Review Huawei P20 Pro: Smartphone Flagship dengan Tiga Kamera Leica
Fitur Kamera Inovatif dan Efektif dengan Leica
Bila sebelumnya pasar smartphone kelas flagship hanya diisi brand yang itu-itu saja, belakangan ini persaingannya terlihat semakin ramai dan menarik. Apalagi sejak kedatangan Huawei P20 Pro yang di atas kertas memiliki spesifikasi serta fitur yang mampu menjadi penantang serius bagi lawan-lawannya.
Huawei memang tidak main-main meracik smartphone andalannya. Tidak ada limpahan fitur-fitur berlebihan yang belum tentu dibutuhkan para pengguna. Fokus mereka hanya satu, ingin menyajikan smartphone dengan kamera terbaik di kelasnya.
Lalu, apakah kolaborasi Huawei dengan Leica yang sudah terjalin sejak P9 mampu mewujudkan hal itu? Langsung saja kita simak ulasan lengkapnya di bawah ini:
Warna Twilight sangat menggoda
Sejak pertama kali melihat P20 Pro, kami menilai Huawei tidak terlalu ambisius menghadirkan terobosan yang berlebihan. Tidak ada bahasa desain yang secara agresif ingin membedakannya dengan produk kelas menengah, seperti yang coba ditawarkan oleh Oppo Find X dengan layar penuh dan kamera tersembunyinya yang inovatif, maupun Samsung Galaxy S9+ dengan layar melengkung di kiri dan kanannya.
Apakah artinya desainnya jelek? Sama sekali tidak! Mungkin bagi sebagian orang, desain sederhana tapi elegan pada P20 Pro justru yang mereka cari. Kami pun berpendapat demikian. Pasalnya, menurut kami lekukan bodi P20 Pro amat pas dengan kontur tangan dan membuatnya mudah dioperasikan.
P20 Pro mengusung frame aluminium yang dipadukan dengan kaca pada sisi depan maupun belakang. Smartphone ini sudah mengikuti tren masa kini berkat penggunaan layar berponi (notch). Namun tidak seperti produk kelas flagship lainnya yang ingin memberikan ratio screen-to-body setinggi-tingginya, P20 Pro justru masih menyisakan dagu yang cukup lebar untuk menampung sensor sidik jari.
Sesungguhnya mempertahankan sensor sidik jari di bagian dagu berpotensi menjadi pedang bermata dua. Akan ada pengguna yang kurang menyukainya karena seharusnya bezel bisa dibuat lebih tipis, tapi mungkin ada juga yang suka karena akan membuat bagian belakang P20 Pro lebih polos.
Kami sangat setuju begitu tahu Huawei memutuskan untuk hanya menjual varian warna Twilight di Indonesia. Menurut kami, warna lainnya memang agak kurang eye-catching. Penggunaan warna Twilight dengan gradasi dari biru ke ungu ketika terkena cahaya membuat P20 Pro tampil berbeda dibanding lawan-lawannya.
Mungkin cukup wajar jika kami menyebut warna ini sebagai salah satu finishing paling cantik yang pernah ada di smartphone. Bahkan kehadiran tiga kamera Leica di belakang turut mempertegas jati diri P20 Pro.
Sayangnya keindahan warna Twilight harus terganggu oleh mudah kotornya kaca belakang Huawei P20 Pro. Material ini memang magnet bagi sidik jari. Solusinya adalah memasang casing bening jika tidak ingin warna Twilight-nya tertutupi, yang untungnya sudah tersedia di dalam paket penjualannya.
Satu lagi kekurangannya, Huawei P20 Pro adalah perangkat yang licin. Saking licinnya, smartphone ini sangat mudah tergelincir baik ketika digenggam maupun saat diletakkan. Lagi-lagi solusinya adalah menggunakan casing tambahan.
Perlu digarisbawahi bahwa smartphone ini sudah memiliki sertifikasi IP67 yang artinya tahan terhadap air dan debu. P20 Pro juga langsung terpasang pelindung layar sehingga Anda tidak perlu repot membelinya lagi. Untuk ketersediaan slot, Huawei memberikan dua slot SIM-card nano tanpa adanya slot microSD. Oh iya, port audio jack 3.5mm juga tidak ada!
Layar Full HD+ yang sedap dipandang
Huawei P20 Pro mengusung layar AMOLED berukuran 6,1 inci 18.7:9 dengan resolusi Full HD+. Memang masih di bawah Galaxy S9 atau bahkan P10 yang sudah 2K. Tapi menurut kami, layar Full HD+ masih sangat tajam dan sekilas sulit terlihat bedanya.
