Indosat Ooredoo dan Ericsson menunjukkan kesiapannya untuk menyambut teknologi 5G di Indonesia. Contoh penerapan 5G dipamerkan melalui dua buah demo, yakni test bed dan 3D Augmented Reality (AR).
“Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Ericsson dengan bangga mempertunjukkan demonstrasi contoh kasus penggunaan 5G, terutama pengalaman 3D Augmented Reality pertama di Indonesia yang akan memungkinkan inovasi dalam berbagai industri seperti pendidikan dan perawatan kesehatan,” ujar Arief Musta’in, Director & Chief Innovation Officer Indosat Ooredoo.
Menurut Arief, teknologi 5G memiliki potensi untuk mempercepat transformasi digital di berbagai industri di Indonesia. Selain itu, 5G dapat lebih memberdayakan konsumen dengan pengaplikasian yang inovatif.
Dalam demo test bed kali ini, kecepatan 5G mencapai 10Gbps per UE (User Equipment) dari total 20Gbps, jauh lebih cepat dariLTE. 5G test bed juga memiliki beam tracking sebagai salah satu kemampuan unggulan 5G yang memungkinkan kapasitas serta kinerja yang lebih tinggi. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan streaming video 4K ke UE melalui radio 5G.
Sementara 3D-AR menghadirkan pengalaman dan interaktivitas yang mendalam dengan objek virtual. Demo 3D-AR akan membawa peserta melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat hidup seperti anatomi manusia fotorealistik dan gambar 360 derajat dari planet Bumi. Pengalaman yang mendalam ini dilakukan secara real-time kepada audiens yang lebih luas melalui 5G.
Indosat menjelaskan, 3D AR memiliki potensi yang sesuai untuk kasus penggunaan pada perusahaan serta pengaplikasiannya pada konsumen. Contoh industri yang akan mendapat manfaat dari Augmented Reality termasuk industri jasa yang menyediakan bantuan jarak jauh, perawatan kesehatan, pendidikan dan ritel.
Rangkaian acara demo kesiapan 5G yang digelar oleh Indosat Ooredoo dan Ericsson ini diselenggarakan selama tiga hari. Tidak hanya menampilkan serangkaian uji coba teknologi 5G, ada pula aktivitas lainnya seperti diskusi panel, technology sharing dan demo.