagoan-jagoan dari Marvel. Sayangnya, Anda tidak akan menemukan karakter-karakter X-Men dan Fantastic Four di sini (karena permasalahan copyright antara Marvel Cinematic Universe dengan 20th Century FOX). Namun kami kira hal ini bukan kesalahan Netmarble sebagai sang publisher karena konflik antara Marvel dan FOX memang sudah ada sejak sebelum game ini dirilis.
Lalu bagaimana dengan monetisasinya? Seperti yang kami tuliskan di atas, game ini memang tidak terlepas dari aspek Pay to Win, karena memang hanya dari sanalah game-game gratisan menghasilkan uang. Namun dari pengalaman kami yang telah menjadi pengguna berbayar selama cukup lama, game ini termasuk adil dalam memperlakukan user mereka. Pasalnya, tidak sedikit game-game Android Freemium yang mengandalkan Gatcha (Lucky) Box sebagai andalan mereka mengeruk untung, sebut saja seperti Dot Arena, Contest of Champion, atau yang lainnya, dan kami sangat benci dengan Gatcha Box tersebut. Pasalnya, bagi kami, Gatcha Box seperti membeli kucing, anjing, ayam, ataupun beruang dalam karung dan Anda tidak akan pernah tahu mana yang akan Anda dapatkan… Sedangkan Marvel Future Fight mengandalkan Flash Sale (item yang bisa dibeli dengan mata uang premium dengan batas waktu) sebagai daya tarik utama bagi paying user dan kami sangat menyukai hal tersebut karena kami tahu betul apa yang akan kami dapatkan.
Akhirnya, kami memang tidak akan mengatakan game ini sempurna namun, dari sekian banyak game-game gratis di Android, game inilah yang memiliki kekurangan paling sedikit dan masih bisa kami toleransi sehingga kami sangat menikmati pengalaman kami bermain bersamanya di tahun 2015 ini.
Kami sebenarnya tidak terlalu paham tentang obsesi dan angan-angan menjadi peternak, petani, dan sekian banyak tanggung jawabnya sehari-hari karena hal tersebut sebenarnya juga bisa dilakukan bukan di game saja – berbeda dengan angan-angan menjadi superhero ataupun perampok mobil. Namun, Hay Day berhasil membuat kami kecanduan… walau kami sebenarnya masih juga tidak paham dengan obsesi tadi.
Kami sangat menikmati grafisnya yang sangat menghibur dan UI yang rapih. Gameplay-nya memang simple dan tidak sulit dimainkan – apalagi tidak ada elemen kompetitif di sini. Namun justru karena itulah kami menaruhnya di urutan nomor 2 di daftar ini. Meski tidak ada target dan tidak ada harga diri yang dipertaruhkan, kami selalu menyempatkan diri setiap hari untuk mengecek ayam, sapi, babi, dan perkebunan kami di sini. Kami memainkannya bukan karena kami ingin mengejar sesuatu ataupun dibuat frustasi karena harus mengalahkan pemain lain, namun karena kami memang menikmati setiap kewajiban kami di sini setiap harinya dan bergembira melihat ayam-ayam kami yang tumbuh sehat ^,^ – bisa jadi karena kami mungkin juga cocok jadi seorang peternak.
Bagaimana dengan monetisasi? Well, kami sangat sabar mengurus peternakan dan kami tidak merasa frustasi dibuatnya, jadi kami bisa memainkannya tanpa merogoh kocek sekalipun. Jadi, kecuali jika memang Anda orang yang sangat tidak sabar, game ini tidak akan memaksa atau mengemis meminta sedekah dari Anda…
Jika Future Fight memberikan konten dan kualitas paling komplit tanpa memaksa Anda judi lucky box dan Hay Day memberikan kami sebuah kebiasaan baru yang menyenangkan setiap harinya, Does Not Commute memberikan pengalaman bermain yang paling unik dari semua game Android gratis yang pernah kami mainkan. Pasalnya, game ini memadukan dua gameplay menjadi satu keasikan baru.
Elemen puzzle di sini dibalut dengan elemen driving / racing secara rapih dan detil. Mungkin hal itulah yang menjadi alasan pertama kami menempatkannya di urutan nomor 3 ini. Pasalnya, kebanyakan game-game Android tidak menawarkan ide gameplay yang unik. Dan ketika ada developer atau publisher game yang memiliki ide-ide brilian nan unik, mereka biasanya tersandung jatuh dalam hal eksekusi. Namun Does Not Commute berhasil menterjemahkan konsep menjadi bentuk dan mekanisme yang matang yang membuat game ini akan selalu teringat di kepala kami.
