Quantcast
AndroidAplikasiReview

Merasakan Kencangnya Gingerbread di Motorola Droid X

Resize of IMG 22901

Motorola Droid X memang belum mendapatkan update Gingerbread resmi atau OTA (Over the Air). Namun pemilik handset Android andalan Motorola ini bisa menikmati Gingerbread lebih awal karena versi pre-release-nya sudah bisa didapatkan di internet sebelum OTA keluar. Bahkan sehari setelahnya, versi pre-rooted juga sudah bisa ditanamkan ke Droid X. Saya bahkan sempat terburu-buru untuk mem-flash versi pre-release karena ingin merasakan seberapa kencang Android versi 2.3 yang dibalut dengan UI terbaru Motorola, Blur 3. Alhasil, saya pun harus membuang waktu lebih banyak lagi untuk mem-flash versi pre-rooted karena versi pre-release tidak bisa di-root. Anda harus kembali ke Froyo dengan flash ulang sbf 2.3.340, root, inject nomor ulang, baru dari situ versi root dari pre-release Gingerbread ini bisa di-flash.

[tab:Kelebihan GingerBread]

Droid X memang tidak dirilis resmi di Indonesia. Tapi saya yakin ada banyak sekali penggunanya di sini. Lalu, apa saja kelebihan Gingerbread yang bahkan belum didapat oleh salah satu smart phone anak emas Google dan HTC, Desire? Satu dan yang pasti adalah kecepatan yang benar-benar terasa berbeda jika dibandingkan dengan stock ROM Droid X seperti saat saya menggunakan Droid X pertama kali. Saat menghidupkan Droid X rasa roti jahe ini, logo Motorola sudah berubah dari warna putih menjadi warna merah sedangkan booting screen tidak berubah dengan mata robot merah khas Droid.

Kencangnya Droid X juga sudah terasa sejak awal. Slider pengunci terasa sangat mulus ketika dibuka meski tampilannya tak berubah, berbeda dengan MotoBlur versi sebelumnya yang sangat laggy. Begitu pula dengan 7 buah home screen yang begitu mulus saat digeser-geser. Mungkin tak benar-benar bebas lag namun lag yang ada cukup minim, kecuali jika Anda memasang Live Wallpaper. Ini pula lah yang mendasari para ROM cooker untuk lebih sering membuat custom ROM Blurless.

Tombol menu kini tak lagi berada di tengah dock menu namun di sisi sebelah kanan. Cukup inovatif, tapi mungkin ini akan sedikit membingungkan bagi mereka yang sudah terbiasa dengan tombol menu di tengah. Ketiga tombol di sebelah menu ini juga bisa diganti dengan menu lain. Sayang tombol menu tak bisa diubah dengan menu lain. Mau tak mau, Anda harus membiasakan diri dengan letak tombol menu di samping.

Jika di HTC Sense Anda bisa mencubit layar untuk menampilkan semua homescreen, Anda tinggal menyapukan jempol ke atas dari salah satu menu di dock menu dan ketujuh homescreen akan terlihat semua untuk bisa dipilih. Fitur ini adalah salah satu fitur baru yang tak ada di MotoBlur 2. Notification bar pun terlihat lebih pintar karena Anda bisa memilih notifikasi mana saja yang perlu ditutup. Tampilan baru dan sederhana dari ikon sinyal dan jaringan juga memberikan kesegaran baru untuk Droid X.

Menu utama semakin interaktif dengan adanya pilihan untuk melihat seluruh aplikasi, aplikasi yang baru saja dibuka, dan aplikasi yang sudah diunduh dari market di bagian atas. Di sebelah kanan, ada shortcut untuk membuka Android Market. Jika saja ada task killer di bagian ini, MotoBlur 3 pasti akan semakin lengkap.

Beberapa menu baru terlihat di sini. Salah satunya adalah Books yang terintegrasi dengan Google eBooks. Pada awalnya, tersedia 3 buah karya sastra kanon yang bisa Anda baca seperti Frankenstein karya Marry Shelley, Wonderful Stories for Children buatan H.C, Andersen, dan Pride and Prejudice milik Jane Austen. Koleksi ini bisa ditambah dengan memilih menu Get eBooks dan Anda akan otomatis terhubung ke books.google.com.

