[Real-Life Test] Mengabadikan Momen Liburan ke Malang dan Bromo dengan Kamera OPPO Reno2

OPPO Indonesia belum lama ini mengajak awak media untuk berkunjung ke kota Malang dan kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur, sambil mencoba berbagai fitur canggih yang ditawarkan oleh smartphone terbaru mereka, Reno2. Dengan konfigurasi kamera OPPO Reno2 yang tampak menonjol di kelasnya, saya sangat antusias untuk mengabadikan keindahan alam dan beragam destinasi wisata menarik yang saya datangi selama 3 hari.

Perjalanan saya dimulai begitu mendarat di bandar udara Abdulrachman Saleh, Malang, sebelum akhirnya dilanjutkan ke kawasan Gunung Bromo lewat jalur darat. Berikut kisah perjalanan dan hasil foto maupun video yang saya tangkap menggunakan OPPO Reno2 langsung tanpa proses penyuntingan:

Jatim Park 3: lokasi ideal untuk menguji kamera

Pada hari pertama kedatangan saya, Jatim Park 3 di Batu langsung menjadi tujuan wisata pertama. Kawasan yang menyajikan beragam atraksi seru untuk keluarga ini menurut saya merupakan lokasi yang ideal untuk menguji kemampuan kamera dari OPPO Reno2.

The Legend Star Park misalnya. Salah satu atraksi yang konon paling luas di Jatim Park 3 ini memiliki ratusan spot foto yang menarik untuk memenuhi akun Instagram Anda. Selain itu, ada pula Dino Park yang sesuai namanya menampilkan atraksi bertema dinosaurus.

Saya dan teman-teman menghabiskan waktu sejak sore hingga malam hari. Menjelang matahari terbenam, lampu-lampu mulai menyala sehingga suasana di sekitar tampak lebih bagus untuk diabadikan. Meski begitu, butuh kamera smartphone di atas rata-rata agar dapat menangkap gambar dengan baik tanpa noise. Untungnya kamera OPPO Reno2 mampu melakukannya.

Kamera utama Sony IMX586 48 megapixel f/1.7 yang dilengkapi OIS mampu memotret dengan memuaskan. Gambarnya tajam dengan sajian warna yang apik, termasuk saat digunakan di indoor atau di kala senja saat cahaya sudah mulai redup. Seperti pada foto di bawah ini yang saya ambil dengan mode Auto, tanpa mengaktifkan Night Mode:

Keberadaan kamera kedua 8 megapixel dengan lensa wide-angle amat membantu ketika saya ingin menangkap sudut yang lebih luas. Asyiknya lagi, kamera wide juga sudah mendukung Night Mode. Sementara kamera 2 megapixel mono lens memudahkan saya untuk menciptakan foto dengan efek bokeh yang rapi. Yang menarik, kamera ultra-wide juga bisa berfungsi sebagai kamera macro:

OPPO Reno2 juga masih dibekali fitur Dazzle Color, yang tentunya kemampuannya sudah ditingkatkan dibanding generasi sebelumnya. Bagi yang belum tahu, Dazzle Color akan meningkatkan saturasi warna sehingga foto terlihat lebih matang dan lebih eye-catching ketika saya unggah ke media sosial. Berikut perbandingan foto yang menggunakan Dazzle Color dengan yang tidak:

Masuk ke area indoor The Legend Star Park yang dipenuhi patung lilin artis, atlet, hingga karakter fiksi populer membuat saya semakin antusias untuk memotret dengan OPPO Reno2. Saya mengaktifkan Night Mode untuk mendapatkan foto yang bagus pada kondisi ruangan dengan cahaya yang temaram. Sekadar informasi, Night Mode akan menggabungkan beberapa foto sekaligus menjadi sebuah foto malam hari yang memiliki kontras dan rentang dinamis lebih tinggi seperti contoh berikut ini:

Mengejar sunrise, menjemput pagi

Setelah asyik menikmati keseruan di Jatim Park 3, keesokan harinya saya dan awak media lainnya pergi menuju kawasan Gunung Bromo. Pukul 03.00 pagi, saya sudah berangkat menggunakan jip lalu melanjutkan mendaki ke atas untuk dapat tiba di Sunrise Point tepat waktu demi melihat matahari terbit.

Dengan kondisi yang masih gelap, fitur Ultra Dark Mode di OPPO Reno2 sangat membantu saya untuk tetap bisa mengabadikan momen. Seperti pada foto di bawah ini. Keadaan di sekitar saya cukup gelap, dan cahaya hanya datang dari api yang bisa dibilang tidak terlalu besar di depan saya.

Secara mengejutkan, ternyata hasil fotonya masih amat baik dan bahkan background di belakangnya dengan garis cahaya matahari yang masih malu-malu untuk menampakkan diri pun masih terlihat jelas. Perlu diketahui bahwa Ultra Dark Mode akan aktif secara otomatis ketika cahaya di bawah 5 lux.

