Review OPPO A76
Sebelum peluncuran resmi Reno7 Series 5G, OPPO A76 lebih dulu menyapa konsumen di Indonesia. Satu hal yang paling bikin saya tertarik mencoba ponsel yang satu ini adalah statusnya sebagai perangkat seri A pertama dari OPPO yang dibekali teknologi charging SuperVOOC.
Tapi, apakah OPPO A76 hanya sekadar mengandalkan kemampuan pengisian daya cepat saja? Nah, kalau penasaran, langsung saja simak ulasannya!
OPPO Glow yang menawan
Sama seperti kebanyakan ponsel kelas menengah OPPO saat ini, A76 memiliki cover belakang dengan teknologi OPPO Glow yang menawan. Kebetulan varian yang saya coba adalah Glowing Black, jadi gradasi warnanya tidak semewah Glowing Blue. Varian warna hitam ini tampak pekat tapi tetap punya sisi elegan berkat efeknya yang bersinar ketika terpapar cahaya.
Mungkin ada yang belum tahu, OPPO Glow bukan hanya soal finishing yang sedap dipandang, tetapi juga berfungsi untuk melindungi bagian cover belakang dari goresan. Selain itu, lapisan ini tidak mudah menempel bekas jari sehingga tidak gampang terlihat kotor.
OPPO A76 merupakan smartphone yang artinya tahan cipratan air. Anda tidak perlu khawatir jika sedang berada di luar ruangan dan tiba-tiba turun hujan, atau ketika ponsel ketumpahan air minum.
Untuk dioperasikan dengan satu tangan pun pas di genggaman dengan ketebalan 8,4mm dan bobot 189 gram. Selain itu, finishing OPPO Glow terasa nyaman ketika bersentuhan dengan kulit. Tidak licin, tapi juga tidak kasar.
Sensor sidik jari berada di samping dan menyatu dengan tombol power. Di bagian bawah, Anda akan menemukan port USB Type-C, audio jack 3.5mm, dan lubang speaker. Slot yang tersedia ada tiga, dua nano-SIM dan satu terdedikasi khusus untuk microSD. Dalam paket penjualannya, OPPO A76 memberikan soft case dengan kualitas yang menurut saya cukup bagus, dan layarnya sudah terpasang pelindung ekstra.
Layar 90Hz
Smartphone yang jadi penerus A74 ini mengandalkan layar berukuran 6,56 inci HD dengan refresh rate 90Hz dan touch sampling 180Hz. Rasio screen-to-body mencapai 89,9 persen, yang artinya bezelnya cukup tipis agar lebih memuaskan saat menikmati konten.
Dengan refresh rate tinggi, gerakan gambar pada layar bakal terlihat lebih mulus. Sementara touch sampling 180Hz memberikan responsivitas baik dan amat bermanfaat pada skenario penggunaan seperti bermain game. Yang mungkin agak disayangkan adalah resolusinya yang belum FHD+. Walaupun begitu, di sisi lain resolusi HD+ membuat kinerja lebih ringan dan lebih hemat daya.
Dengan resolusi HD+ sebenarnya ketajaman layar OPPO A76 masih lumayan oke. Tingkat kecerahannya standar saja dan masih ideal untuk digunakan di bawah terik matahari. Sajian warnanya sendiri cukup memanjakan mata. Sedikit membahas audio, A76 hanya dibekali speaker mono saja di bagian bawah, belum stereo.
Kamera belakang ganda
OPPO A76 menawarkan kamera belakang ganda yang terdiri dari sensor utama 13 MP f/2.2 dan portrait 2 MP untuk membantu menghasilkan efek bokeh. Ketiadaan kamera ultra-wide agak disayangkan mengingat harga ponsel ini sudah di atas 3 juta rupiah. Sedangkan untuk yang gemar selfie, OPPO menyediakan kamera 8 MP f/2.0 di depan.
Hasil fotonya masih terbilang baik di kondisi cahaya yang ideal. Dari segi detail, reproduksi warna, dan dynamic range berada dalam taraf yang aman meski sesungguhnya masih bisa lebih ditingkatkan lagi. Warna fotonya cenderung natural.
Kalau Anda mengaktifkan mode AI, maka software akan otomatis mengangkat warnanya menjadi lebih kaya, walaupun di beberapa kondisi justru menghasilkan foto yang jauh dari warna aslinya, misalnya pada pemotretan indoor seperti contoh di bawah ini: (foto pertama dengan AI, foto kedua menggunakan mode Pro atau manual)
Hadirnya kamera portrait di sini menurut saya cukup membantu menghasilkan efek bokeh dengan separasi background yang rapi. Sementara untuk pemotretan low-light, Night Mode dapat menyajikan foto yang terang dan noise yang minim, tapi dengan ketajaman yang menurun.
Untuk merekam video, OPPO A76 memberikan resolusi maksimal di 1080p 30fps. Sebenarnya ekspektasi awal saya bisa 60fps. Perlu dicatat, smartphone ini belum didukung EIS sehingga videonya kurang stabil saat merekam sambil berjalan.
