Quantcast
Future TechNews

Unreal Engine Hadirkan Kemampuan Real-Time untuk Produksi Virtual dan Teknologi In-Camera Visual Effects

Dalam waktu dua tahun terakhir, pemanfaatan produksi virtual dan teknologi In-Camera Virtual Effects (ICVFX) berkembang amat pesat. Yang sebelumnya hanya belasan panggung ICVFX di seluruh dunia pada tahun 2020, kini ada lebih dari 250 panggung.

Studio seperti AUX Media di Singapura, V2 di Indonesia, dan 3Particle di Malaysia memanfaatkan dukungan Unreal Engine milik Epic Games dengan panggung skala besar xR dan layar LED di berbagai live event, film, dan alur produksi mereka.

Teknologi real-time dengan Unreal Engine

Unreal Engine

Dalam webinar yang dihadiri Yangcanggih.com pada Kamis (19/5), Epic Games menyebutkan bahwa teknologi real-time seperti produksi virtual dan ICVFX memungkinkan anggaran yang lebih ramah dibanding alur kerja sebelumnya yang menggunakan studio besar dengan anggaran jutaan dolar. Selain itu, teknologi ini mendorong inovasi mutakhir dan menciptakan lingkungan ‘dunia lain’ yang imersif.

ICVFX sendiri menggabungkan penggunaan layar LED dan panggung xR yang ditempatkan di latar belakang dalam sebuat set. Setelah itu, teknologi ini digunakan untuk menampilkan efek visual yang didukung oleh engine grafis seperti Unreal Engine mili Epic Games.

AUX Media dari Singapura mengandalkan kemampuan real-time Unreal Engine dan platform bernama disguise untuk mengembangkan efek visual secara langsung dan interaktif pada acara Star Awards Ceremony 2022 dari Mediacorp. Acara tersebut memanfaatkan panggung xR dengan layar hijau (green screen) yang menampilkan para selebriti dalam lingkungan virtual dengan efek visual secara real-time.

Hal ini tidak saja menciptakan hasil akhir yang menakjubkan, tapi juga memungkinkan tim produksi untuk menangkap reaksi yang lebih otentik dari para aktor. Alur kerja setelah produksi juga diminimalisir untuk membawa acara ke penonton jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Semua hal ini tidak mungkin dilakukan dengan alur kerja tradisional.

Sementara studio xR pertama di Indonesia, V2, mengubah permainan untuk virtual event dengan software real time. Bulan Oktober 2021, V2 membuat terobosan dengan merambah ke xR dengan harapan menambah nilai penawaran terbaru mereka untuk klien industri dan konsumen, serta mendukung hybrid event imersif di masa depan.

Unreal Engine real time ICVFX 2

Sejak saat itu, V2 telah memulai proyek xR pertamanya dengan Gereja Bethel Indonesia (atau dikenal dengan GBI PRJ), rumah ibadah yang berlokasi di Jakarta. Di GBI PRJ, V2 telah membangun studio xR dengan LED sebesar 17x5m, yang didukung oleh software disguise, dan memungkinkan gereja menampung hingga 1.000 jemaat per sesi ibadah.

V2 juga bekerja sama dengan salah satu Youtuber terbesar di Indonesia untuk membangun studio podcast yang dilengkapi teknologi xR. Perusahaan berharap xR dapat membekali para kreatif seni, media TV, biro iklan, dan pembuat konten untuk lebih membebaskan kreativitas mereka dan menghasilkan konten berkualitas.

Selanjutnya, 3Particle dari Malaysia memanfaatkan teknologi real time Unreal Engine dan panggung xR untuk menciptakan dunia baru yang futuristik dalam video musik seperti band lokal IMAGI, dan MADAM, serta menjadi bagian dari pertunjukan virtual kelas dunia untuk Alan Walker.

Dukung studio dan kreator di ASEAN

Epic Games berkomitmen memberdayakan studio dan kreator di seluruh ASEAN untuk mendukung permintaan akan produksi virtual dan ICVFX yang semakin banyak. Hingga hari ini, Epic Games sudah mendukung lebih dari 1.600 kreator dan tim di 89 negara, melalui program Epic MegaGrants (EMG) dengan dana senilai US$100 juta.

“Produksi virtual adalah masa depan media dan sektor hiburan – baik untuk produksi film dan TV, periklanan, penyiaran atau live event. Ini dengan cepat membentuk cara kita menciptakan, dan kecepatan serta skala bagi kreator dalam mewujudkan ide-ide mereka, dan ASEAN berada dalam posisi yang baik untuk menangkap permintaan ini,” ucap Dean Reinhard, Evangelist and Technical Account Manager, Southeast Asia, Epic Games.

Di Asia sendiri saat ini sudah ada 47 studio animasi seperti Streamline Media Group, AeonSparx Interactive Sdn Bhd, dan Ammobox Studios di Malaysia yang mengikuti program Epic MegaGrants (EMG). Epic Games juga berencana untuk memperluas dukungannya bagi kreator ASEAN melalui beberapa skema dan
inisiatif yang akan diluncurkan di tahun ini, seperti iterasi regional Women Creators’ Program dan Unreal Shorts Challenges for Southeast Asia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button