4. Vainglory
MOBA telah menguasai PC gaming. League of Legends memiliki rekor concurrent user (pemain yang online di saat yang bersamaan) terbanyak saat ini dengan 7,5 juta pemain sedangkan Dota 2 mencetak rekor hadiah turnamen e-sports terbesar di dunia dengan The International yang memberikan US$ 18 juta. Lalu apa hubungannya dengan Vainglory?
Well, dari sekian banyak game Android yang ingin mengikuti kesuksesan MOBA di PC gaming, bagi kami, Vainglory lah yang memiliki kesempatan terbesar. Grafisnya juara dibanding game-game MOBA di Android. Animasinya luwes dan sedap dipandang. Gameplay-nya pun sangat menantang dan membutuhkan konsentrasi dan skill tinggi di setiap pertandingan. Sayangnya, satu hal yang membuat MOBA laris manis di PC adalah aspek kontrol di PC gaming merupakan yang paling kompleks dan lengkap dibanding platform gaming lainnya. Sedangkan Android…? Well, sebut saja, Android masih terlalu muda untuk dibandingkan dengan PC dalam aspek kontrol permainan.
Meski begitu Vainglory tetap saja merupakan pilihan pertama bagi Anda yang kecanduan MOBA namun tidak dapat mengakses PC di manapun Anda berada.
Franchise Fallout mengawali perjalanannya dari tahun 1997 ketika Interplay Entertainment merilis Fallout pertama untuk platform Windows. Sempat vakum selama 10 tahun (1998 – 2008), akhirnya franchise ini ibarat bangkit dari kubur dan menguasai jagat open-world gaming ketika Bethesda mengambil alih dan merilis Fallout 3 di 2008. Setelah itu, game Fallout selalu marak dan laris manis hingga merambah ke platform mobile dengan Fallout Shelter ini.
Satu hal yang menjadikan Bethesda salah satu developer game favorit kami di semua platform adalah konsistensinya dalam menciptakan game yang kompleks, menantang, namun juga penuh humor. Demikian juga dengan Fallout Shelter ini dan kami sempat kecanduan dibuatnya. Satu hal yang membuat Fallout Shelter istimewa adalah, genre simulasi sebenarnya juga kurang ideal di platform mobile. Pasalnya, game simulasi biasanya memiliki UI yang kompleks sehingga mungkin akan sedikit menyulitkan navigasi di layar ponsel yang sempit. Namun Bethesda berhasil memecahkan permasalahan tersebut di Fallout Shelter.
Mungkin, satu kekurangan yang membuatnya bertengger di papan tengah adalah Bethesda tidak mengupdate kontennya serajin game-game di atas (kecuali Does Not Commute yang memang terlalu unik dan asik untuk ditaruh di papan tengah). Apalagi jika dibandingkan dengan Marvel Future Fight, yang berada di posisi pertama, yang bahkan bisa menambahkan update konten dalam selang waktu 1 bulan.
6. Implosion – Never Lose Hope
Sebenarnya, Implosion mungkin bisa menempati urutan yang lebih tinggi karena ia nyaris sempurna di segala aspek. Grafisnya setara dengan grafis konsol (meski hal ini berarti Anda tidak bisa memainkannya di ponsel low-end). Gameplay-nya juga mantab dengan kontrol dan physics yang solid. Plus, ia bisa dimainkan tanpa tersambung dengan internet. Hal tersebut merupakan keistimewaan tersendiri mengingat tidak banyak game berkualitas yang dirilis di 2015 yang bisa dimainkan secara offline.
Satu-satunya hal yang membuatnya tersangkut di posisi 6 di daftar ini adalah konten dan sistem monetisasinya. Sistem monetisasi Implosion sangat jarang ditemukan di game-game Android Free-to-Play karena ia tidak menawarkan micro-transactions. Ia memang memiliki In-App Purchase namun hanya dengan membayar satu kali saja, Anda bisa membuka semua konten yang ada di game ini. Jadi, ia menggunakan sistem trial. Anda tidak akan bisa memainkannya sampai akhir permainan jika tidak membayar. Di satu sisi, para pemain gratisan, yang memang tidak memiliki akses ke sistem pembayaran ataupun yang memang tidak mau mengeluarkan dana sama sekali, tidak bisa memainkannya sampai lebih dari Stage 6. Dari sisi Paid User, mereka akan kehabisan konten dalam waktu 1-3 bulan. Karena faktanya, micro-transactions (alias aspek Pay-to-Win) lah yang memberikan motivasi bagi developer dan publisher untuk terus mengupdate konten.
Jujur saja, sebenarnya kami sangat mengagumi Rayark Interactive sebagai sang Publisher yang memiliki idealisme berbeda dengan monetisasi unik (setidaknya di platform Android) namun sangat disayangkan game dengan kualitas se-epik Implosion harus kehabisan konten karena memang tidak mendapatkan cukup profit untuk terus update.
