Review Vivo Y50: Smartphone 3 Jutaan dengan RAM 8 GB dan Baterai Tahan Lama

3.3

Cek Harga

Vivo Indonesia

Vivo memang sudah meluncurkan X50 Series di Indonesia dengan segudang fitur canggihnya. Tapi menurut kami, anggota Y-Series tetap menjadi andalan utama mereka untuk menggaet lebih banyak konsumen. Tidak heran karena Vivo Y-Series memang dirancang sebagai lini sejuta umat. Dari yang paling murah sampai yang kelas menengah ada. Contohnya yang akan kami bahas kali ini, Vivo Y50.

Vivo Y50 merupakan smartphone dengan harga 3 jutaan rupiah. Seperti diketahui, di area tersebut Vivo harus berhadapan dengan lawan-lawan yang cukup berat. Ada yang sudah menawarkan layar 90Hz, ada pula yang dibekali NFC dan performa kencang dengan Snapdragon 720G. Lalu, apa yang menjadi senjata Vivo untuk merebut pangsa pasar ini? Yuk, simak ulasan kami!

Desain Vivo Y50

Sejauh pengamatan kami, hanya sedikit smartphone 3 jutaan yang mampu menyajikan desain inovatif alias tidak pasaran. Dan sayangnya, Vivo Y50 bukan salah satu di antaranya. Tampilan ponsel ini biasa saja. Anda akan kembali menemukan perpaduan layar dengan lubang kecil untuk menampung kamera selfie, dan frame persegi yang menampung 4 kamera belakang. Konsep desain modern yang sudah cukup banyak diadopsi smartphone masa kini.

Namun perlu digarisbawahi, kami tidak menyebut sisi eksterior Vivo Y50 buruk. Selain tidak ketinggalan zaman, build quality-nya juga amat baik dan terasa kokoh. Bahan polycarbonate yang dilapisi finishing glossy dengan efek gradasi yang menawan ketika terkena cahaya cukup mampu membuat smartphone ini naik kelas.

Jujur kalau kami bisa memilih, kami lebih tertarik dengan varian warna Iris Blue-nya dibanding Starry Black. Warna Starry Black seperti yang ada di artikel ini cenderung membosankan. Tapi tentunya itu kembali kepada selera masing-masing. Kalau Anda suka tampilan yang kalem, Starry Black adalah pilihan terbaik. Tapi kalau ingin lebih stylish, Iris Blue jawabannya.

Ketika digenggam, smartphone ini terasa lumayan lebar dan agak tebal. Mungkin tidak semua orang nyaman mengoperasikannya dengan satu tangan. Vivo sebenarnya sudah mencoba membuat bodi seramping mungkin dengan menciptakan bezel yang tipis, sehingga ratio screen-to-body Y50 mampu mencapai 90,77 persen. Bayangkan andai saja bezelnya lebih besar.

Karena membawa baterai jumbo 5.000 mAh, tidak heran kalau bobot Vivo Y50 nyaris menyentuh 200 gram. Menurut kami bobot tersebut masih cukup ideal dan kami tidak merasa terganggu ketika mencoba menyisipkan ponsel ini di saku celana. Satu-satunya yang kami kurang suka hanyalah masalah klasik: bodi mudah kotor oleh bekas jari.

Sebagai informasi tambahan, Vivo Y50 sudah menggunakan port USB Type-C yang letaknya ada di bawah, berdampingan dengan lubang audio jack 3.5mm dan speaker. Slot yang tersedia ada tiga: dua untuk SIM-card, dan satu terdedikasi khusus untuk microSD. Dalam paket penjualannya, Vivo Y50 sudah menyediakan softcase bening dengan kualitas yang lumayan oke.

Layar Vivo Y50

Vivo Y50 mengusung layar Ultra O Screen dengan panel IPS berukuran 6,53 inci dan resolusi Full HD+. Ya, sayangnya belum AMOLED seperti beberapa pesaingnya di kisaran harga yang sama. Tapi untungnya dari segi tingkat kecerahan hingga reproduksi warnanya cukup baik. Penggunaan di bawah sinar matahari yang terik pun masih memungkinkan.

