Quantcast
Audio VideoMobile GadgetNewsReview

Review BenQ GV1: Mini Projector Indonesia dengan Konektivitas Lengkap untuk Hiburan Rumah

BenQ tercatat sebagai pabrikan yang cukup konsisten mengembangkan perangkat proyektor. Inovasi terbarunya adalah BenQ GV1 yang merupakan sebuah proyektor mini portabel.

Dimensinya yang ringkas dan sederetan fitur yang dibawanya memang sangat menarik. Apalagi untuk Anda yang gemar menikmati konten multimedia. Penasaran dengan kebolehan BenQ GV1 ini? Simak ulasannya sebagai berikut.

Desain BenQ GV1

BenQ GVI hadir dengan dimensi yang sangat ringkas. Desainnya mengadopsi gaya minimalis yang cantik dan terlihat sangat modern. Bobotnya juga ringan, hanya sekitar 708 gram. Sangat hemat tempat dan mudah dibawa ke mana saja. Desain BenQ GV1 ini terdiri dari dua bagian. Bagian atasnya terdiri dari lampu LED sebagai sumber cahaya untuk memproyeksikan gambar. Sementara, di bagian bawah adalah bagian speaker.

Untuk menjaga tampilan minimalisnya memang tidak banyak port konektivitas yang dibawanya. Tombol-tombolnya juga tidak banyak. Hanya ada dua port yang tersedia, yakni port USB Type-C dan port AC-in untuk isi ulang baterai. Ini bisa kami maklumi mengingat konsepnya sebagai proyektor portabel memang mengedepankan kemudahan penggunaan lewat koneksi nirkabel WiFi atau Bluetooth. Tidak perlu lagi repot dengan urusan kabel.

benQ GV1 3

Walau begitu, dalam paket pembeliannya BenQ masih menyediakan konverter port USB Type-C ke HDMI. Jadi, proyektor ini bisa tetap terhubung ke perangkat-perangkat lawas yang hanya mengandalkan HDMI. Paket pembeliannya juga sudah termasuk dengan remot kendali, kabel USB Type-C dan power adapter dengan beragam pilihan model colokan.

BenQ GV1 4

Sementara, untuk tombol-tombolnya bisa ditemukan di permukaan atas bodi. Desain tombolnya tidak menonjol. Walau rata dengan permukaan bodi tombol-tombolnya ini sangat responsif dan nyaman ditekan. Tombol-tombol yang dibawanya terdiri dari tombol power yang diapit tombol volume dan tombol pairing Bluetooth untuk beralih ke mode speaker portabel. Bergeser ke samping kiri bodinya bisa ditemukan sebuah dial putar. Dial putar ini berfungsi untuk mengatur fokus gambar yang diproyeksikan.

Setup dan konektivitas BenQ GV1

Selain desainnya yang ringkas satu nilai tambah dari BenQ GV1 adalah kemudahan. Patut diakui proyektor portabel mini ini sangat mudah digunakan. Setup BenQ GV1 tergolong sederhana dan bisa dilakukan dengan cepat. Sejatinya sebagai proyektor portabel BenQ GV1 hanya perlu terhubung ke titik hotspot jaringan di rumah. Setelah terhubung, BenQ GV1 secara otomatis akan terbaca oleh semua perangkat smartphone atau laptop lain yang terhubung di jaringan yang sama.

Setelah menyalakan tombol power, Anda akan langsung disambut tampilan antarmuka utama. Tampilan antarmukanya ini sangat sederhana dan mudah digunakan. Ada tiga opsi setup konektivitas WiFi yang tersedia untuk terhubung ke jaringan lewat iOS & MacOS, Android, atau PC.

Pilih salah satu opsi tersebut dengan menggunakan remot kendalinya sebagai alat navigasi. Untuk percobaan pertama kami mencoba menghubungkan smartphone Huawei Mate 20 dan iPhone ke BenQ GV1. Kedua smartphone tersebut memang bisa langsung terhubung ke BenQ GV1 dengan tanpa masalah dan BenQ GV1 siap untuk digunakan. Tapi, pada prakteknya ada beberapa kendala teknis yang kami jumpai terutama untuk smartphone Android.

