Quantcast
Mobile GadgetNewsSmartphone

Redmi Note 7: Smartphone Terjangkau dengan Kamera 48 Megapixel

Redmi resmi menjadi sebuah sub-brand dari Xiaomi. Dan produk pertama yang mereka luncurkan adalah Redmi Note 7, smartphone 2 jutaan yang dibekali berbagai spesifikasi menarik di kelasnya, terutama pada sektor fotografi.

Kamera belakang 48 megapixel

Redmi Note 7

Redmi Note 7 merupakan perangkat dengan layar besar 6,3 inci Full HD+ yang memiliki poni bergaya waterdrop di atasnya. Bezelnya cukup tipis sehingga mampu memberikan ratio screen-to-body mencapai 84 persen.

Secara desain smartphone ini tampil cukup menawan dengan pilihan warna yang menarik seperti Twilight Gold, Blue, serta Black. Performanya didukung SoC Qualcomm Snapdragon 660 yang berjalan di 2.2 GHz, dan ditemani RAM hingga 6 GB serta memori internal hingga 64 GB.

Namun yang menjadi nilai jual utama dari Redmi Note 7 adalah kamera belakangnya yang menggunakan sensor Samsung ISOCELL Bright GM1 dengan resolusi 48 megapixel. Ya, 48 megapixel! Bisa dibilang, ini adalah resolusi kamera terbesar yang pernah tersedia di smartphone 2 jutaan.

Tapi perlu diketahui, meski resolusinya aslinya 48 megapixel kamera Redmi Note 7 mengadopsi Quad-Bayer filter yang menghasilkan foto akhir 12 megapixel dan didukung fungsi real-time HDR.

Sementara kamera kedua di belakang resolusinya 5 megapixel dan digunakan untuk mendukung mode portrait (bokeh). Untuk yang gemar selfie, Redmi Note 7 menyediakan kamera 13 megapixel di bagian depan.

Smartphone ini dibekali baterai 4000 mAh. Tidak hanya besar, teknologi pengisian dayanya juga tergolong canggih, yakni Qualcomm Quick Charge 4. Meski begitu, dalam paket penjualannya Redmi Note 7 hanya membawa charger 5V/2A. Kabarnya, konsumen bisa menambah fast charger 9V/2A dengan sedikit biaya ekstra.

Meluncur bulan ini

Redmi Note 7 dijadwalkan mulai dijual di China pada 15 Januari 2019. Harganya amat menggiurkan, yakni mulai dari US$150 atau sekitar 2,1 juta rupiah saja. Belum ada informasi apakah nantinya smartphone ini akan masuk ke Indonesia atau tidak. Bagaimana menurut Anda?

Back to top button