Quantcast
Mobile GadgetNewsSmartphone

Mencermati Evolusi Desain OPPO Reno Series di Indonesia

OPPO Reno Series pertama kali hadir di Indonesia pada pertengahan tahun 2019 lalu. Sejak kemunculannya, Reno berhasil menyajikan desain yang ikonik dengan beragam teknik pembuatan yang rumit dan inovatif. Bisa dibilang, OPPO selalu punya cara untuk membuat seri Reno tampil beda.

Dalam artikel kali ini kami ingin mengajak Anda untuk mencermati seperti apa perkembangan desain pada OPPO Reno Series, mulai dari generasi pertamanya hingga Reno7 5G yang segera dirilis di Tanah Air dalam waktu dekat. Yuk, langsung saja simak.

OPPO Reno dan Reno 10x Zoom: Duo ponsel dengan sirip ikan hiu

Duo ponsel yang mengawali kiprah Reno di Indonesia ini langsung jadi sorotan berkat teknologi Pivot Rising Camera, yang terlihat unik dengan konsep desain mirip sirip ikan hiu. Saat sedang tidak digunakan, bagian sirip tersebut akan tersembunyi di dalam bodi.

OPPO Reno 10x Zoom 1

 

Karena kamera depan Reno dan Reno 10x Zoom berada di bagian sirip, itu artinya pengguna disuguhkan layar penuh tanpa poni maupun punch hole. Bingkai layarnya juga tipis, dengan rasio layar ke bodi mencapai 93 persen.

Untuk cover belakangnya, Reno generasi pertama mengadopsi sentuhan akhir matte yang juga tidak mudah menyerap bekas sidik jari. Warna gradasinya pun terkesan eksklusif dan tidak pasaran, terutama pada varian Ocean Green. Seiring dengan pergerakan cahaya, warna elegan pada OPPO Reno akan tampil semakin memikat.

Di bagian belakang pula OPPO menciptakan ruang terpisah di poros tengah belakang Reno yang sekaligus memposisikan elemen-elemen fungsional secara sejajar. Selain itu, OPPO juga membuat struktur O-Dot sedikit menonjol agar dapat memberikan perlindungan ekstra ketika diletakkan pada permukaan datar.

OPPO Reno2 Series: Sunset Pink yang cantik

Masih mengusung teknologi sirip ikan hiu untuk kamera depannya, OPPO Reno2 juga tampil istimewa dengan dua pilihan warna yaitu Luminous Black dan Sunset Pink. Efek gradasi warnanya juga selalu berubah tergantung arah datangnya cahaya.

OPPO Reno2 dan Reno2 F

 

Sementara Reno2 F sedikit berbeda dengan teknologi pop-up camera. Desain cover belakangnya masih mengikuti DNA generasi sebelumnya. Penataan kamera belakang di tengah sisi belakangnya masih dipertahankan. Tidak ada permukaan lensa yang menonjol. Semua lensa kamera rata dengan bodi.

Reno2 Disney Special Bundling

Melalui seri Reno2 ini OPPO juga sempat meluncurkan edisi khusus hasil kolaborasi dengan Disney yang disebut OPPO Reno2 Year Of The Mouse Limited Edition.

OPPO Reno3 Series: si elegan

Jika dibandingkan dengan Reno2 dan Reno2 F, OPPO Reno3 mengusung DNA desain yang sama sekali berbeda. Modul kamera belakang yang disusun secara vertikal tepat di tengah tidak akan Anda temui lagi di sini. Cover belakangnya juga tampak lebih polos.

oppo reno3 logo

Satu hal yang justru membuat kami jatuh cinta kala itu adalah dimensinya yang ramping dan tipis. Walaupun layarnya besar, Reno3 sangat nyaman untuk dioperasikan dengan satu tangan. Genggaman juga terasa mantap dan tidak licin.

Saudaranya, Reno3 Pro, tampil tidak jauh berbeda. Yang unik justru berada di bagian depan karena menggunakan kamera selfie-nya menggunakan desain dual punch-hole.

OPPO Reno4 Series: Lahirnya Reno Glow

OPPO Reno4 merupakan smartphone yang ringan dan ramping dengan ketebalan hanya 7,7mm serta berat 165 gram saja. Kombinasi yang membuat smartphone ini nyaman untuk digenggam dan dimasukkan ke dalam tas atau saku celana yang agak ketat sekalipun.

Reno4 Nebula Purple Landscape

Awalnya Reno4 dirilis dengan dua opsi warna Galactic Blue dan Space Black. Namun setelahnya, OPPO meluncurkan varian baru Nebula Purple. Untuk pertama kalinya di seri ini OPPO memperkenalkan teknik pewarnaan Reno Glow yang memadukan gradasi warna ungu dan silver pada varian Nebula Purple.

Tampilan gemerlap hasil dari perpaduanungu dan perak kian menyempurnakan kesan metalik dengan tekstur bahan matte. Teknik serupa juga diusung oleh Reno4 varian Galactic Blue.