Untuk berbagi layar atau screen mirroring BenQ GV1 mengandalkan fitur Proyeksi Nirkabel yang ada di smartphone Android. Kendalanya tidak semua fitur proyeksi Nirkabel smartphone Android bisa langsung mendeteksi BenQ GV1. Fitur Proyeksi Nirkabel di Huawei Mate 20 misalnya, gagal mendeteksi BenQ GV1. Begitu juga dengan smartphone OPPO F5 yang coba kami gunakan sebagai cadangan. Solusinya adalah menggunakan bantuan aplikasi Google Home.

BenQ GV1 google home

Ini solusi satu-satunya agar smartphone Android yang fitur proyeksi nirkabelnya tidak kompatibel bisa berbagi layar dengan BenQ GV1 secara nirkabel. Google Home secara otomatis akan mendeteksi BenQ GV1, pilih dan klik ok, kemudian secara otomatis BenQ GV1 akan langsung memproyeksikan tampilan layar smartphone. Untuk berbagi layar dengan smartphone iOS lebih mudah. Nyaris tidak ada kendala. Saat sudah terhubung ke jaringan yang sama, Anda hanya perlu pilih Screen Mirroring dari panel navigasi iPhone.

Percobaan selanjutnya menghubungkan secara nirkabel BenQ GV1 ke laptop. Untuk metode ini setelah laptop terhubung ke jaringan yang sama dengan BenQ GV1, tampilan layar laptop bisa langsung diproyeksikan. Tapi, fungsinya ternyata juga relatif terbatas. Proyeksi hanya dimungkinkan lewat broswer Google Chrome. Jadi, Anda tidak bisa memproyeksikan tampilan desktop Windows PC secara keseluruhan. Hanya bisa tampilan yang ada di browser Google Chrome.

Percobaan lain kami menggunakan konektivitas kabel USB Type-C dan HDMI via konverter bawaannya. Setelah menghubungkan Huawei Mate 20 lewat USB Type-C, BenQ GV1 otomatis medeteksi input yang masuk dan langsung bisa memproyeksikan tampilan layar smartphone. Begitu pula saat kami hubungkan BenQ GV1 ke PC lewat port USB-C atau HDMI. Tidak seperti koneksi nirkabelnya, lewat konektivitas fisik ini BenQ GV1 memang menurut kami paling optimal untuk memproyeksikan semua tampilan yang ada di laptop dan smartphone.

Performa dan fitur BenQ GV1

Sebagai sebuah perangkat pintar BenQ GV1 mengadopsi sistem operasi yang berbasis pada OS Android. Walau begitu, sistem operasi yang dijalankannya ini tidak mengadopsi layanan Google Service sepenuhnya. Pasalnya, dari percobaan kami layanan Google yang didukung BenQ GV1 hanya Google Home dan Youtube saja. Kami juga tidak menemukan toko aplikasi Google Play Store. Tapi, bukan berarti BenQ GV1 tidak bisa ditambah dengan aplikasi. BenQ GV1 masih bisa ditambahkan dengan beragam aplikasi, termasuk games, applikasi multimedia hingga aplikasi untuk produktivitas.

aptoide 1

Sumbernya mengandalkan toko aplikasi pihak ketiga bernama Aptoide. Cukup lengkap dan bisa diandalkan, namun tidak adanya sistem kurasi menjadikan agak sedikit merepotkan. Pasalnya, tidak semua aplikasi Android yang tersedia bisa kompatibel dengan BenQ GV1.

Kami mencoba mengunduh aplikasi multimedia populer seperti Netflix dan Spotify. Aplikasi Netflix bisa di install namun tidak bisa berjalan dengan semestinya karena dikatakan tidak kompatibel dengan versi os Android BenQ GV1. Spotify bisa berjalan dengan tanpa kendala, begitu juga dengan Youtube. Sementara, untuk games kami mencoba games Real Racing 3 yang bisa berjalan dengan mulus dan lancar, walau gim harus dimainkan dengan agak aneh menggunakan remot kendalinya. Aplikasi produktivitas WPS Office juga bisa berjalan dengan lancar.