Matahari mulai terbit. Cahaya keemasan yang begitu indah mulai menyinari hamparan pegunungan yang ada di depan saya. Tidak perlu pikir panjang, saya langsung merogoh OPPO Reno2 di saku celana dan langsung memotret menantang cahaya. Perlu diketahui bahwa kondisi pemotretan yang menghadap ke sumber cahaya seperti sulit didapat bila kamera smartphone kurang mumpuni. Tapi dengan OPPO Reno2, sama sekali tidak ada masalah. Dynamic Range yang amat baik memungkinkan saya mendapatkan foto seperti di bawah ini:

Kamera 13 megapixel telephoto dengan 5x hybrid zoom

Kamera lainnya yang saya suka dari OPPO Reno2 adalah 13 megapixel f/2.4 telephoto. Menurut OPPO, kamera ini memiliki kemampuan 5x hybrid zoom. Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia menjelaskan bahwa konsep hybrid zoom pada OPPO Reno2 adalah semua kamera bekerja secara simultan. Jadi, bukan cuma kamera 13 megapixel saja yang berfungsi.

Ketika memotret tele menggunakan kamera 13 megapixel, detail gambar dan low-light akan dimaksimalkan lewat kamera 48 megapixel. Sedangkan kamera ultra-wide untuk ketajaman gambar, lalu kamera 2 megapixel untuk highlight dan shadow. Dengan begitu, kualitas foto akan lebih terjaga. Aryo menambahkan, OPPO Reno2 menawarkan optical zoom hingga 3,2x. kalau sudah 5x artinya hybrid zoom yang aktif. Untuk digital zoom sendiri bisa mencapai 20x.

Hasilnya bisa dilihat di bawah ini. Bandingkan foto yang saya tangkap dengan kamera normal, 2x optical zoom, 5x hybrid zoom, 10x digital zoom, dan yang terakhir 20x digital zoom. Saya cukup menyukai hasilnya karena seperti yang dijanjikan oleh OPPO, detail dan warna tetap terjaga dengan lumayan oke.

Selain foto di atas, saya juga memiliki koleksi foto lainnya yang juga memanfaatkan teknologi hybrid zoom dari Reno2:

Ultra-Steady Video

Nah, ini yang menurut saya sangat menarik. OPPO Reno2 dibekali fitur Ultra-Steady Video untuk merekam dengan resolusi 1080p di 60fps. Saya mencoba fitur tersebut di beberapa lokasi, mulai dari ketika pesawat mendarat di bandara Abdulrachman Saleh, naik e-bike di Jatim Park 3, hingga ketika mengendarai jip melintasi padang pasir di kawasan Gunung Bromo.

Semua video di bawah ini direkam dalam keadaan yang tidak stabil dan guncangannya cukup keras, serta OPPO Reno2 hanya saya pegang menggunakans satu tangan saja. Ya, satu tangan saja. Simak hasilnya:

Selain Ultra-Steady Video, OPPO Reno2 telah dilengkapi fitur video bokeh yang mampu menciptakan background blur secara real-time. Saya sempat mencobanya baik menggunakan kamera belakang maupun kamera depan. Dan dua-duanya dapat menampilkan efek bokeh yang cukup rapi.

Kemudahan penyuntingan video menggunakan Soloop

Soloop adalah aplikasi bawaan yang ditanamkan oleh OPPO di perangkat Reno2. Pada dasarnya ini berfungsi untuk menyunting video, tapi dibuat sesederhana mungkin dan saya yakin bisa digunakan oleh semua orang. Bahkan, untuk saya yang tidak sempat melakukan editing yang ribet, saya hanya perlu memilih beberapa file foto maupun video untuk dijahit dan dijadikan satu video menarik hanya dengan sekali klik. Mudah dan cepat!

Kesimpulan

Perjalanan saya selama 3 hari di Malang, Batu, dan Bromo begitu berkesan. OPPO Indonesia mengajak saya ke tempat-tempat yang seru dan menawan. Dengan berbekal OPPO Reno2 di tangan, saya bisa mengabadikan semua momen tersebut dengan baik tanpa perlu repot lagi membawa kamera digital. OPPO Reno2 terbukti bisa diandalkan untuk teman perjalanan saya.

Ada tiga fitur utama yang amat saya suka, yakni hybrid zoom, Ultra Dark Mode, dan Ultra-Steady Video. Ditambah kapasitas memori internal yang besar, 256 GB, saya tidak perlu khawatir kehabisan ruang jika ingin menyimpan banyak foto maupun video. OPPO Reno2 saat ini sudah bisa dipesan dengan harga Rp7.999.000.