Layar Vivo Y50 tampak cukup memuaskan ketika digunakan untuk browsing, media sosial, menonton video, hingga bermain games. Dengan aspect ratio 19.5:9, melakukan multitasking dengan membuka dua aplikasi sekaligus terasa nyaman di layar Vivo Y50. Respon layar terhadap sentuhan jari juga cukup baik. Sedikit membahas audio, Vivo Y50 punya speaker yang mampu menghasilkan suara jernih dan lantang. Menikmati musik menggunakan headphone pun terdengar mantap.

Sistem operasi Vivo Y50

Beralih ke sistem operasi, Vivo Y50 mengadopsi FunTouch OS 10 berbasis Android 10. Pada ponsel ini kami tidak lagi menemukan cara membuat jendela Quick Settings dengan cara swipe dari bawah ke atas, seperti pada beberapa ponsel Vivo yang kami coba sebelumnya. Mirip kebanyakan smartphone Android pada umumnya, panel notifikasi dan Quick Settings bisa Anda akses dengan menarik jendela dari atas ke bawah.

Kami ingin memberi apresiasi khusus pada fitur Dark Mode di FunTouch OS 10. Menurut kami, ini adalah salah satu Dark Mode paling menyenangkan yang pernah kami coba di smartphone Android. Apa bedanya? Dark Mode garapan Vivo selalu mampu diimplementasikan ke lebih banyak aplikasi, meski aplikasi tersebut secara default belum mendukung mode serupa sekalipun. Contohnya aplikasi Facebook (bukan versi Lite) yang bisa kami nikmati dengan tampilan gelap dan terasa jauh lebih nyaman dipandang.

FunTouch OS10 juga dilengkapi berbagai fitur tambahan yang bermanfaat untuk penggunaan sehari-hari. Sebut saja Jovi Smart Scene yang akan menampilkan sederet fitur penunjang gaya hidup sehat, seperti hitungan langkah, jarak, kalori yang terbakar, serta berapa banyak air yang sudah Anda minum. Ada pula mode gaming dengan fitur seperti blokir notifikasi hingga voice changer.

Kamera Vivo Y50

Vivo Y50 punya konfigurasi quad-camera yang terdiri dari 13 megapixel, 8 megapixel super wide-angle, 2 megapixel super macro, dan 2 megapixel super bokeh. Untuk selfie, ada kamera 16 megapixel di depan. Kamera belakang maupun selfie dari smartphone ini juga telah didukung fitur Super Night Camera untuk membantu mengabadikan momen di kondisi minim cahaya.

Selain mode malam, Vivo juga membenamkan beberapa fitur pendukung lainnya seperti Panorama, AR Stickers, Doc untuk memotret dokumen, dan Pro yang memungkinkan Anda melakuka pengaturan manual pada ISO, exposure, White Balance, Shutter Speed, dan AF.

Lalu, bagaimana dengan hasil fotonya? Di kondisi cahaya yang ideal, kamera Vivo Y50 mampu mengabadikan momen dengan baik dan amat layak untuk dipamerkan di media sosial. Gambar yang disajikan terlihat tajam dengan reproduksi warna yang menggugah selera, tapi tetap tampak natural.

Kemampuan Dynamic range Vivo Y50 pun cukup baik. Sementara kamera macro pada Vivo Y50 bisa diandalkan untuk memotret dari jarak amat dekat, asal cahaya memadai. Detailnya masih terlihat jelas. Yang juga kami suka, mode portrait-nya mampu menciptakan efek bokeh yang rapi dan tidak terkesan dibuat-buat.

Sementara di kondisi gelap, mode malam cukup membantu menghasilkan foto yang lebih terang. Meski begitu, harus diakui bahwa kemampuan low light Vivo Y50 belum bisa disejajarkan sebagai salah satu yang terbaik di kelasnya.