Bicara remot kendalinya, remot kendali bawaan BenQ GV1 ini menurut kami agak kurang nyaman digunakan. Responnya agak lambat dan tombol-tombolnya juga kurang nyaman untuk ditekan. Untunglah BenQ menyediakan opsi navigasi menggunakan smartphone. Aplikasi BenQ Smart Control tersedia untuk iOS dan Android.

benq GV1 smartremote 1

Kami lebih suka navigasi lewat aplikasinya karena lebih mudah dan responsif. Aplikasinya menyediakan mode remot dpad atau mode mouse dengan pointer yang bisa dikendalikan lewat layar smartphone. Mengetik input huruf untuk memasukkan kata sandi, melakukan pencarian, ataupun mengetik dokumen di aplikasi WPS Office jelas menjadi lebih cepat dan mudah. Teks bisa diketik lewat keyboard di layar smartphone, dibandingkan harus memilih huruf satu persatu di keyboard virtual dengan remot kendalinya.

benQ GV1 6

Lalu bagaimana performa BenQ GV1? Selama menguji BenQ GV1 secara keseluruhan kami cukup puas. Kendati demikian, menurut kami masih ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan untuk mendapatkan pengalaman penggunaan yang lebih optimal. Pertama adalah masalah koneksi nirkabel. Latensinya cukup tinggi. Ini artinya saat smartphone atau laptop berbagi layar ke BenQ GV1 akan terasa ada delay atau lag. Bagi sebagian orang mungkin ini akan menjadi masalah, apalagi bagi yang menggunakannya untuk berbagi layar saat bermain game. Saat mencoba bermain Call Of Duty: Mobile visual yang ditampilkan BenQ GV1 tidak sinkron dengan aksi-aksi yang ada di smartphone.

benQ GV1 11

Problem lain adalah kemampuan streaming atau berbagi layar yang terbatas. Perlu digaris bawahi keterbatasan ini sudah diinformasikan BenQ lewat situsnya. Untuk beberapa platform streaming yang berbasis langganan seperti misalnya NetFlix, Amazon, Hulu dll, tidak mendukung streaming atau berbagi layar dari smartphone ke BenQ GV1 karena mekanisme perlindungan konten.

Memang ini cukup disayangkan, alternatif konten hiburan berbasis video yang kompatibel secara aplikasi ataupun berbagi layar hanyalah Youtube saja. Jika ingin berbagi layar konten NetFlix dari smartphone ataupun PC satu-satunya cara adalah lewat kabel USB Type-C ataupun HDMI. Sementara, untuk streaming atau berbagi layar konten seperti foto dan video yang ada di memori internal smartphone sudah bisa dilakukan tanpa masalah dengan BenQ GV1. Selain itu, lewat port USB Type-C tersebut BenQ GV1 juga bisa memutar konten video atau musik langsung dari flashdisk.

benQ GV1 10

Mengandalkan teknologi DLP (Digital Light Processing), lewat sebuah lampu LED BenQ GV1 bisa memproyeksikan visual ke tembok hingga ukuran 100 inci. Lampunya juga relatif terang dengan daya tahan yang diklaim bisa hingga 30.000 jam. Sayangnya, BenQ tidak menyediakan opsi untuk mengatur tingkat gelap terang lampunya. Jadi, untuk mendapatkan pengalaman visual terbaik BenQ GV1 akan lebih cocok dinikmati di kondisi ruangan yang sangat gelap. BenQ GV1 juga dilengkapi dengan kipas pendingin. Kipasnya tersebut cukup efektif untuk mendinginkan proyektor ini. Hanya ada sedikit rasa hangat dan suara bising di permukaan atas bodinya saat kami gunakan.

benQ GV1 7

Visual yang diproyeksikan BenQ GV1 juga cukup tajam. Sejatinya proyektor ini mendukung resolusi 480p 854 x 480 pixels, tapi menariknya BenQ GV1 juga mendukug resolusi VGA 640 x 480 pixel hingga resolusi Full HD 1920 x 1080 pixel. Poin positif lain bagian lampu BenQ GV1 bisa dimiringkan 15 derajat. Dengan begitu, tampilan bisa diatur dengan mudah. Untuk menyesuaikan ukuran tampilan BenQ GV1 belum dilengkapi dengan fitur zoom. Jadi, ukuran visual yang diproyeksikan besar kecilnya tergantung dari dari jarak BenQ GV1 ke tembok. Semakin jauh akan semakin besar tampilannya.

