Review Ricoh GR III
Di kelas kamera saku premium Ricoh GR Series memang seakan tenggelam. Masih kalah populer dari kompetitornya seperti Canon, Fujifilm, Sony dan Panasonic. Padahal, dengan rancangan bodi yang ringkas dan sensor yang mumpuni kamera ini cukup menarik di kelasnya. Penasaran bagaimana performanya? Simak ulasan kami berikut ini.
Kelebihan Ricoh GR III:
+ Dimensi ringkas dan ringan
+ Sensor besar
+ Mudah digunakan
+ Hasil foto tajam
+ Mode BW sangat oke
+ Mendukung pengisian daya dengan powerbank lewat USB Type-C
Kekurangan Ricoh GR III:
– Harga relatif mahal
– Video hanya Full HD
– Tidak dilengkapi flash
– Tidak ada jendela bidik
– WiFi agak lambat
Spesifikasi Ricoh GR III:
Body type | Large sensor compact |
---|---|
Max resolution | 6000 x 4000 |
Effective pixels | 24 megapixels |
Sensor size | APS-C (23.5 x 15.6 mm) |
Sensor type | CMOS |
Focal length (equiv.) | 28 mm |
Max aperture | F2.8–16 |
Articulated LCD | Fixed |
Screen size | 3 inch |
Screen dots | 1,037,000 |
Max shutter speed | 1/4000 sec |
Format | MPEG-4, H.264 |
Storage types | Internal, SD/SDHC/SDXC (UHS-I supported) |
USB | USB 3.0 (5 GBit/sec) |
Weight (inc. batteries) | 257 g (0.57 lb / 9.07 oz) |
Dimensions | 109 x 62 x 33 mm (4.29 x 2.44 x 1.3?) |
GPS | None |
Desain ringkas yang mudah dibawa ke mana saja
Ricoh GR III bukanlah kamera baru. Kamera ini pertama kali dirilis tahun 2019 lalu. Tapi, Ricoh masih cukup rajin menghadirkan versi edisi khususnya seperti misalnya GR III Street Edition, GR III Growing Edition, hingga yang terbaru di tahun 2023 GR III Diary Edition. Banyaknya varian edisi khusus ini menandakan GR III memang masih belum sepi peminat.
Menurut kami inilah salah satu daya tarik GR III. Varian Edisi khususnya hanya memberi sedikit sentuhan berbeda di tampilan saja. Rancangan bodi ringkas dan ringan khas Ricoh GR series tetap dipertahankan.
Soal kenyamanan tidak perlu diragukan. Hand grip berukuran besar yang menempel di bodinya berhasil membuat kamera ini sangat nyaman digenggam. Sekalipun digunakan dengan satu tangan. Tambahan roda dial di atas grip tersebut juga menambah kemudahan untuk navigasi. Bobotnya juga sangat ringan. Hanya 275 gram saja.
Di bagian belakang bisa ditemukan layar LCD sentuh berukuran 3 inci. Respon layarnya dengan sentuhan jari cukup baik. Namun, tingkat kecerahan layar agak kurang tinggi. Cukup sulit terlihat di kondisi pencahayaan yang sangat terang.
Di samping layar bisa ditemukan beberapa tombol. Ukuran tombol-tombolnya cukup besar dan mudah ditekan. Sementara, di bagian atas terdapat dial untuk memilih mode kamera dan tombol shutter.
Lensa lebar tanpa zoom
GR III membawa lensa 18.3mm dengan bukaan diafragma F/2.8 atau setara lensa 28mm. Jarak fokal yang sangat ideal untuk foto lanskap, interior, street photography, hingga portrait.
Dengan lensa fix artinya tidak ada dukungan fitur zoom di lensa. Tapi, untunglah Ricoh menyediakan opsi mode crop dengan opsi 35mm dan 50mm. Saat kami coba hasil foto dengan mode crop ini nyaris tidak ada penurunan kualitas. Hasil foto tetap tajam dan detil. Tidak seperti hasil foto kualitas dengan fitur zoom digital.
Selain itu, masih tersedia mode macro untuk memotret subyek dari jarak dekat. Menjadikannya lebih serbaguna dan bisa diandalkan untuk memotret apapun.
