[Hands-On] Kesan Pertama Mencoba Honor 10
Satu Lagi Smartphone Pendatang di Kelas Menengah Atas
Salah satu merek smartphone baru yang muncul di Indonesia adalah Honor. “Adik” dari raksasa telekomunikasi dunia, Huawei, ini langsung semangat menyerbu pasar dengan beragam produk terbarunya. Salah satunya adalah Honor 10 yang diluncurkan di Jakarta hari ini.
Berikut kesan pertama kami saat mencoba Honor 10 dalam waktu yang singkat.
Desain kilap dengan warna bunglon
Saat melihat desainnya, saya langsung teringat dengan Huawei P20 Pro yang mengusung warna dengan gradasi yang serupa tapi tidak sama.
Honor 10 juga merupakan smartphone pertama yang memiliki lapisan optik aurora di bodinya. Lapisan kaca di bodinya akan memantulkan, membengkokkan serta mengurangi cahaya. Bodi bagian belakang Honor 10 yang memiliki finishing kilap akan terlihat berubah-ubah gradasi warnanya saat dilihat dari sudut yang berbeda atau saat intensitas cahaya berubah.
Gradasi warnanya ini amat halus sehingga membuatnya terlihat unik dan berbeda, bahkan dari Huawei P20 Pro sekalipun.
Sama seperti ponsel lain dengan lapisan kaca, bodi Honor 10 juga mudah menyerap bekas sidik jari. Untuk Indonesia, Honor 10 akan tersedia dalam pilihan 3 warna yaitu Hitam, Phantom Green dan Phantom Blue.
Tampilan cemerlang dengan spesifikasi menarik
Untuk kualitas tampilan, Honor 10 termasuk cemerlang dengan layar poni 5,84 inci FullView HD+ (aspect ratio 19:9) dan rasio layar-ke-bodi hingga 86 persen.
Dari sisi spesifikasi, Honor 10 juga menjanjikan dengan adanya prosesor Kirin 970, memori internal 128GB serta kamera AI. Kami belum mengujinya secara intensif, tapi aktivitas mendasar seperti menavigasi menu dan menggunakan kamera dapat dilakukan dengan mulus dan lancar.
Kamera pintar
Sektor kamera juga mendapatkan perhatian ekstra di sini, dengan adanya dua kamera belakang (16MP + 24MP dengan lensa f/1.8) serta satu kamera 24 megapixel dengan lensa f/2.0 di depan. Kamera A.I. Honor 10 akan dapat mengenali hingga 22 kondisi pemotretan. Mirip seperti kamera Huawei P20 Pro, terdapat mode Night yang dapat menangkap foto malam hari tanpa tripod serta mode 3D Portrait Lighting untuk kamera depan.
Dengan kamera A.I., Honor 10 akan dapat memberikan pengaturan optimal sesuai dengan kondisi dan konteks gambar yang sedang difoto. Honor juga memberikan NPU (Neural Processing Unit) untuk meningkatkan kinerja A.I. (kecerdasan buatan) di Honor 10. NPU ini diklaim akan dapat terus mempelajari perilaku penggunanya sehingga ponsel akan dapat memberikan saran yang cocok bagi pengguna. Bahkan Anda juga akan bisa meningkatkan kemampuan AI dengan melakukan update software.
Saya sempat mencoba kamera Honor 10 secara singkat di dalam ruangan. Hasilnya cukup baik. Namun ada beberapa kondisi saat kamera memberikan pengaturan saturasi warna yang terlalu tinggi untuk selera saya, seperti pada foto berikut. Untungnya, fitur AI ini bisa dimatikan.
Exposure otomatis kamera Honor 10 untuk kondisi cahaya baik termasuk akurat, seperti pada contoh berikut ini.
Selain fitur AI, terdapat fitur fotografi menarik seperti AR Lens. Ini tentunya amat cocok bagi Anda yang doyan selfie dengan efek lucu seperti di bawah ini.
Pendatang baru dengan fitur yang menarik
Walaupun belum lama mencobanya, saya memberanikan diri untuk menyimpulkan bahwa Honor 10 boleh dibilang adalah adik kandung Huawei P20 Pro. Dengan fitur dan desain yang cukup mirip, tanpa embel-embel Leica di kamera, rasanya Honor 10 akan dapat menjadi alternatif yang menarik bagi pengguna yang menginginkan smartphone kelas menengah dengan fitur kelas atas.