Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review Nokia Asha 306

Nokia Asha 306

Strategi Nokia untuk merebut kembali penggunanya yang berfokus pada segmen menengah ke bawah patut diapresiasi. Lewat seri Asha, Nokia menawarkan sensasi smartphone dengan dana yang relatif minim. Salah satu produk tersebut adalah Nokia Asha 306 yang kami ulas berikut ini.

Asha is Simple

Desain yang sederhana. Ya, Asha 306 terlihat begitu sederhana dengan layar 3 inci di bagian muka beserta tombol panggil dan tolak yang juga berfungsi sebagai tombol daya. Secara sepintas, ia tak nampak sebagai sebuah ponsel cerdas. Frame di sisi-sisi layar yang menambah kesan itu, apalagi pada unit yang kami dapatkan memiliki warna abu-abu gelap (dark grey) di sisi atas dan casing belakangnya. Sebagai informasi, Nokia juga menyediakan warna-warni lain seperti silver white, red, dan mid blue yang lebih ceria.

Namun jika dilihat secara menyeluruh, desain Asha 306 termasuk lumayan manis. Bentuknya yang memiliki sudut tegas dan lekukan unik menjauhkan Asha 306 dari kesan kaku. Port audio dan microUSB tersedia di sisi atas, tombol volume dan pengunci layar serta ceruk untuk membuka casing belakang ada di sisi kanan, dan slot microSD lengkap dengan penutup plastik bisa diakses di sisi kiri. Sementara di belakang, kamera 2MP dan segaris speaker akan menyokong kebutuhan multimedia Anda.

Nokia Asha 306 bodi

Di bawah 20 detik

Meski masuk dalam kategori smartphone, namun kesederhanaan yang diusung Nokia terutama dalam seri ini membuat Anda dapat mengaktifkan dan menggunakan ponsel dengan cepat. Saat kami mencoba mengaktifkannya tanpa menyisipkan kartu SIM setelah baterai diapsang, Asha 306 siap digunakan dalam waktu kurang dari 20 detik saja. Tentu saja ini kabar baik terutama saat Anda harus menelepon dalam kondisi darurat, misalnya.

Antarmuka Asha 306 snagat mudah digunakan. Anda akan langsung dihadapkan pada sederet ikon menu di layar utamanya; geser ke kanan untuk mendapatkan kesan layar Beranda atau geser ke kiri untuk menelepon dengan menekan tombol nomor virtual. Tiap perintah dari jari Anda akan direspons dengan getaran kecil. Meski layar sentuh Asha 306 masih bertipe resistif, namun Anda tetap dapat melakukan multisentuh ketika mengoperasikannya, seperti untuk memperbesar gambar atau situs web. Selain itu, Asha 306 menggunakan jenis layar TFT dengan kedalaman 65 ribu warna pada resolusi 240×400 pixel yang cukup nyaman di mata.

Selain itu, layaknya Andorid, Anda dapat menggeser menu cepat dari atas layar ke bawah yang berisikan opsi aktif/nonaktif data seluler, WiFi, Bluetooth dan nada dering. Selain itu ada juga pilihan cepat ke pemutar musik, melakukan panggilan serta menulis pesan.

Menu-menu yang tampil dalam Asha 306 antara lain kios, peta, Nokia Life, sosial, Nokia Music, beberapa game bawaan seperti Casino, Memorize, Golf Tour, Block Breaker (demo), Brain Challenge (demo), Green Farm (demo), Picture Puzzle dan Solitare. Oh ya, Anda juga akan mendapatkan game gratis hasil kerja sama Nokia dengan EA di menu hdh p’mnn (hadiah permainan).

Nokia Asha 306 ss Nokia Asha 306 ss2

Salah satu fitur yang diunggulkan Nokia adalah peta (Nokia Maps), yang diklaim mampu menavigasi Anda tanpa membutuhkan pulsa atau koneksi internet karena peta sudah pre-loaded di dalam sistem. Namun ketika kami coba, Nokia tetap meminta hubungan ke internet untuk penggunaan lebih lanjut termasuk navigasi.

Speaker Nyaring

Beralih ke sektor multimedia, Asha 306 berbekal kamera 2MP dengan resolusi 1600×1200 piksel. Lumayan untuk kategori harga di bawah Rp1 juta, meski hasilnya juga biasa saja. Anda bisa menggunakan fitur “suara lucu” ketika akan memotret bayi, misalnya, atau modus malam secara otomatis seperti saat kami memotret kolam renang ketika fajar. Namun untuk sebuah smartphone, kemampuan rekam video Asha 306 tergolong kurang, hanya resolusi CIF 176×144 dengan kecepatan 10fps.

Nokia Asha 306 - outdoor

Nokia Asha 306 - indoor

Saat kami mencoba menggunakan pemutar musiknya, speaker akan melantunkan lagu dengan sangat lantang di posisi level volume tertinggi. Meski sudah diperkuat dengan penyeimbang suara (ekualiser) normal, pop, rock, jazz dan klasik, namun kami merasa kuping menjadi cepat lelah ketika mendengarkan 2 lagu saja. Ini karakter suaranya terbilang rata (flat) alias tidak bulat – meski tidak pecah juga sih. Selain itu, meski sudah memiliki tombol volume, namun untuk mengatur tingkat suara tidakbisa dilakukan saat posisi layar terkunci. Sedikit merepotkan.

Baterai BL-4U yang dipasangkan pada Asha 306 memiliki kapasitas 1110mAh berjenis Li-ion. Di atas kertas, Nokia menawarkan waktu siaga hingga 600 jam, memainkan musik nonstop hingga 40 jam, atau waktu bicara hingga 14 jam. Selama tes tanpa menyisipkan kartu SIM, awetnya baterai yang diklaim Nokia dapat kami rasakan.

Nokia Asha 306 baterai

Alternatif Cerdas

Nokia Asha 306 menurut kami mampu menjadi pilihan alternatif yang cerdas jika Anda ingin merasakan ponsel berlayar sentuh dengan cita rasa smartphone – meski secara sederhana. Apalagi Nokia menyediakan pilihan warna-warni menarik yang akan menjadikan seri ini cocok bagi orang tua maupun anak muda. Kelemahan pada kamera terutama mode perekaman video dapat ditutup dengan baik harganya yang tergolong murah. Satu keunggulan yang dimilikinya; Asha 306 merupakan salah satu ponsel termurah di pasaran yang sudah dilengkapi Wi-Fi.

Pros:
(+) Fasilitas smartphone dengan harga cukup terjangkau
(+) Desain manis
(+) UI atau antarmuka mudah digunakan
(+) Pilihan warna menarik
(+) Baterai awet
(+) Speaker nyaring

Cons:
(-) Hasil kamera kurang oke
(-) Speaker minim dinamika
(-) Tidak bisa mengatur volume music player saat layar terkunci

Back to top button