WhatsApp sepertinya sudah menjadi aplikasi yang wajib diinstal semua pengguna smartphone. Alih-alih mendapatkan pemasukan yang sangat besar dari penggunanya, aplikasi ini justru kini menghapus biaya berlangganan.
Tentu ini menjadi kabar gembira bagi jutaan pengguna WhatsApp di seluruh dunia. Padahal, jika dipikir-pikir biaya berlangganan dari aplikasi ini tidak mahal, cuma US$ 1 saja per tahun (setiap negara biayanya berbeda), setelah setahun pertama digratiskan.
Kepastian mengenai penghapusan sistem berlangganan ini diinformasikan dari blog resmi WhatsApp, Selasa (19/1/2015), yang menyebutkan pihaknya untuk beberapa minggu ke depan akan menghapuskan biaya dari untuk semua platform.
“Selama bertahun-tahun kami selalu meminta bayaran untuk biaya berlangganan. Seiring pertumbuhan aplikasi ini, kami mendapati bahwa pencapain ini tidak berjalan dengan baik. Banyak pengguna WhatsApp yang tidak memiliki kartu kredit dan mereka khawatir akan kehilangan akses dengan teman dan keluarganya setelah satu tahun pertamanya,” demikian pertanyaan dari pihak WhatsApp.
Sementara itu, Jan Koum, CEO WhatsApp mengungkapkan bahwa dengan menghapus biaya berlangganan pihaknya akan bisa mendapatkan lebih banyak nomor pelanggan terbaru, terutama di negara berkembang seperti India dan Brazil.
“Kami telah melakukan hal yang baik untuk kepentingan konsumen. Tapi ada aspek komunikasi lain yang harus dipenuhi, yaitu komunikasi dengan bisnis. Bagi masyarakat di India dan Brazil akan sulit bagi mereka untuk membayar karena mereka tidak mempunyai kartu kredit atau infrastruktur lainnya untuk membayar,” jelasnya dalam sebuah interview yang dilakukan Wired.
Adapun tujuan bisnis dari WhatsApp saat ini adalah menyamai jumlah pengguna Facebook yang telah mencapai 1,2 miliar pengguna. Hanya saja untuk model bisnisnya nanti, Koum menolak adanya model iklan konvesional seperti Facebook.
Beberapa waktu yang lalu, WhatsApp mengabarkan pendapatannya dari biaya berlangganan pengguna cuma sebesar US$ 15 juta dalam kuartal pertama di tahun 2014. Selama periode itu, perusahaan ini kehilangan pendapatan sekitar US$ 250 juta.
Meskipun prestasi keuangannya tidak sebaik Facebook, Mark Zuckerberg, selaku CEO Facebook, tetap mewanti-wanti agar pihak WhatsApp tetap bersabar dalam mendapatkan uang. Menurutnya, Facebook pernah mengalami hal yang sama di tahun 2006 dan 2007.
Nah, dengan adanya kabar ini tentunya Anda sudah tidak perlu mengkhawatirkan lagi adanya tagihan kartu kredit untuk bayar biaya berlangganan WhatsApp. Selamat ber-WhatsApp ria (secara gratisan)!