Review DJI Action 2

Dari tahun ke tahun kamera aksi hadir dengan desain dan fitur yang mirip satu sama lain. Hingga akhirnya Action 2 dari DJI resmi diumumkan. Kamera aksi ini sangat revolusioner dari sisi desainnya.

Tidak hanya desain yang sangat mungil, DJI juga menawarkan kamera aksi dengan konsep modular pertamanya. Beragam perubahan menarik juga dibawa di produk terbaru ini. Penasaran bagaimana kebolehan DJI Action 2? Simak ulasannya sebagai berikut.

Desain DJI Action 2

DJI Action 2 hadir dengan bentuk kotak yang sangat mungil. Dimensinya 39 x 39 x 22.3mm. Material bodinya terbuat dari alumunium alloy. Ringan sekaligus tangguh. Bobotnya hanya sekitar 56 gram. Seperti kamera aksi pada umumnya rancangannya sudah tahan air. Bisa diajak menyelam hingga kedalaman 10 meter. Tidak perlu tambahan casing anti air.

Tidak banyak tombol bisa ditemukan di bodinya. Bagian atas hanya ada tombol power. Tombol ini juga berfungsi sebagai tombol shutter untuk memulai pengambilan gambar. Di bagian depan bisa ditemukan lensa sudut lebar dengan cakupan 155 derajat dan diafragma F/2.8. Modul kamera utamanya ini juga sudah dilengkapi dengan satu mikrofon terintegrasi yang cukup baik untuk merekam suara.

Untuk navigasi sepenuhnya mengandalkan sentuhan di layarnya. Untunglah layar sentuhnya ini sangat responsif dengan sentuhan jari. Navigasi juga tergolong mudah dengan antarmuka yang sangat sederhana. Atau, bisa melalui aplikasi DJI MIMO di smartphone.

Layar tersebut mengusung panel OLED yang berukuran 1.76 inci. Tingkat kecerahan layarnya 500 nits. Cukup baik dan masih terlihat jelas untuk penggunaan luar ruangan. Layarnya juga sudah diperkuat dengan lapisan Corning Gorilla Glass.

Fitur yang absen adalah slot kartu memori microSD. Gantinya, DJI menyediakan ruang penyimpanan internal yang kapasitasnya 32GB. Untuk asupan tenaganya mengandalkan baterai terintegrasi yang kapasitasnya 580 mAh.

Sistem modular magnetik yang inovatif

Lalu bagaimana jika ruang penyimpanannya kurang? Di sini modul keduanya yang mengambil peran. Mengusung konsep modular modul utama DJI Action 2 bisa tersambung ke modul lain seperti Front Touchscreen dan Power Module. Atau, bisa juga dipasang ke aksesoris pendukungnya. Patut diakui ekosistem aksesoris DJI Action 2 sangat lengkap. Dengan begitu kamera aksi ini bisa digunakan ke beragam skenario sesuai kebutuhan pengguna.

Untuk yang kami ulas berikut adalah dengan modul Front Touchscreen. Sesuai namanya modul ini membawa satu lagi layar OLED tambahan hadap depan. Spesifikasi layarnya sama dengan di modul kamera DJI Action 2. Tambahan modul ini sangat berguna untuk pengambilan gambar secara mandiri. Seperti misalnya membuat konten vlogging atau swafoto.

Modul Front Touchscreen menyediakan satu slot microSD. Bisa dipasang kartu memori microSD hingga kapasitas 256GB. Di modul ini juga bisa ditemukan tombol shutter, port USB-C, tiga mikrofon terintegrasi dan baterai dengan kapasitas lebih besar yakni 1300 mAh. Jadi, secara teori dengan tambahan modul Front Touchscreen pengguna bisa mendapatkan rekaman video dengan kualitas audio lebih baik dan waktu guna yang lebih lama.

Untuk Power Module mirip dengan Modul Front Touchscreen. Baterai yang dibawanya sama 1300 mAh. Tapi, Power Module menjanjikan waktu guna hingga 180 menit. Modul Front Touchscreen hanya hingga 160 Menit. Cukup wajar mengingat Power Module tidak dilengkapi layar OLED dan mikrofon.