Menu Download juga terlihat di antara aplikasi-aplikasi yang ada. Sebenarnya menu ini tidak terlalu signifikan karena hanya menunjukkan file-file yang diunduh dari webkit browser.

Selain performa, inti dari Gingerbread di Droid X adalah tampilan. Di update ini, Anda bisa menikmati tampilan landscape dengan animasi transisi setiap tampilan berubah dari portrait ke landscape dan sebaliknya baik di menu atau di aplikasi apapun yang mendukung dua tipe tampilan tersebut.

Motorola juga memberikan metode baru yang lebih baik untuk memilih teks saat Anda perlu membenarkan typo atau copy-paste. Kini ada marka di bawah kursor yang lebih mudah digunakan dibandingkan dengan bentuk magnifier yang terdahulu. Dengan begitu, pemilihan teks pun menjadi lebih cepat.

snap20110405 182158

Gingerbread di Droid X ini terasa maksimal dengan adanya update-update minor seperti tampilan lingkaran loading yang lebih cantik dan tombol zoom on-screen pada menu Camera meski pilihan untuk mengubah ISO tak lagi ada. Opsi USB tethering di menu Tethering & Mobile Hotspot juga sudah ditambahkan untuk kemudahan berbagi jaringan internet pada komputer atau notebook yang tidak mempunyai WiFi.

MotoBlur 3 menyediakan menu Profile yang bisa diakses melalui tombol menu di hardbutton di homescreen. Sama seperti profil di ponsel biasa, Anda bisa mengatur kustomisasi profil yang Anda inginkan. Ada 3 pilihan profil yang tersedia dan bisa diedit. Pilih dulu profilnya dan apapun pengaturan yang Anda lakukan di dalam mode profil ini akan terekam.

Terakhir, ada satu menu baru yang disematkan saat tombol power ditekan agak lama yaitu mode Sleep. Mode baru ini mirip dengan mode Airplanes, hanya saja, akan lebih menghemat daya, sama persis dengan menu Sleep di komputer. Jika Anda memilih mode ini, Droid X akan ‘mati suri’. Saat Anda menghidupkannya kembali, keadaannya akan sama dengan kondisi terakhir saat Anda mematikannya.

[tab:Kesimpulan]

Hampir tak ada cela di Droid X dengan Gingerbread ini, apalagi jika Anda memilih versi rooted. Salah satu yang cukup mengganggu adalah adanya blue tint yang muncul saat men-scroll menu apapun hingga mentok ke bawah atau ke atas. Sayangnya, blue tint ini memang bawaan Gingerbread versi terbaru yang juga terdapat di Nexus S. Mungkin harus menunggu update berikutnya untuk menghilangkannya.

Update Gingerbread 2.3.3 juga membawa masalah bagi Nexus S di mana warna di layar terlihat pudar. Namun hal itu tidak terjadi pada Droid X. Bisa jadi hal itu disebabkan oleh jenis layar yang berbeda. Droid X masih menggunakan layar TFT, jadi mungkin saja masalah tersebut hanya kentara di jenis layar yang lebih tinggi dari TFT.

Update Gingerbread juga menghemat baterai lebih banyak. Saya tak bisa bilang berapa jam daya ekstra yang bertambah karena pemakaian setiap orang berbeda-beda. Tapi yang pasti, saya membandingkannya dengan pemakaian saya sehari-hari dan perbedaannya cukup bisa dirasakan. Skor benchmark dengan Quadrant juga mencapai lebih dari 1700 yang berarti 40% lebih banyak daripada Froyo.

Resize of snap20110405 115313

MotoBlur sebelumnya menjadi alasan untuk membuat custom ROM Blurless lebih banyak. Namun bagi saya, MotoBlur 3 yang ada di Gingerbread ini justru akan membuat custom ROM Blurry semakin berimbang jumlahnya. Android 2.3 juga menambah daya tarik Droid X. Beberapa kawan memutuskan akan menjual Droid X miliknya karena minimnya custom ROM akibat bootloader yang dikunci, sama seperti bootloader smart phone Android Motorola yang lain. Namun begitu update Gingerbread keluar, mereka memutuskan untuk menunda melepasnya. Semoga begitu pula dengan Anda. Gingerbread di Droid X memang terlalu sayang untuk dilewatkan.

Back to top button