Quantcast
KomputerMobile Gadget

Facebook, XL Axiata dan Ericsson Hadirkan Internet.ORG untuk Turunkan Tarif Internet di Indonesia

Angka pengguna smartphone di Indonesia semakin hari terus bertambah. Namun sayangnya ini tidak diimbangi dengan akses layanan internet yang mumpuni. Imbasnya para pengguna smartphone tidak bisa menikmati aplikasi yang ada di smartphone miliknya secara optimal karena akses internet yang mahal dan terbatas.

internetorg-2

Padahal, aplikasi sebenarnya dapat berperan lebih dalam menurunkan biaya koneksi Internet. Caranya yaitu dengan membuat lebih banyak aplikasi yang meningkatkan efisiensi untuk urusan penggunaan akses data Internet dan meningkatkan infrastuktur koneksi jaringan Internet yang lebih baik di tempat-tempat yang saat ini belum terjangkau. Melihat kondisi ini, Facebook, XL Axiata sebagai operator terbesar kedua ke Indonesia dan Ericsson mencoba inovasi baru untuk meningkatkan kinerja jaringan dan aplikasi di Indonesia dalam proyek bernama Internet.org.

“Sebagai bagian dari upaya Internet.org untuk menghubungkan dua pertiga penduduk dunia yang belum memiliki koneksi internet, Facebook berkomitmen untuk bekerja dengan para mitra untuk mengembangkan piranti inovasi dan berbagi keberhasilannya ke seluruh industri. Dengan metodologi yang telah ditetap dalam white paper, kita memiliki model untuk meningkatkan kinerja jaringan yang dapat diaplikasikan secara global melalui operator jaringan bergerak di dunia. Ini akan membantu meyakinkan bahwa kita lebih efisien menggunakan kapasitas jaringan dan sumber daya yang ada, dimana hal tersebut merupakan kunci untuk menyampaikan misi kami dalam menutup kesenjangan konektivitas.” Ujar Chris Daniel, Vice President, Internet.org.

internetorg-1

Indonesia dan XL Axiata sendiri boleh berbangga karena menjadi pilot project dari proyek ini. Di acara yang juga dihadiri oleh pendiri Facebook, Mark Zuckenberg, Internet.org, XL Axiata, Facebook dan Ericsson memaparkan inovasi terbaru mereka dalam menciptakan sebuah metodologi baru untuk menghitung dan meningkatkan kinerja jaringan secara end to end. Proyek bersama ini mengembangkan kerangka kerja yang berguna untuk mengevaluasi penggunaan melalui key performance indicators (KPI) yang didasarkan pada simulai aplikasi Facebook menggunakan tes agent dan dihubungkan melalui KPI dengan statistik jaringan. Melalui proses inilah masalah yang berdampak pada pengguna dapat diidentifikasi dan ditangani seluruh jaringan. Hasilnya, optimalisasi yang dihasilkan dapat meningkatkan app coverage hingga 70 persen.

Dengan adanya sebuah metodologi baru tersebut, kita sekarang memiliki model yang dapat direplikasi untuk menganalisis, mengukur dan meningkatkan kinerja jaringan yang dapat diterapkan pada jaringan seluler apapun di negera manapun. Oleh karena itu, hal ini akan membantu operator menargetkan perbaikan-perbaikan jaringan yang efektif dari segi biaya ke tempat yang sulit dijangkau oleh sebagian besar pengguna dan para pengembang aplikasi tentunya akan bisa membuat aplikasi dengan akses paket data internet yang kedepannya semakin efisien.

Back to top button