Fitur auto Keystone Correction juga menjadi satu fitur unggulan yang wajib diacungi jempol. Berkat fitur ini secara otomatis BenQ GV1 akan meluruskan output gambar yang ditampilkan tanpa perlu pengaturan yang rumit. Cukup disayangkan untuk pengaturan fokus masih belum mendukung fitur otomatis. Agar tampilan yang diproyeksikan terlihat tajam pengaturan fokus bisa mengandalkan dial putar yang ada di samping bodinya.

benQ GV1 8

Fitur menarik lain, BenQ GV1 bisa dijadikan speaker portabel lewat konektivitas Bluetooth. Untuk beralih ke mode ini hanya perlu menekan tombol pairing yang ada di bagian atas bodinya. Setelah terhubung ke smartphone, lampunya akan otomatis mati dan BenQ GV1 bisa digunakan sebagai speaker untuk mendengarkan musik. Speakernya sendiri menurut kami sangat baik. Suaranya jernih dan bertenaga. Cocok untuk menikmati beragam konten multimedia dari nonton film, mendengarkan musik hingga bermain game.

Baterai BenQ GV1

Untuk daya tahan baterainya, BenQ GV1 menjanjikan waktu guna hingga sekitar 3 jam. Dari pengujian kami, saat memutar konten Netflix dengan durasi 2 jam dari smartphone lewat USB Type-C dan BenQ GV1 terhubung ke jaringan, proyektor ini masih menyisakan baterai sekitar 20%. Cukup pas untuk menikmati satu konten video , dan menurut kami relatif wajar karena saat perangkat smartphone terhubung lewat port USB Type-C secara otomatis BenQ GV1 akan isi ulang baterai smartphone. Perlu dicatat, pengisian baterai BenQ GV1 hanya bisa lewat power adapternya dan belum mendukung fitur isi ulang baterai lewat port USB Type-C.

Kesimpulan

Sebagai sebuah proyektor portabel mini menurut kami BenQ GV1 memang nyaris sempurna. Dimensinya ringkas, kemampuan proyeksi gambar hingga ukuran 100 inci yang jempolan dan didukung beragam fitur pengaturan otomatis yang menjadikannya sangat mudah digunakan. Bahkan, BenQ GV1 juga multifungsi karena bisa jadi speaker portabel. Kendati demikian, sebagai perangkat pintar atau smart device BenQ GV1 memang nampaknya masih perlu mendapat penyempurnaan. Terutama di sektor konektivitas nirkabelnya yang memang terbatas. Dampaknya, untuk menikmati konten multimedia dari smartphone atau laptop paling optimal memang lewat koneksi fisik menggunakan kabel.

Jika tidak mempermasalahkan keterbatasannya tersebut dan tidak keberatan dengan harga jualnya yang ada di kisaran 6,9 juta Rupiah, BenQ GV1 ini cukup layak untuk dimiliki. BenQ GV1 kami rekomendasikan untuk pengguna yang gemar menikmati konten multimedia dengan ukuran tampilan yang besar. Proyektor ini juga bisa jadi alternatif yang lebih mudah untuk membuat ruang hiburan sekelas bioskop untuk hunian dengan ukuran ruangan yang luasnya terbatas.

Kelebihan BenQ GV1:

  • Dimensi ringkas
  • Mudah digunakan
  • Lewat USB-C dan tambahan konverter HDMI bisa terhubung ke perangkat apapun
  • Mendukung aplikasi Android
  • Baterai cukup tahan lama
  • Bisa jadi speaker portabel
  • Aplikasi remot BenQ SmartControl menawarkan fungsi touchpad dan keyboard
  • Kemampuan proyeksi gambar sangat baik hingga 100 inci
  • Speaker jernih dan bertenaga
  • Dilengkapi fitur Auto keystone

Kekurangan BenQ GV1:

  • Fungsi mirroring atau berbagi konten lewat WiFi terbatas
  • Belum mendukung pengisian baterai lewat USB Type-C
  • Harga relatif premium
  • Remot kurang nyaman digunakan
  • Port konektivitas sedikit
  • Tingkat gelap terang lampu tidak bisa diatur
  • Tidak ada fitur zoom
Sebagai sebuah proyektor portabel mini menurut kami BenQ GV1 memang nyaris sempurna. Dimensinya ringkas, kemampuan proyeksi gambarnya jempolan dan didukung beragam fitur pengaturan otomatis yang menjadikannya sangat mudah digunakan.
7.6
Back to top button