Yang pasti, panel AMOLED mampu menyajikan kontras yang baik, hitam yang lebih gelap, serta warna-warna yang lebih matang. Tak heran jika semua konten yang Anda tampilkan di layar menjadi sedap dipandang, baik itu foto maupun video.
Sedikit membahas poninya, jika Anda termasuk orang yang kurang menyukai desain layar seperti ini, Huawei menyediakan opsi untuk ‘menghilangkannya’. Ketika opsi tersebut diaktifkan, akan ada bar hitam yang menutup bagian layar di sebelah kiri dan kanan poni.
Tak ketinggalan, layar P20 Pro juga sudah mendukung HDR10 untuk menyajikan dynamic range yang lebih luas. Anda bisa menikmati konten berformat HDR dari sumber seperti Netflix. Sedangkan soal tingkat kecerahannya, layar ini amat memadai untuk penggunaan di bawah sinar matahari.
Dari sektor audio tak kalah menarik. Huawei P20 Pro memiliki speaker stereo yang terletak di kedua sisinya. Speaker pertama berada di bawah (sebelah port USB-C) dan arahnya menembak ke luar. Sedangkan speaker satunya tak lain adalah earpiece.
Kualitas suaranya tergolong baik. Jernih walaupun tidak terlalu lantang. Masih oke untuk menemani Anda menonton video atau bermain games.
Android 8.1 Oreo dengan EMUI 8.1
Huawei P20 Pro mengadopsi sistem operasi Android 8.1 Oreo dengan user interface EMUI 8.1. Dibanding EMUI seri sebelumnya, tidak banyak perubahan berarti yang bisa Anda lihat dari tampilan antarmukanya.
Anda bisa melakukan navigasi dengan tiga cara. Yang pertama adalah cara konvensional menggunakan tombol Back, Home, serta Recent Apps virtual (di dalam layar). Yang kedua dengan cara memanfaatkan sensor sidik jari.
Ya, sensor sidik jari mendukung navigasi satu tombol. Sentuh sekali untuk Back, sentuh dan tahan untuk Home, dan swipe ke kiri atau kanan untuk mengakses Recent Apps. Ada pula cara ketiga yang cukup menarik tapi butuh adaptasi, yakni On-Screen Navigation. Singkatnya, gesture-nya sama dengan sistem sensor sidik jari, tapi bedanya yang Anda sentuh adalah garis di bagian bawah layar.
Soal fitur-fitur bawaannya, EMUI 8.1 telah mendukung face recognition dengan bantuan kamera depan. Fitur keamanan ini memiliki kinerja yang cepat dan cukup akurat.
Salah satu smartphone dengan kamera terbaik
Beralih ke sektor yang menjadi senjata utama dari Huawei P20 Pro. Ya, tiga kamera belakang yang dibantu pengerjaannya oleh Leica, brand ternama di dunia yang dikenal memiliki sederet kamera kelas atas dengan kualitas jempolan.
Tiga kamera belakang ini terdiri dari 1 modul kamera dengan sensor RGB 40 megapixel dan lensa berdiafragma F/1.8, 1 kamera dengan sensor monokrom 20 megapixel dan lensa F/1.6, serta 1 kamera dengan sensor 8 megapixel yang dilengkapi lensa telefoto atau zoom. Untuk urusan selfie, ada kamera 24 megapixel f/2.0 di depan. Jadi, total Huawei P20 Pro ada 4 kamera!
Perlu diingat bahwa hadirnya Leica di sini bukan sebagai pihak yang memproduksi kamera untuk P20 Pro dari segi hardware. Leica bertugas membantu meracik pengaturan kamera tersebut agar hasil fotonya sesuai dengan standar mereka.
Lalu, berhasilkah kolaborasi keduanya? Bisa dibilang iya. Menurut kami tiga kamera tersebut bukan sekadar gimmick belaka. Terbukti, foto yang dihasilkan membuat kami harus mengakui bahwa Huawei P20 Pro adalah salah satu smartphone dengan kamera terbaik saat ini.
Penasaran seperti apa kemampuannya ketika digunakan memotret di berbagai kondisi? Kami sudah menyiapkan artikel terpisah yang akan khusus membahas semua kecanggihan dari kamera Huawei P20 Pro.
Namun bila sudah tidak sabar, Anda bisa melihat dulu koleksi foto-foto yang kami abadikan menggunakan smartphone tersebut di akun Flickr Yangcanggih.com.
Performa kencang, tapi…
Huawei P20 Pro dipersenjatai SoC Kirin 970 dengan prosesor octa-core dan GPU Mali-G72 MP12. Ditemani RAM 6 GB dan memori internal 128 GB, secara teori kombinasi tersebut sangat mumpuni untuk menjalankan berbagai kebutuhan, termasuk gaming.
