Review Black Shark 2 Pro: Ponsel Gaming Super Kencang dengan Desain Futuristik
Ponsel yang spesifik dirancang sebagai perangkat gaming memang masih merupakan barang langka di Indonesia. Tercatat baru ASUS ROG Phone saja yang pernah diumumkan hadir secara resmi, itupun ujungnya tidak jelas penjualannya. Selebihnya, belum ada yang berani benar-benar memboyong ponsel gaming ke Tanah Air.
Namun keresahan para gamer yang menginginkan perangkat dengan garansi resmi akhirnya dijawab oleh Black Shark. Melalui Black Shark 2 Pro, brand asal China ini mencoba menawarkan smartphone dengan kemampuan kelas atas di harga yang menurut kami cukup kompetitif. Penasaran seperti apa kencanggihan Black Shark 2 Pro? Langsung saja simak ulasan lengkap kami:
Desain furistik dengan lampu RGB
Perangkat dari kategori gaming memang selalu menampilkan kesan agresif di bagian eksteriornya. Tidak terkecuali Black Shark 2 Pro yang diklaim mengusung desain yang terinspirasi dari mobil F1. Kalau dilihat sekilas memang mirip, terutama di bagian belakangnya. Tapi kami lebih suka menyebut desain smartphone ini dengan kata futuristik.
Perlu diketahui bahwa tampilan back cover Black Shark 2 Pro bukan dirancang hanya untuk sekadar memberi kesan gahar, ‘gamer banget’, atau semacamnya. Pada bagian ini Anda akan menemui lekukan dan tekstur yang juga ditujukan untuk menunjang grip yang lebih mantap.
Untuk pengoperasian dengan posisi portrait sensasinya memang agak aneh dan terasa kurang pas. Apalagi, bodi bagian belakangnya ini cukup licin yang pada akhirnya memaksa kami untuk memasang softcase agar tidak mudah lepas dari genggaman (casing tersedia dalam paket penjualan).
Namun pengalaman yang kami rasakan akan jauh berbeda ketika mengoperasikan Black Shark 2 Pro pada posisi landscape, yang umumnya digunakan ketika sedang bermain game. Genggamannya luar biasa mantap. Lekukan dan teksturnya ada di posisi yang tepat sehingga sangat ideal untuk menempatkan jari-jari kami.
Kurang lengkap rasanya jika produk gaming tidak dilengkapi dengan lampu RGB. Tak tanggung-tanggung, total ada 5 lampu RGB pada Black Shark 2 Pro. Tiga ada di back cover, yakni pada logo S dan dua ‘shark eyes’ di atas dan bawahnya, serta dua lainnya ada di sisi kiri dan kanan ponsel. Lampu RGB tersebut akan menyala ketika ada notifikasi atau telepon masuk. Anda pun bisa mengatur efek dan warna lampunya sendiri sesuai keinginan.
Jika dilihat dari depan, tidak ada yang spesial dari Black Shark 2 Pro. Awalnya kami kurang suka dengan bezel bagian atas dan bawahnya yang cukup tebal untuk ukuran smartphone masa kini. Oh, pasti karena di kedua sisi tersebut Black Shark menaruh speaker stereo yang menghadap ke depan; begitu yang ada di pikiran kami. Tapi seiring waktu, kami merasa bezel seperti inilah yang paling ideal untuk bermain game. Kami pernah bermain di smartphone yang punya bezel atas dan bawah super tipis, tapi justru sering tidak sengaja menekan layar.
Black Shark 2 Pro punya ketebalan 8,8mm. Bobotnya sekitar 205 gram. Cukup berisi, tapi masih oke untuk dimasukkan ke dalam saku. Anda tidak akan menemukan port audio jack 3.5mm di sini. Yang ada hanyalah port USB-C dan dalam paket penjualan sudah dibekali headset yang mendukung.
Dalam paket penjualannya pula Anda akan menemukan left gamepad. Ya, hanya yang kiri saja. Untuk yang sebelah kanan mungkin dijual secara terpisah. Pemasangan gamepad ini juga sangat mudah cepat. Selain analog, ada beberapa tombol lainnya termasuk left trigger.
Layar AMOLED dengan latency rendah
Untuk urusan layar, Black Shark 2 Pro mengandalkan panel AMOLED dengan ukuran 6,39 inci dan resolusi Full HD+. Berkat panel tersebut, Anda sudah bisa menikmati fitur unggulan seperti Always-On Display dan sensor sidik jari di balik layar. Ketajaman dan kualitas warnanya juga memanjakan mata sehingga tidak hanya asyik untuk main game, tapi juga menyenangkan untuk menonton video.