Perlu dicatat modul Front Touchscreen dan Power Module tidak tahan air. Jika ingin menggunakan keduanya wajib menambahkan casing tahan air.

Walau begitu, kami tetap sangat terkesan dengan konsep modular DJI Action 2 dan ekosistem aksesorisnya yang lengkap. Sistem magnetiknya juga sangat kuat. Bisa memastikan DJI Action 2 terpasang sempurna dan tidak mudah terlepas. Sekalipun di kondisi penggunaan yang ekstrim. Keunggulan lain yang kami rasakan adalah bisa berganti aksesoris dengan jauh lebih cepat dan mudah jika dibandingkan sistem mounting kamera aksi tradisional.

Hasil foto dan video memuaskan

DJI Action 2 membawa sensor CMOS berukuran 1/1.7 inci. Ukuran sensornya ini lebih besar jika dibandingkan DJI Osmo Action sebelumnya yang menggunakan ukuran sensor 1/2.3 inci. Imbasnya, DJI Action 2 menawarkan peningkatan di kemampuan foto dan videonya.

DJI Action 2 bisa merekam video hingga resolusi 4K 60 fps. Pengambilan video diijinkan dengan opsi rasio 16:9 atau 4:3. Bisa juga merekam video gerakan lambat hingga resolusi 4K/120fps. Untuk efek yang lebih dramatis Anda bisa memilih opsi 240fps. Tapi, hanya terbatas di resolusi Full HD saja. Sementara, untuk memotret kamera ini bisa mengambil foto di resolusi 12 megapixel.

Dari pengujian kami hasil foto dan video DJI Action 2 sangat memuaskan di kondisi pencahayaan yang cukup. Hasil foto dan video terlihat tajam. Warna yang dihasilkan juga cukup akurat. Untuk mempermudah penyuntingan video DJI tetap menyediakan opsi profil warna D-Cinelike dengan pengaturan warna yang flat dan kontras lebih rendah. Jika kami bandingkan dengan generasi pertamanya, Osmo Action, peningkatan terlihat di kendali noise. Action 2 semakin bisa diandalkan untuk pengambilan gambar di kondisi minim cahaya. Penggunaan ISO tinggi seperti ISO 800 atau ISO 1600 masih relatif aman dari noise dengan warna dan ketajaman gambar yang masih sangat terjaga.

Low light test

Pengambilan gambar dengan DJI Action 2 kini juga didukung dengan fitur zoom. Lensanya bisa melakukan zoom digital hingga 4X. Pada prakteknya, fitur ini cukup membantu untuk mendukung pengambilan gambar dari jarak jauh. Selain itu, DJI juga menambahkan dukungan fitur webcam untuk mengubah Action 2 menjadi webcam saat tersambung ke PC. Jadi, bisa diandalkan untuk konferensi video atau siaran langsung.

Keunggulannya yang lain adalah kemampuan stabilisasi. DJI Action 2 kini didukung fitur penstabil RockSteady 2.0. Kemampuan stabilisasinya ini memang amat baik. Tidak perlu lagi menggunakan gimbal tambahan. Gambar bisa dipastikan tetap tajam sekalipun sedang jalan, lari atau di kondisi jalan yang tidak rata. Kemampuan stabilisasinya bisa dilihat pada video berikut yang kami uji di jalanan aspal tidak mulus dan saat berjalan kaki:

Kemampuan stabilisasinya juga didukung fitur HorizonSteady. Fitur ini bisa memastikan pengambilan gambar selalu lurus sesuai garis horison. Sekalipun kamera berputar-putar. Berguna untuk penggunaan pengambilan gambar di kondisi ekstrim atau banyak guncangan.

Satu kompromi dari rancangan bodinya yang sangat kecil adalah manajemen thermal yang kurang optimal. Seluruh bodinya akan terasa cepat sekali panas saat merekam video. Ini menjadikannya kurang memadai untuk perekaman video di resolusi tinggi secara kontinyu. Dari pengujian kami, perekaman video beberapa kali terhenti. Ini karena kamera memberi tanda peringatan temperatur telah melewati batas maksimum.

