Mobile GadgetAudio VideoEars In HeavenReview

Review Neumann NDH 30

Reader Rating1 Votes
9.5
9.6

Debut perdana headphone Neumann.Berlin dimulai sejak tahun 2019 lalu lewat produk Neumann NDH 20. Kini, headphone keduanya resmi dirilis yakni Neumann NDH 30. Sebagai informasi, Neumann NDH30 baru akan segera dipasarkan secara resmi di Indonesia, dan kami menjadi salah satu media pertama yang mengulasnya.

Penasaran bagaimana kualitas suara headphone yang masih saudara dengan Sennheiser ini? Simak ulasannya sebagai berikut.

Neumann NDH 30 1

Desain Neumann NDH 30

Neumann.Berlin sudah populer lewat produk mikrofon kelas profesionalnya sejak tahun 1928. Jadi, termasuk salah satu brand legendaris di dunia audio. Tapi, untuk segmen headphone memang masih tergolong baru.

Neumann NDH 30 8

Neumann NDH 30 adalah headphone dengan gaya open-back. Tampilannya sangat premium dengan aura retro yang kental. Kombinasi warna silver hitam yang digunakannya mengingatkan kami dengan NDH 20. Bedanya, NDH 20 mengusung gaya close-back.

Neumann NDH 30 4

Headphone ini mengsung material alumunium dan plastik. Secara keseluruhan rancangannya sangat solid. Bobotnya yang di bawah 400 gram juga sangat ringan. Busa padding pada ear pad dan head band yang dibawanya sangat empuk. Rancangan ear pad juga fleksibel. Bisa diputar ke arah dalam dan dilipat untuk mempermudah penyimpanan . Jika busa ear pad rusak Anda tidak perlu khawatir karena tersedia aksesoris penggantinya.

Neumann NDH 30 2

Port konektivitas ada di bagian kanan ear pad. Konektivitasnya menggunakan kabel jack audio 2.5mm ke 3.5mm. Jadi, bisa disambungkan ke semua perangkat dari pemutar musik portabel, PC, smartphone dan tablet yang menggunakan jack audio 3.5 mm. Dalam paket penjualannya juga sudah termasuk satu adapter jack audio 6.3 mm.

Sangat nyaman digunakan

Soal kenyamanan NDH 30 wajib diacungi jempol. Headphone ini sangat nyaman sekali digunakan. Berkat busa ear pad yang lembut satu nilai positifnya tekanan di area bawah telinga terasa tidak terlalu keras. Tidak juga terasa panas di telinga karena bagian ear pad dilapisi material kain. Ini sangat penting sehingga ideal untuk penggunaan dalam jangka yang lama.

Neumann NDH 30 5

Saat digunakan bagian head band bisa diatur untuk menyesuaikan ukuran kepala masing-masing pengguna. Kedua ear pad-nya bisa menutup telinga dengan sempurna. Tapi, tidak otomatis langsung menangkal suara dari luar. Wajar mengingat headphone ini bergaya open-back. Satu yang absen di headphone ini belum dilengkapi fitur penangkal bising aktif.

Kualitas suara sangat memuaskan

Tidak hanya soal kenyamanan, kualitas suara  NDH 30 pun sangat memanjakan telinga. Sejatinya,  NDH 30 memang headphone kelas studio yang dirancang untuk monitoring. Tapi, menurut kami headphone ini juga sangat potensial untuk bertarung dengan headphone premium kelas audiophile.

Neumann NDH 30 7

Untuk menghasilkan suara Neumann NDH 30 membawa driver neodymium berukuran 38mm. Drivernya tersebut bisa menghasilkan suara di rentang frekuensi 12Hz hingga 34,000Hz. Jauh di batas bawah dan atas rentang frekuensi yang bisa diterima telinga manusia normal yakni di frekuensi 20 hingga 20,000 Hz. Jadi, tidak perlu heran jika headphone ini mampu menghasilkan suara yang sangat detil.

Tingkat impedansi nominalnya sekitar 120 Ohms. Masih cukup ideal untuk penggunaan tanpa tambahan ampli headphone. Tapi, perlu digarisbawahi tidak semua perangkat bisa kompatibel dengan tingkat impedansinya tersebut.

Neumann NDH 30 3

Pengujian pertama kami menyambungkan NDH 30 ke smartphone Huawei Mate 20. Di pengujian ini kami belum bisa menikmat semua potensi headphone ini mengingat suaranya yang terdengar kurang bertenaga. Padahal volume suara sudah diatur paling maksimal. Menurut kami, tambahan ampli akan lebih pas untuk mendongkrak suaranya saat dipasangkan dengan smartphone.

Kami baru bisa menikmati semua potensi Neumann NDH 30 saat mencobanya ke laptop HP Omen 16 yang kami gunakan. Musik yang diputar dari Spotify dengan kualitas streaming Very High. Pertama kami memutar lagu Janet Lee – Rose Rose I Love/La Vie En Rose.

Satu hal yang sangat kami kagum dari Neumann NDH 30 adalah kualitas suaranya yang luar biasa jernih dan detil. Suara vokal dan semua insturmen pengiring bisa terdengar dengan sangat jelas dan rapih. Begitu juga saat kami memutar lagu After The Love Has Gone – Brian McKnight ft. David Foster. Di lagu yang direkam live ini semuanya bisa terdengar sangat detil. Dari suara instrumen pengiring, suara backing vokal hingga suara tepukan tangan penonton. Satu keunggulan dari headphone dengan gaya open back adalah Anda juga bisa merasakan efek staging yang luas dan terasa cukup nyata. Untuk porsi gebukan basss menurut kami sangat pas.

Mengingat ini adalah sebuah headphone monitoring kami memang tidak memasang standar tinggi untuk dentuman suara bass yang kencang dan boomy. Kompromi pada fitur penangkal bising aktif yang telah menjadi standar beberapa headphone premium kekinian juga sangat bisa dimaklumi.

Kesimpulan

Neumann NDH 30 adalah headphone premium yang menawarkan dua keunggulan yakni kenyamanan dan kualitas suara. Fiturnya memang relatif minim. Tapi, untuk kenyamanan dan kualitas suaranya tidak perlu diragukan. Sebagai headphone monitoring reproduksi suara yang senatural mungkin adalah yang paling diutamakan. Jika tidak keberatan dengan harga jualnya yang ada di kisaran Rp10.560.000 Neumann NDH 30 sangat kami rekomendasikan untuk para Sound Engineer dan penikmat audiophile.

Keunggulan Neumann NDH 30

+ Desain retro
+ Bobot ringan
+ Sangat nyaman digunakan
+ Rancangan earpad bisa dilipat
+ Busa earpad bisa diganti jika rusak
+ Kualitas suara sangat baik
+ Kompatibel dengan beragam ukuran jack audio
+ Kabel jack audio sangat panjang

Kekurangan Neumann NDH 30

– Harga relatif mahal
– Tingkat impedansi tinggi tidak semua perangkat kompatibel

Jika tidak keberatan dengan harga jualnya yang ada di kisaran Rp10.560.000 Neumann.Berlin NDH 30 sangat kami rekomendasikan untuk para Sound Engineer dan penikmat audiophile.
Desain
9.5
Fitur
8
Performa
10
Harga
9.5
Reader Rating1 Votes
9.5
9.6

Artikel terkait

Back to top button