Quantcast
News

Radiasi Ponsel Bisa Memicu Kecelakaan Pesawat Udara

 

Pernah lupa menonaktifkan ponsel selama penerbangan? Tahukah Anda bahwa sinyal radiasi dari benda mungil tersebut dapat memicu kecelakaan yang mampu membuat nyawa ratusan orang dalam pesawat melayang?. Meskipun selalu diperingatkan, tapi masih saja banyak orang yang tidak percaya bahwa mengaktifkan ponsel saat di dalam pesawat terbang bisa berakibat sangat fatal.

Nah, ABC News berhasil mendapatkan laporan dari International Air Transport Association yang sangat menarik disimak. Laporan tersebut menunjukkan banyak kasus kecelakaan pesawat udara yang disebabkan oleh ponsel atau perangkat elektronik lainnya. Laporan 75 kecelakaan pesawat udara yang terjadi antara tahun 2003 sampai 2009 merujuk bahwa penyebab kecelakaannya disebabkan oleh ponsel dan perangkat elektronik lainnya.

Dalam setiap penerbangan, pramugari selalu mengingatkan untuk mematikan perangkat elektronik karena ketika pesawat telah mencapai ketinggian sekitar 4.500 kaki, mode autopilot dinonaktifkan.Untuk menyebabkan kekacauan penerbangan serius hanya dibutuhkan sedikit sinyal nyasar pada waktu yang tepat. Sinyal nyasar inilah yang berpotensi memicu berbagai kekacauan teknologi pada kokpit. Contoh sederhananya, membuat instrumen di kokpit berfungsi tidak semestinya.

Ponsel/perangkat elektronik dan pesawat terbang keduanya adalah alat dan mesin berteknologi tinggi dan memiliki hubungan yang kontroversi. Kendali / Navigasi pesawat menggunakan serangkaian alat eletronik digital yang sangat sentitif terhadap frekuensi gelombang radio sementara ponsel atau perangkat elektronik mengeluarkan / menerima gelombang radio yang sangat kuat.

Sebagai contoh, sebuah ponsel yang sedang aktif akan terus memancarkan sinyal elektromagnetik. Maka pada saat posisi pesawat berada di ketinggian 35.000 kaki, sinyal tersebut sanggup menembus jarak radius 35 Km di bawah pesawat (di pusat kota Jakarta pada radius 35 Km terdapat ? 600 BTS). Itu artinya, selain mengganggu sistem kemudi & navigasi pesawat, juga menggangu BTS yang mampu terjangkau oleh ponsel tersebut.

Ponsel dan alat elektronik banyak bergantung kepada gelombang radio atau gelombang elektromagnetik untuk menjalankan berbagai tugas atau fungsi, termasuk berkomunikasi dengan menara kontrol, navigasi atau penerbangan, dan pengaturan udara di dalam kabin.

Oleh karena itu, untuk saat ini pilot disarankan untuk mendaratkan pesawat jika mendapatkan penumpang yang nekat tetap mengaktifkan ponsel atau perangkat elektroniknya hanya sekedar cek email atau bermain game. Sebagai antisipasi agar tidak mengorbankan seluruh awak dan penumpang yang ada di pesawat, lebih baik menurunkan satu penumpang bandel tersebut.

Sumber : Cnet

Back to top button