Reno4 F Launch Indonesia

Sementara pada Reno4 F, OPPO menggunakan finishing Shiny Matte pada cover belakangnya. Selain terlihat elegan dan premium, sentuhan Shiny Matte juga menjadi solusi agar bodi Reno4 F tidak mudah kotor oleh bekas jari. OPPO juga menggunakan teknik lapisan optik baru yang meningkatkan kedalaman lapisan dari 250 nanometer menjadi 400 nanometer. Lapisan ini jika terkena cahaya akan menampilkan warna yang bervariasi dari sudut yang berbeda.

OPPO Reno5 Series: Diamond Spectrum

Perkembangan desain Reno Series terus berlanjut lewat Reno5 yang menggunakan proses Diamond Spectrum. OPPO mengklaim teknologi ini baru pertama kali diterapkan di industri smartphone. Diamond Spectrum sendiri terdiri dari tiga lapisan yang berbeda, antara lain PICASUS Film, Fresnel Lens Texture, dan Reflective Indium Coating.

OPPO Reno5 2

PICASUS Film merupakan beberapa film lapisan nano untuk memberikan efek reflektif warna-warni yang dihasilkan saat cahaya menembus dan membias di dalam film. PICASUS mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan sinar hingga 90 persen sehingga memiliki rangkaian warna seperti pelangi.

Setelah itu, cahaya yang melewati PICASUS Film akan dibiaskan pada berbagai sudut melalui Tekstur Lensa Fresnel. Lewat tekstur ini, warna PICASUS Film baru dapat dipantulkan sepenuhnya di semua sudut untuk meningkatkan kekayaan warna sekaligus memberikan efek perubahan warna yang halus di setiap sudut penglihatan.

Sementara Reflective Indium Coating berperan untuk menjadikan perangkat ini tampil cukup cerah, sehingga akan memperkuat reflektivitas warna dari PICASUS Film. Tidak sampai di situ saja, ketebalan film penutup belakang OPPO Reno5 telah dikurangi menjadi 0,125 mm. Bahkan ketebalannya lebih tipis dari generasi sebelumnya, OPPO Reno4 (0,18mm).

OPPO Reno5 F 2

Sama seperti Reno4, OPPO Reno5 juga mengadopsi finishing dengan efek Reno Glow yang menurut OPPO ukiran lasernya sudah lebih disempurnakan.

OPPO Reno6 Series: 5 lapisan Diamond Spectrum

Apa bedanya dengan Diamond Spectrum di Reno5? Pada Reno6 Series, teknik 5 lapisan Diamond Spectrum dapat memproyeksikan jutaan warna jika pengguna melihatnya dari berbagai sudut pandang. Masing-masing lapisan pun peran yang berbeda.

OPPO Reno6 13

Ada lapisan reflektif yang dapat menghasilkan rangkaian warna layaknya pelangi. Selain itu, ada juga lapisan lensa fresnel yang dapat memproyeksikan spektrum warna beragam, atau lapisan akhir transparan yang dapat memperkuat berbagai refleksi warna pada lapisan sebelumnya.

Yang lebih menarik, efek Reno Glow yang menjadi andalan di seri Reno5 kembali dihadirkan oleh OPPO di Reno6. Berbekal teknik Diamond Spectrum, Reno Glow sebagai sentuhan akhir akan menciptakan efek visual warna yang berkilauan dan juga efek gradasi warna yang lebih halus. OPPO Reno6 tetap tampil tipis dan ringan seperti generasi sebelumnya. Ketebalannya 7,8mm dan bobotnya hanya 173 gram saja.

OPPO Reno7 5G: pertama dengan Laser Direct Imaging

Kini Reno7 5G sedang dalam tahap persiapan untuk meluncur di Indonesia dalam waktu. OPPO lagi-lagi punya senjata baru yang membuat desain ponsel ini berbeda dari para pesaingnya. Senjata yang dimaksud adalah Laser Direct Imaging (LDI) yang diklaim baru pertama kali digunakan di industri ponsel.

OPPO Reno7 5G

LDI merupakan teknologi laser engraving pada lapisan yang terletak diatas lapisan OPPO Glow. Menurut OPPO, teknologi ini memberikan fleksibiltas untuk ruang imajinasi dalam mendesain sebuah back cover smartphone. Teknologi ini biasa diterapkan pada proses fabrikasi semikonduktor yang membutuhkan tingkat presisi tinggi.

Berkat LDI, desainer OPPO dapat meniru pola jejak bintang di angkasa untuk menghasikan pola unik pada penampang belakang OPPO Reno7 5G. Pola gambar ini terdiri dari 1,2 juta raster mikro serta diproduksi dengan tingkat presisi sebesar 20 mikron.

OPPO Reno7 5G nantinya akan menawarkan dua opsi warna, yaitu Startrails Blue yang menggambarkan jutaan meteor meluncur di bagian belakang ponsel, dan Starry Black dengan gradasi warna hitam-biru seperti malam hari dengan bintang yang bersinar di alam semesta.

Sebagai catatan, Reno7 5G versi Indonesia mengusung sudut-sudut ergonomis dengan bentuk tepian yang cenderung membulat. Sementara pada perangkat yang dirilis di negara lain, desainnya justru mengadopsi model kotak klasik.

Back to top button