Untuk mengatasi solusi ini DJI baru saja meluncurkan satu aksesoris baru yakni magnetic protective case. Case ini terbuat dari material polimer tahan panas. Fungsinya untuk melindungi bodi kamera dari benturan. Tapi, diklaim juga bisa menyerap panas berlebih dari kamera. Menurut DJI, tambahan case ini memungkinkan waktu perekaman video yang lebih lama di kondisi normal. Walau begitu, kami belum bisa memastikan seberapa efektif aksesoris case pelindung teranyarnya ini.

Baterai DJI Action 2

Dari data spesifikasi yang kami lihat di situs DJI, baterai Action 2 bisa hingga 70 menit. Dengan catatan perekaman video di resolusi Full HD 30fps tanpa menggunakan fitur penstabilnya. Pada prakteknya, kami mendapatkan waktu guna sekitar 18 menit. Ini untuk perekaman video di resolusi 2.7K 60 fps. Itupun pengambilan gambar tidak bisa kontinyu. Sekitar 6 menit pengambilan gambar kamera otomatis mati karena temperatur yang terlalu panas. Di resolusi 4K 60 fps durasinya lebih singkat. Sekitar 10 menit saja.

Dengan daya tahan baterainya yang relatif singkat ini memang tidak heran jika DJI menghadirkan modul Front Touchscreen dan PowerPack Module agar Anda bisa mendapatkan waktu guna yang lebih lama.

Kesimpulan

Saat ini pabrikan kamera aksi memang berlomba-lomba adu kemampuan rekam video di resolusi lebih dari 4K. Tapi, DJI memilih jalur berbeda. Lewat desain mungil, konsep modular yang inovatif, dan dukungan ekosistem aksesoris yang lengkap, menurut kami DJI terlihat lebih fokus pada pengalaman penggunaan.

Selama pengujian, dengan konsep modular dan desain mungilnya kami memang merasakan pengalaman yang berbeda dan lebih menyenangkan jika dibandingkan kamera aksi lain. DJI Action 2 juga semakin mudah digunakan ke beragam skenario. Untuk hasil foto dan video-nya tidak perlu lagi diragukan. Apalagi, kemampuan stabilisasinya kini semakin canggih. Jadi, memungkinkan pengambilan gambar dengan hasil yang lebih baik.

Daya tahan baterai dan masalah temperatur yang terlalu panas memang menjadi keterbatasannya. Kami pun yakin DJI tidak menutup mata pada problem tersebut. Setidaknya, bisa terlihat lewat aksesoris magnetic protective case yang dirilis baru-baru ini sebagai solusi. Kedepannya, semoga saja DJI juga akan menggulirkan pembaruan firmware sebagai solusi tambahan.

Jika tidak keberatan dengan komprominya tersebut, DJI Action 2 kami rekomendasikan untuk siapa saja yang mengincar kamera aksi mungil dan serbaguna untuk teman travelling atau membuat konten.

Kelebihan DJI Action 2:

– Dimensi sangat mungil
– Konsep modular dengan sistem magnetik
– Ekosistem aksesoris lengkap
– Hasil foto dan video memuaskan
– Layar sentuh AMOLED amat baik
– Lensa dengan kemampuan digital zoom 4x
– Fitur penstabil RockSteady 2.0 dan HorizonSteady sangat baik
– Bisa menjadi Webcam

Kekurangan DJI Action 2:

– Daya tahan baterai relatif singkat
– Manajemen thermal kurang optimal
– Modul tambahan Front Touchscreen dan Power Module tidak tahan air
– Tidak ada slot microSD di modul utama DJI Action 2

DJI Action 2 cocok untuk:

Konten kreator: Hasil foto dan videonya sangat bisa diandalkan untuk membuat konten.
Traveller: Desainnya yang mungil sangat mudah dibawa berpergian.
Gamer dan live streamer: Fitur usb Webcam memungkinkan Action 2 menjadi webcam untuk siaran langsung.
Pecinta olahraga ekstrim: Berkat ekosistem aksesorisn yang lengkap Action 2 bisa digunakan ke beragam skenario dengan sangat mudah.