Review Samsung Galaxy A02
Ponsel murah menjadi pilihan sebagian besar keluarga di Indonesia, sebagai alat bantu untuk belajar secara online selama masa pandemi COVID-19. Tidak heran jika berbagai brand ternama selama setahun belakangan semakin rajin meluncurkan produk baru di segmen ini.
Salah satu yang bisa Anda temukan di pasaran adalah Samsung Galaxy A02, yang tidak lain merupakan versi ekonomis dari A02s. Di ranah entry-level, Galaxy A02 harus berhadapan dengan sederet lawan berat yang punya spesifikasi cukup menggiurkan di kelasnya.
Lalu, apa saja keunggulan yang ditawarkan oleh Galaxy A02 untuk mampu mencuri hati para pengguna? Yuk, langsung saja simak ulasan singkatnya:
Desain menarik dan nyaman digenggam
Jujur saja saya langsung jatuh hati ketika pertama kali menggenggam Galaxy A02. Secara desain sesungguhnya tidak ada yang spesial. Material yang digunakan pun seperti ponsel entry-level pada umumnya.
Yang saya suka, Samsung memakai finishing matte dan tekstur bergaris diagonal yang sangat nyaman untuk digenggam, dan pastinya tidak licin serta tidak mudah kotor oleh bekas jari. Warna abu-abu yang saya ulas pun tampil cukup unik dengan pemanis berupa bercak-bercak kecil berwarna putih.
Dimensi Galaxy A02 masih cukup pas bagi saya yang memiliki tangan agak besar. Ketebalannya 9,1mm, dan bobotnya 206 gram. Tentunya tidak termasuk ramping dan ringan, tapi juga tidak terlalu berlebihan apalagi sampai mengganggu kenyamanan untuk dioperasikan dan dimasukkan ke saku celana.
Di bagian depan Anda akan menemukan layar Infinity-V dengan poni minimalis. Kaca yang melapisi layar ini cenderung mudah sekali kotor. Karena tidak ada informasi soal kekuatan layarnya, saya sarankan Anda untuk memasang anti-gores.
Samsung Galaxy A02 dibekali triple-slot yang terdiri dari dua slot nano SIM-card dan satu terdedikasi khusus untuk microSD. Di bagian bawah, Anda akan menemukan port audio jack 3.5mm, lubang speaker, dan port charging yang sayangnya masih microUSB.
Perlu diketahui bahwa Galaxy A02 tidak memiliki sensor sidik jari. Cukup disayangkan, tapi masih bisa dimaklumi mengingat harganya yang tidak sampai 1,5 juta. Saya pun tidak berhasil menemukan face unlock. Itu artinya, sistem pengunciannya hanya terbatas pada PIN, pattern, dan password saja.
Sedikit membahas paket penjualannya, di dalam dus Anda hanya akan menemukan charger dan kabel saja. Tidak ada softcase apalagi headset.
Layar tanpa auto brightness
Samsung Galaxy A02 hadir dengan layar Infinity-V PLS LCD berukuran 6,5 inci dengan resolusi HD+. Seperti disebut di atas, layar ini masih memiliki poni. Bezel di sekelilingnya juga lumayan tebal.
Untuk penggunaan sehari-hari, layar Galaxy A02 sudah mampu menampilkan konten dengan baik. Tingkat kecerahan dan ketajamannya lumayan oke di kelasnya. Sajian warnanya pun sama sekali tidak mengecewakan.
Satu hal yang saya kurang suka adalah ketiadaan fitur auto brightness yang amat berguna untuk secara otomatis menyesuaikan tingkat kecerahan layar sesuai cahaya di sekitar. Sebagai gantinya, Samsung membenamkan fitur ‘Adaptive Brightness’. Apa bedanya?
Adaptive Brightness pada Galaxy A02 memanfaatkan kamera depan untuk mendeteksi cahaya di sekitar pengguna ketika membuka kunci layar. Ya, hanya ketika membuka kunci saja. Jadi jika Anda membuka kunci di dalam rumah dengan cahaya yang agak temaram, lalu berjalan keluar rumah dengan sinar matahari yang terik, layar tidak bisa secara otomatis menyesuaikan tingkat kecerahan. Solusinya? Kunci ponsel lalu buka kembali.