Hasil foto memuaskan
Ricoh GR III membawa sensor yang resolusinya 24.2 megapixel. Selain untuk memotret kamera saku ini juga bisa diandalkan untuk merekam video di resolusi Full HD 1080p. GR III juga mendukung pengambilan foto RAW 14-bit yang sangat cocok untuk para fotografer profesional. Hasil foto RAW juga bisa langsung disunting di kamera.
Satu nilai tambah untuk mengoptimalkan pengambilan gambar tanpa tripod Ricoh menyematkan sistem penstabil 3-axis. Sangat membantu terutama saat memotret di kondisi pencahayaan yang temaram. Sayangnya, pengambilan foto di kondisi temaram kurang optimal mengingat kamera ini belum dilengkapi dengan flash terintegrasi.
Pembaruan yang cukup terasa jika dibandingkan generasi sebelumnya adalah waktu start up yang kini jauh lebih cepat. Saat tombol power ditekan tidak sampai 1 detik kamera ini bisa langsung siap digunakan. Untuk memotret di GR III tersedia 10 opsi filter warna yang bisa dipilih sesuai selera. Selain itu, tersedia opsi ND Filter terintegrasi yang sangat membantu untuk memotret di kondisi pencahayaan sangat terang.
Secara keseluruhan kami sangat puas dengan hasil foto GR III. Sensor tanpa anti-alias filter yang dibawanya memang mampu menghasilkan foto sangat tajam. Kendali noise cukup baik. Seperti rata-rata kamera saku pada umumnya di pengaturan ISO 1600 masih tergolong relatif aman.
ISO 3200
Sistem autofocus cukup cepat dan akurat. Terutama di kondisi pencahayaan yang terang. Di kondisi pencahayaan temaram sistem autofocus-nya memang terasa agak lambat. Kadang bahkan terjadi back focus atau area focus yang ditangkap di latar subyek.
Satu hal yang membuat kami kagum dari kamera ini adalah opsi filter BW atau hitam putih yang sangat khas. Terutama Hi Contrast BW yang mampu menghasilkan foto dengan karakter kontras tinggi dan sangat tajam. Di iso tinggi efek grain yang dihasilkan juga terlihat organik seperti menggunakan kamera film.
Hasil foto Ricoh GR III yang lain tanpa proses penyuntingan bisa dilihat di akun FLICKR Yangcanggih.com berikut ini.
Untuk memindahkan hasil foto dari kamera Ricoh menyediakan koneksi Bluetooth dan WiFi. Saat kami mencobanya untuk menghubungkan kamera ke smartphone cukup mudah. Namun, transfer foto terasa agak lambat dan kadang koneksi terputus.
Daya tahan baterainya cukup baik. Sekitar 200 jepretan foto untuk sekali isi ulang. Anda juga tidak perlu khawatir saat baterainya habis. Pasalnya, baterainya ini bisa diisi ulang dengan power bank lewat port USB-C.
Kesimpulan
Ricoh GR III adalah kamera saku yang tergolong love and hate. Memang kamera ini saku ini nyaris sempurna. Namun, keterbatasannya seperti lensa tanpa zoom, video yang hanya di resolusi Full HD, dan harga yang relatif mahal akan menjadi alasan umum sebagian orang tidak meliriknya.
Tapi, bagi kami kamera ini sangat menyenangkan. Terutama jika fokus untuk memotret. Desain yang ringkas, mudah digunakan dan hasil foto yang sangat tajam bisa diandalkan untuk memotret apapun di keseharian. Apalagi kamera ini juga dilengkapi dengan filter BW yang menurut kami salah satu yang terbaik di kamera saku. Sangat kami rekomendasikan terutama untuk yang eksis di sosial media dan gemar street photography.
Kamera ini memang diluncurkan sejak 2019 lalu. Namun, tetap terbukti masih sangat andal dan mampu bersaing dengan kamera saku premium lain hingga saat ini. Untuk para penggemar Ricoh GR Series peningkatan yang ditawarkan GR III membuatnya wajib untuk dibeli. Untuk para pengguna yang baru ingin membeli kamera saku kamera ini bisa dipertimbangkan. Dengan catatan jika Anda mau menerima segala kekurangannya dan tidak keberatan dengan harga jualnya yang ada di kisaran 15 Juta Rupiah.