Sedikit membahas kemampuan videografinya, Vivo Y50 mampu merekam video hingga resolusi 4K, atau 1080p di 60fps. Namun untuk mendapatkan hasil rekaman yang stabil dengan Ultra Stable Video, kami sarankan untuk memilih 1080p 30fps. Fitur yang cukup berguna untuk vlogging. Kalau ingin tahu hasilnya, klik untuk memutar video di bawah ini:

Performa Vivo Y50

Dari sektor performa, Vivo Y50 mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 665 yang ditemani RAM 8 GB serta storage internal sebesar 128 GB. Kombinasi yang tentunya menjanjikan performa mulus untuk berbagai kebutuhan standar sehari-hari.

Snapdragon 665 sendiri sesungguhnya bukan chipset paling kencang untuk smartphone 3 jutaan rupiah. Performanya jelas di bawah brand sebelah yang sudah menggunakan Snapdragon 720G atau Helio G90T. Tapi menurut kami, yang jadi nilai plusnya adalah RAM 8 GB. Bisa dibilang, Vivo Y50 merupakan salah satu smartphone dengan RAM 8 GB termurah di pasar Indonesia saat ini.

Kalau membahas lebih jauh soal performa gaming-nya, Vivo Y50 dapat menjalankan berbagai game populer masa kini dengan lancar tanpa kendala berarti. Mobile Legends tak ada masalah, PUBG Mobile dan COD Mobile juga nyaman dimainkan dengan frame rate yang cukup stabil, asalkan tidak menggunakan setting grafis tertinggi.

Untuk lebih menggambarkan seperti apa performa dari Vivo Y50, berikut kami sajikan hasil pengujian dengan beberapa aplikasi benchmark:

Baterai Vivo Y50

Vivo Y50 dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh yang didukung kemampuan charging 15W. Di atas kertas, 5.000 mAh termasuk besar untuk ukuran smartphone masa kini. Sayangnya pengisian daya 15W tidak terlalu menggiurkan jika dibandingkan brand lain yang sudah menawarkan kemampuan fast charging lebih cepat.

Sejauh pengujian kami, daya tahan baterai Vivo Y50 cukup memuaskan. Setidaknya, pagi hingga malam hari kami khawatir kehabisan baterai di tengah jalan. Jika Anda bukan termasuk pengguna yang terlalu aktif, smartphone ini bisa menyala hingga 2 hari. Ketika harus mengisi ulang daya, butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk dapat menyentuh 100 persen.

Kesimpulan

Pertanyaannya, apakah Vivo Y50 merupakan daily driver yang ideal? Jawaban kami: tergantung apa yang Anda cari. Performa dan kemampuan fast charging tentu bukan daya tarik utamanya. Tapi sektor lainnya seperti layar, kamera, dan memori besar, menjadi nilai plus yang membuat Vivo Y50 layak untuk Anda pertimbangkan.

Vivo Y50 dijual seharga Rp3.499.000. Dengan harga yang menurut kami berada di zona perang, Vivo Y50 tetap merupakan salah satu opsi menarik jika Anda tergolong pengguna casual yang mencari smartphone untuk komunikasi dan media sosial.

Kelebihan Vivo Y50:

• Build quality amat baik
• Desain modern
• Layar besar, asyik untuk menikmati konten multimedia
• Kamera belakang dan depan bisa diandalkan di kondisi cahaya ideal
• RAM 8 GB, amat besar di kelasnya
• Storage 128 GB, dan bisa ditambahkan microSD
• Dark Mode di FunTouch OS 10 patut diacungi jempol
• Baterai awet

Kekurangan Vivo Y50:

• Bodi mudah kotor oleh bekas jari
• Kemampuan charging belum sekencang lawan-lawannya
• Performa kurang menggiurkan
• Night Mode harus ditingkatkan lagi
• Tidak ada NFC

Vivo Y50 ideal untuk: Pengguna yang gemar mengakses media sosial. Pengguna yang malas membawa power bank. Penggemar konten multimedia. Pengguna yang butuh RAM besar untuk multitasking dan storage lega.

Vivo Y50 kurang ideal untuk: Gamer kelas berat. Pengguna yang butuh fast charging mumpuni.

Vivo Y50

Vivo Y50 merupakan salah satu opsi menarik jika Anda tergolong pengguna casual yang mencari smartphone untuk komunikasi dan media sosial.

3.3

Cek Harga

Vivo Indonesia