7. Duel Otak
Mungkin Duel Otak ini adalah satu-satunya game Trivia yang terus bertengger di daftar Top Free di Google Play dalam kurun waktu yang cukup lama. Pasalnya, biasanya game-game Trivia / Puzzle tidak memiliki Life Time yang panjang. Hal ini, menurut kami, kembali lagi ke soal monetisasi yang kurang dikembangkan dengan optimal yang akhirnya berujung pada kehabisan konten.
Berbeda dengan Duel Otak, game ini memiliki konten masif dan mode permainan yang variatif. Anda memang bisa memainkannya seorang diri (atau dengan musuh-musuh yang tersambung dengan koneksi internet) namun game ini paling seru saat dimainkan dengan kawan, atau sanak saudara Anda karena, biasanya, sesi gaming akan berakhir dengan kericuhan dan kegaduhan. Ditambah lagi, kami cukup salut dengan tim lokalisasinya yang menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan yang ada di game ini dengan pertanyaan yang relevan dengan pasar Indonesia.
Seri NFS di konsol dan PC memang sangat tidak konsisten karena selalu berganti-ganti arah dari Arcade, Simulation, Arcade, Simulation dan begitu seterusnya. NFS juga mungkin tidak akan menempati posisi juara game racing di konsol dan PC karena ada GRiD dan Gran Turismo di sana.
Namun di Android, tidak banyak opsi game racing yang benar-benar menawarkan kualitas terbaik di berbagai aspek, seperti grafis, gameplay, dan kontrol. Satu-satunya pesaing game racing di Android yang bisa mengimbangi NFS No Limits adalah seri Asphalt dari Gameloft. Meski demikian, No Limits menang telak karena memiliki opsi kustomisasi yang lengkap dan detil, mulai dari warna, bodykit, rim, spoiler, hood, dan juga bahkan sampai kaca spion.
9. FIFA 16
Game selanjutnya merupakan wakil dari genre Sports dan satu lagi game besutan EA yang masuk ke daftar ini. Namun, berbeda seperti NFS, franchise game FIFA memang salah satu franchise paling laris dan populer di konsol dan PC, dan EA nampaknya juga ingin menegakkan supremasi FIFA di ranah Android. Untungnya, bagi EA, Konami tidak merilis seri Pro Evolution Soccer mereka di Android sehingga FIFA 16 tidak memiliki rival yang berarti, seperti di konsol dan PC. Konami memang merilis PES Club Manager namun game tersebut bukan murni game sports karena lebih ke game manajemen.
Jadi, FIFA 16 memang dengan mudah memenangkan kompetisi game sports di Android – karena platform Android memang lebih ketat dalam hal persaingan genre RPG, Arcade, dan Casual.
Meski seperti yang kami tuliskan tadi, tidak banyak game sports berkualitas tinggi di Android, kami tetap mengacungi jempol terhadap kerja keras EA di FIFA 16. Layaknya game besutan EA, FIFA 16 menawarkan grafis yang manis dengan gameplay yang solid sehingga menjadikannya game sports paling asik di tahun 2015. Salah satu hal yang membuat game ini bertengger di urutan Runner-Up dari bawah adalah kontrol – meski memang hal ini lebih pada keterbatasan platform Android terhadap akses gamepad, yang merupakan kontrol paling ideal untuk game sports. Namun tetap saja, hal ini membuat kami lebih memilih untuk memainkan game-game di luar genre sports di Android dan berpaling pada genre-genre lain yang lebih ideal dimainkan di ponsel layar sentuh.
Game zombie memang marak dan menjamur di 5 tahun terakhir. Latah zombie pun merambah ke platform Android. Dari sekian banyak game zombie yang ada di Android, satu game yang sangat berkesan bagi kami di 2015 adalah Unkilled besutan Mad Finger ini. Selain mewakili game zombie, Unkilled juga merupakan wakil game genre shooter di daftar kami kali ini.
Aspek pertama paling memukau dari Unkilled adalah grafisnya yang mungkin setara dengan konsol generasi lalu. Namun begitu, aspek grafis saja tidak cukup membuatnya masuk ke dalam daftar ini, karena tidak sedikit juga game-game shooter di Android dengan grafis memukau. Kontrol game inilah yang membuat kami sangat menikmati permainan. Meski memang masih jauh jika dibandingkan kontrol game shooter di PC yang punya akses ke mouse (yang merupakan kontrol ideal untuk shooter), kami merasa lebih mudah mengarahkan tembakan di sini, ketimbang di game-game shooter Android lainnya — walau memang mungkin hal ini bisa jadi cukup subjektif karena kenyaman kontrol bermain bisa jadi sangat berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lainnya.