Kamera sesuai harganya
Smartphone dengan sistem operasi Android 10 (One UI Core 2.5) ini mengusung kamera belakang ganda yang terdiri dari sensor utama 13 megapixel dan sensor 2 megapixel dengan lensa makro. Untuk urusan selfie, ada kamera 5 megapixel di depan.
Tidak perlu berharap banyak pada kemampuannya untuk memotret maupun merekam video. Semua yang disajikan sesuai dengan harga jualnya. Untuk memotret di kondisi cahaya yang ideal, hasil fotonya masih layak untuk Anda pamerkan ke media sosial. Begitu juga dengan kamera selfie-nya. Kamera makro? Menurut saya hanya sekadar pelengkap saja.
Setidaknya konfigurasi kamera pada Galaxy A02 masih cukup ideal untuk kebutuhan belajar online. Misalnya saat menghadiri ruang belajar virtual, atau ketika butuh kamera untuk mengabadikan objek sebagai pelengkap tugas sekolah.
Performa cocok untuk penggunaan ringan
Dari sektor performa, Galaxy A02 mengandalkan chipset Mediatek MT6739W dengan RAM 3 GB dan storage internal berkapasitas 32 GB. Jika ruang penyimpanannya masih kurang, pengguna bisa menambahkan microSD hingga kapasitas maksimal 1 TB. Cocok untuk menyimpan file besar seperti foto dan video.
Untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak terlalu memerlukan kemampuan komputasi berat seperti chatting, browsing, dan media sosial, performa Galaxy A02 masih cukup memadai. Tapi harus diakui, kinerjanya tidak terlalu mulus. Sesekali masih saya temui lag.
Bagaimana jika digunakan untuk bermain game? Selama game yang Anda mainkan adalah game ringan seperti Ludo King, Candy Crush, dan sejenisnya, saya rasa tidak ada masalah. Namun jangan berekspektasi terlalu tinggi ketika memainkan game 3D seperti PUBG Mobile. Mobile Legends masih bisa di setting rendah, tapi akan banyak frame drop di scene yang ramai.
Baterai? 5.000 mAh. Cukup untuk seharian bahkan lebih, tergantung gaya pemakaian. Sayangnya kemampuan charging-nya tergolong lambat. Butuh waktu lebih dari 3 jam untuk bisa terisi penuh menggunakan charger bawaannya.
Ponsel terjangkau untuk penggemar brand Samsung
Kesimpulannya, Galaxy A02 adalah pilihan yang patut dilirik jika Anda adalah seorang penggemar brand Samsung. Selain itu, meski di beberapa sektor masih tertinggal dari pesaingnya, Galaxy A02 tetap punya daya tarik pada desain dan baterainya yang besar.
Bagi yang berminat, Samsung Galaxy A02 dijual dengan harga Rp1.499.000. Kalau Anda punya budget lebih, saya lebih merekomendasikan untuk langsung membeli Galaxy A02s saja. Harga memang beda 300 ribu, tapi tentunya lebih memuaskan.
Samsung Galaxy A02 cocok untuk:
- Anak sekolah: Harganya yang murah membuat Galaxy A02 ideal untuk kebutuhan anak belajar online selama pandemi.
- Pengguna pemula: Galaxy A02 adalah ponsel dengan fitur-fitur yang cukup sederhana. Perangkat ini cocok untuk pengguna pemula yang baru beralih ke smartphone.
- Driver online: Anda yang berprofesi sebagai driver bisa menjadikan Galaxy A02 sebagai perangkat untuk bekerja sehari-hari. Baterainya besar dan cukup awet.
- Ibu rumah tangga: Jika Anda adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak butuh fitur istimewa dan memakai smartphone untuk komunikasi saja, maka Galaxy A02 bisa menjadi pilihan yang tepat.
Kelebihan Samsung Galaxy A02:
- Desain menarik dan nyaman digenggam
- Layar lebar, kualitas cukup baik di kelasnya
- Baterai besar
- Triple-slot
- Harga ramah kantong
Kekurangan Samsung Galaxy A02:
- Performa kurang bertenaga
- Tanpa sensor sidik jari dan face unlock
- Adaptive Brightness hanya bisa menyesuaikan tingkat kecerahan layar ketika membuka kunci saja
- Akan lebih menarik jika paket penjualan disertakan softcase