Cukup disayangkan layar Black Shark 2 Pro belum memiliki refresh rate 90Hz. Tapi sisi positifnya, agar dapat bersaing di level yang lebih kompetitif Anda disuguhkan layar sentuh dengan latency terendah. 240Hz touch report rate memungkinkan response time-nya hanya 34,7ms saja, alias 100 persen lebih cepat dibanding layar smartphone standar. Apa untungnya? Dalam pertandingan, Anda bisa merespon lebih cepat saat bertemu musuh.
Bukan cuma itu, Black Shark 2 Pro juga memiliki Touch Accuracy 0.3mm. Hal ini menjanjikan sentuhan yang lebih presisi karena layar dapat mendeteksi gerakan mikro sekalipun, hingga 0.3mm! Selanjutnya ada Master Touch. Intinya adalah memungkinkan Anda untuk melakukan kostumisasi pada zona sentuhan di kiri dan kanan layar, sehingga ketika ditekan lebih kuat dapat menghasilkan aksi yang berbeda hanya dengan dua jempol saja.
Sedikit membahas kualitas audionya, dua speaker stereo yang menghadap ke depan menurut kami amat memadai baik untuk gaming maupun menonton film. Suaranya lantang dan jernih. Ada pula opsi pengaturan untuk mendongkrak bass jika diperlukan.
Antarmuka polos dan dukungan Shark Space
Black Shark 2 Pro mengadopsi sistem operasi Android 9.0 Pie dengan Joy UI. Walaupun dibekali antarmuka garapan sendiri, secara keseluruhan tampilan Joy UI sangat mirip dengan Android murni. Cocok untuk Anda penggemar antarmuka polos tanpa modifikasi di sana-sini. Tapi harus digarisbawahi, versi yang kami pegang bukan versi final yang akan dijual di Indonesia. Artinya, ada potensi banyaknya bloatware untuk mengejar TKDN.
Satu fitur bawaan yang sangat ditonjolkan oleh smartphone ini adalah Shark Space. Anda bisa mengaktifkannya melalui sebuah switch khusus yang posisinya adalah di atas tombol power. Begitu switch digeser, secara otomatis Anda akan masuk ke dalam Shark Space.
Lalu, apa itu Shark Space? Pada dasarnya ini adalah Game Mode racikan Black Shark. Ketika masuk ke Shark Space, Anda akan langsung disuguhkan beragam judul game yang sudah ter-install di ponsel Anda. Shark Space juga akan memfokuskan kinerja hardware khusus untuk gaming. Semua background task yang tidak dibutuhkan akan ditutup sehingga RAM lebih lega. Segala macam gangguan akan diminimalisir. Selain itu, Anda juga bisa mengatur gamepad langsung dari sini.
Kamera lumayan di cahaya ideal
Sedikit melirik sektor fotografi, Black Shark 2 Pro dibekali kamera belakang 48 megapixel f/1.75 yang ditemani kamera kedua 12 megapixel f/2.2. Untuk selfie, ada kamera 20 megapixel f/2.0 di depan. Tidak ada mode pemotretan yang spesial selain mode 48M serta Night Mode.
Jujur saja, ketika membeli ponsel gaming, kemampuan kamera tidak termasuk dalam pertimbangan kami. Yang paling penting adalah performa gaming. Mungkin Black Shark pun sependapat dan itu juga yang menjadi alasan ponsel ini hanya memiliki dua kamera belakang. Tidak 4 atau 5 seperti kebanyakan smartphone masa kini.
Setelah mencobanya, ternyata kamera Black Shark 2 Pro memang biasa saja. Gambar yang dihasilkan sebenarnya lumayan tajam, dan warnanya pun cukup natural. Untuk pemotretan dengan cahaya yang ideal tidak ada masalah. Bahkan Night Mode-nya pun masih bisa dibilang lumayan walaupun belum bisa disejajarkan dengan smartphone lainnya yang memang menjadikan sektor kamera sebagai nilai jual utama.
Secara keseluruhan, kamera Black Shark 2 Pro memang bukan yang terbaik di kisaran harganya. Meski begitu, Anda tetap bisa mengandalkannya untuk sekadar mengabadikan momen keseruan sehari-hari.
Performa super kencang, suhu terjaga dengan baik
Black Shark 2 Pro hadir dengan spesifikasi yang amat menggiurkan. Anda disuguhkan SoC Qualcomm Snapdragon 855+, RAM hingga 12 GB, storage dengan teknologi UFS 3.0 hingga 256 GB, plus dukungan liquid cooling 3.0 untuk menjaga suhu tetap dalam batas normal.
Perlu diketahui bahwa varian yang kami review kali ini adalah yang dibekali RAM 8 GB dan memori internal 128 GB. Walaupun bukan yang paling tinggi, tetap saja kombinasi tersebut di atas kertas sudah sangat mumpuni untuk urusan gaming.