Snapdragon 680 dan SuperVOOC
Dari sektor performa, OPPO A76 dipersenjatai chipset Qualcomm Snapdragon 680 yang menggunakan fabrikasi 6nm. Jadi selain kencang, chipset ini menawarkan efisiensi daya yang 20 persen lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Snapdragon 680 dibekali CPU berkecepatan hingga 2.4GHz, dan GPU Adreno 610. Untuk memori, Anda akan menemukan RAM 6 GB yang didukung fitur RAM Expansion untuk menambah kapasitasnya hingga 5 GB, sehingga totalnya mencapai 11 GB. Storage internalnya sendiri 128 GB.
Untuk penggunaan sehari-hari kinerja ponsel ini sudah amat memadai. Gesit untuk menjelajah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya, dan asyik untuk multitasking. Kalau mengacu pada hasil benchmark-nya, performanya sedikit di atas ponsel yang dibekali Snapdragon 662 atau 665.
Pengalaman gaming yang saya rasakan pun cukup menyenangkan. Memang, A76 bukan ponsel paling kencang di kelas harganya. Tapi setidaknya, saya masih bisa bermain game-game seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile dengan lancar pada pengaturan grafis tertentu.
Bagaimana dengan baterai? 5.000 mAh. Kapasitas yang standar tapi terasa istimewa berkat manajemen daya yang amat baik dari ColorOS 11. Sangat mudah untuk beraktivitas seharian penuh dengan OPPO A76 tanpa harus mengisi daya di siang atau sore hari. Bahkan, biasanya durasi pemakaian saya mencapai 1,5 atau 2 hari jika tidak terlalu intens.
Nah, yang jadi sorotan pastinya teknologi 33W SuperVOOC, karena baru pertama kali ini hadir di ponsel OPPO seri A. Mengisi daya selama 5 menit memungkinkan pengguna melakukan panggilan telepon hingga sekitar 3,5 jam, atau mengakses YouTube selama 2 jam 10 menit. Bahkan untuk sampai ke 50 persen hanya butuh waktu 31 menit saja. Padahal kapasitas baterainya besar, 5.000 mAh.
Rahasianya, OPPO membenamkan sistem 2 cell baterai yang masing-masing berkapasitas 2.500 mAh. Dengan begitu proses pengisian daya menjadi jauh lebih efisien. Logikanya, dibanding mengisi satu baterai 5.000 mAh, tentu akan lebih cepat jika mengisi dua baterai 2.500 mAh secara simultan.
Keamanan selama melakukan charging pun tidak perlu diragukan. Klik tautan berikut ini untuk mengetahui lebih jauh tentang teknologi 33W SuperVOOC milik OPPO A76.
Kesimpulan
Kesimpulannya, OPPO A76 wajib masuk keranjang belanja jika Anda mencari ponsel 3 jutaan dengan desain stylish, baterai awet, dan didukung pengisian daya cepat. Keberadaan teknologi SuperVOOC di sini memang jadi pembeda yang membuat A76 terlihat menggiurkan.
Bagi yang berminat, OPPO A76 dijual dengan harga Rp3.399.000, dan sudah bisa dibeli secara luring melalui toko-toko yang menjual perangkat smartphone OPPO dan OPPO Store yang terdapat di seluruh Indonesia, serta secara daring melalui aplikasi OPPO Store pada smartphone OPPO maupun OPPO Official Store yang terdapat pada jaringan e-dagang terkemuka di Indonesia.
Kelebihan OPPO A76:
- Desain stylish dengan OPPO Glow
- Cukup ramping dan nyaman digenggam
- Seri A pertama yang didukung 33W SuperVOOC
- Baterai awet, bisa sampai 2 hari (tergantung gaya pemakaian)
- Layar 90Hz
- Snapdragon 680 6nm yang hemat daya
- Ada fitur RAM Expansion hingga 5 GB
Kekurangan OPPO A76:
- Resolusi layar HD+ saja
- Tidak ada kamera ultra-wide
- Hasil foto masih bisa ditingkatkan lagi lewat software upgrade
- Speaker mono
- Akan lebih menarik jika sudah dibekali NFC
OPPO A76 cocok untuk:
- Pelajar/mahasiswa: Baterainya yang awet dan performanya yang seimbang menjadikan A76 cocok untuk anak muda dengan segudang aktivitas.
- Karyawan: Teknologi SuperVOOC menjadi jawaban bagi karyawan yang sibuk dan tidak punya banyak waktu untuk mengisi daya ponsel. Fitur RAM Expansion juga membantu saat multitasking.
- Pekerja lapangan: Ponsel yang stylish tetap bisa cocok untuk pekerja lapangan. Asalkan, baterainya awet dan charging-nya cepat seperti A76.
- Ibu rumah tangga: OPPO A76 cocok untuk ibu rumah tangga yang butuh ponsel untuk komunikasi, media sosial, dan foto-foto bersama anak.