Kinerja P20 Pro amat gesit untuk penggunaan standar. Saat kami mencoba game-game berat seperti PUBG Mobile pun tidak ada masalah. Bagi yang gemar game MOBA seperti Mobile Legends atau Arena of Valor, P20 Pro sudah mendukung high frame rate mode.
Tapi sayangnya, ketika hardware di dalamnya diajak melakukan pekerjaan yang butuh komputasi tinggi, peningkatan suhunya cukup terasa pada bodi bagian belakang. Terkadang suhu panasnya bisa sampai pada titik yang membuat kami kurang nyaman menggenggam P20 Pro, dan sedikit menimbulkan lag pada game yang sedang dimainkan.
Agar lebih menjelaskan seperti apa performa Huawei P20 Pro, langsung saja simak hasil pengujian dari beberapa aplikasi benchmark yang kami jalankan:
Baterai tergolong awet untuk smartphone flagship
Masalah yang sering dihadapi oleh smartphone flagship adalah daya tahan baterai yang tidak sebaik produk-produk di kelas menengah. Hardware yang lebih gahar memang menuntut konsumsi baterai yang lebih besar pula. Apalagi, kebanyakan smartphone flagship ingin menjaga desainnya tetap tipis.
Huawei P20 Pro ternyata berbeda. Smartphone ini dibekali baterai 4000 mAh yang sudah mendukung fast charging. Dengan gaya pemakaian normal, kapasitas tersebut sangat memungkinkan smartphone bisa menyala seharian penuh. Penggunaan resolusi yang ‘hanya’ Full HD+ tampaknya cukup membantu efisiensi daya. Pengisian dayanya juga cepat. Dari kondisi di bawah 10 persen hingga 100 persen penuh cuma butuh waktu 1,5 jam saja.
Kesimpulan
Huawei P20 Pro benar-benar menjadi penantang serius di pasar smartphone Indonesia untuk kategori flagship. Kehadirannya sekaligus menjadi penyegar karena kini konsumen memiliki opsi yang lebih beragam saat ingin membeli ponsel di range harga belasan juta rupiah.
Kombinasi antara desain yang cantik dengan teknologi kamera terdepan adalah dua alasan utama yang membuat P20 Pro sangat layak masuk dalam daftar belanja Anda. Harga Rp11.999.000 pun terbilang kompetitif untuk bersaing dengan produk tetangga.
Huawei P20 Pro cocok untuk Anda yang mencari smartphone kelas atas dengan performa dan kemampuan fotografi yang bisa diandalkan untuk memotret di berbagai kondisi. Jika Anda termasuk penggemar fotografi smartphone, jangan sampai terlewatkan untuk mencicipi Huawei P20 Pro!
Yang Canggih:
- Kualitas rancang bangun amat baik dengan material premium
- Varian warna Twilight tampak memukau
- Sudah anti air (sertifikasi IP67)
- Layar tajam dengan warna yang memanjakan mata
- Notch atau poni bisa disembunyikan
- Kualitas kamera belakang amat baik, termasuk saat low light
- Mode zoom masih mampu menangkap detail dengan baik
- Efek bokeh pada kamera belakang rapi dan natural
- Kamera didukung efek pencahayaan ala studio foto
- Hasil foto selfie tergolong bagus di kelasnya
- Performa oke untuk berbagai kebutuhan
- Baterai awet
- Harga kompetitif di level flagship
Yang Kurang:
- Bodi mudah kotor oleh sidik jari dan licin
- Tidak ada port audio jack 3.5mm
- Peningkatan suhu terkadang cukup mengganggu saat bermain game
- Tidak ada slot kartu memori
- Pengaturan ISO otomatis seringkali terlalu agresif sehingga membuat detail foto menurun
SoC;Huawei Kirin 970 octa-core
Layar;OLED 6,1 inci Full HD 1080 x 2240 pixel (408ppi)
RAM;6 GB
Memori internal;128GB
OS;Android 8.1
Kamera belakang;40 MP (RGB, f/1.8 + 20 MP (Monochrome, f/1.6) + 8 MP (Telephoto 3x optical zoom, f/2.4)
Kamera depan;24 megapixel f/2.0
Konektivitas;4G LTE, WiFi a/b/gn/ac, Bluetooth 4.2 dengan aptX HD, NFC, USB Type-C
Baterai;4000 mAh
Fitur;Sensor sidik jari, IP67
Dimensi;155 x 73,9 x 7,8mm (bobot 180 gram)[/table]