Terbukti, selama sekitar 2 minggu kami mencobanya, Black Shark 2 Pro mampu menyajikan pengalaman gaming yang maksimal. Performanya super kencang. Semua game yang kami mainkan tidak pernah ada lagging atau frame rate drop. Mulus dan sangat lancar.
Pada game COD Mobile, kami menggunakan pengaturan grafis Very High dengan frame rate MAX, dan semua fitur aktif seperti Anti-Aliasing, Realtime Shadow, Depth of Field, Bloom, serta Ragdoll. Selama permainan, frame rate-nya terasa tinggi dan stabil. Visual yang ditampilkan pun begitu memanjakan mata. Dan yang paling penting, latency rendah serta respon sentuhan yang presisi pada layar membuat kami lebih cepat dan lebih akurat saat menembak musuh.
Beralih ke PUBG Mobile, dengan setting HDR Extreme, game dapat berjalan dengan lancar kendala. Jarang sekali kami menemui frame rate drop. Hanya sesekali saja itupun pada scene-scene tertentu saja, misalnya saat kondisi ramai dan banyak asap maupun ledakan.
Game berat lainnya yang kami coba adalah Asphalt 9 dan NBA Live. Sesuai dugaan, sama seperti dua game sebelumnya tidak ada masalah untuk menjalankannya di pengaturan grafis tinggi. Semua terasa responsif dan tidak ada masalah yang mengganggu keseruan bermain.
Intinya kami sangat puas dengan performa gaming Black Shark 2 Pro. Bisa dibilang ini adalah salah satu ponsel paling bertenaga yang bisa Anda beli secara resmi di Indonesia sekarang. Entah hanya sugesti atau tidak, menurut kami Black Shark 2 Pro sedikit banyak membantu kami menjadi lebih jago saat bermain, khususnya pada game yang butuh refleks cepat dan akurasi tinggi seperti COD Mobile. Cocok untuk Anda yang ingin bermain di level kompetitif.
Untuk masalah suhu, walaupun ada sedikit peningkatan panas, namun teknologi Liquid Cooling 3.0 menurut kami bekerja dengan optimal. Bermain game dalam durasi yang lama hanya terasa hangat saja dan tidak ada masalah stuttering yang biasanya terjadi akibat overheat.
Untuk lebih menggambarkan seperti apa kinerja yang mampu dihasilkan Black Shark 2 Pro, berikut kami sajikan skor dari beberapa pengujian menggunakan aplikasi benchmark:
Daya tahan baterai agak kurang
Black Shark 2 Pro dibekali baterai dengan kapasitas 4.000 mAh yang umumnya tergolong standar untuk sebuah smartphone masa kini. Meski begitu, karena hardware canggih di dalamnya cukup rakus daya, harus diakui bahwa daya tahan baterai Black Shark 2 Pro agak kurang oke. Mungkin akan lebih menarik jika kapasitasnya lebih besar.
Untuk pemakaian normal sehari-hari memang bisa bertahan sejak pagi hingga sekitar sore atau malam. Tapi jika diselingi dengan sesekali bermain games, di siang hari pun kondisi baterai sudah terkuras hingga setengahnya. Apalagi jika Anda selalu menjalankan game dengan pengaturan grafis tertinggi yang menuntut kinerja hardware lebih berat. Hasilnya, baterai pun akan lebih cepat habis.
Sisi positifnya Black Shark 2 Pro sudah didukung teknologi fast charging 27W. Mengisi daya dari kondisi baterai di bawah 10 persen hanya butuh waktu kurang dari 1,5 jam. Ngebut!
Kesimpulan
Black Shark 2 Pro tentunya bukan ponsel untuk semua orang. Jika Anda tidak termasuk hardcore gamer, rasanya sayang kalau harus memilih smartphone ini sebagai daily driver. Kemampuan kamera yang standar serta daya tahan baterai yang kurang memuaskan adalah alasannya.
Sebaliknya, bila Anda adalah seorang gamer sejati yang sedang mencari perangkat untuk bermain di level kompetitif (eSport), Black Shark 2 Pro adalah pilihan yang tepat. Dengan harga mulai dari Rp8.999.000, value yang ia tawarkan sebagai sebuah smartphone gaming menurut kami sangat layak untuk diberi acungan jempol.
Yang Canggih:
- Desain keren dengan 5 lampu RGB
- Enak digenggam saat bermain game dalam posisi landscape
- Performa memuaskan, gaming sangat lancar
- Liquid cooling bekerja dengan baik untuk menjaga suhu
- Layar super responsif dan akurat
- Speaker stereo
- Shark Space dengan switch khusus
- Paket penjualan sudah disediakan left gamepad
- Charging cepat
Yang Kurang:
- Daya tahan baterai kurang oke
- Tidak ada port audio jack 3.5mm
- Akan lebih menarik jika layarnya sudah 90Hz