Ajang The NextDev kembali digelar. Di tahun 2018 ini, melalui The NextDev Talent Scouting dan The NextDev Academy, Telkomsel mengajak para pengembang startup teknologi di Indonesia untuk menyajikan karyanya.
Startup yang mampu memberikan dampak sosial
Dalam acara peresmian di Jakarta, Senin (16/4), Telkomsel menjelaskan bahwa di ajang tahun ini mereka tidak membatasi kategori khusus dari startup yang bisa ikut serta. Dalam The NextDev Talent Scouting 2018, persyaratan utama aplikasi yang didaftarkan adalah harus mampu membantu kehidupan masyarakat Indonesia.
“Kita tidak membatasi dengan berbagai macam kategori, yang paling penting startup tersebut bisa memberikan dampak sosial yang besar ke masyarakat kita,” ujar Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel.
Para peserta The NextDev Talent Scouting akan mempresentasikan ide-ide brilian mereka dalam pitching day yang berlangsung pada periode April hingga Oktober 2018 di 7 kota, yakni Surabaya, Semarang, Denpasar, Batam, Samarinda, Yogyakarta, dan Jakarta.
Jurinya tidak sembarangan. Mereka adalah Yoris Sebastian (Founder OMG Consulting), Dennis Adishwara (Founder & CEO Layaria Network), David Soukhasing (Managing Director ANGIN), Alamanda Shantika (Founder Binar Academy), Alfatih Timur (CEO KitaBisa.com), dan Adita Irawati (VP Corporate Communications Telkomsel).
The NextDev Academy 2018
Setelah Talent Scouting, selanjutnya 20 startup terbaik berkesempatan mengikuti program pengembangan bisnis The NextDev Academy, serta memperoleh hadiah dan fasilitas pengembangan startup, yakni Seed Fund, Investors (akses ke angel investor & Venture Capital/VC), Mentoring, Knowledge (training dari pakar dan praktisi startup), Marketing (peluang kerjasama strategis dengan Telkomsel dan akses pelanggan), Media Publication, serta Trip & Experience (kesempatan mengunjungi Silicon Valley dan perusahaan digital terbaik).
The NextDev Academy 2018 terdiri dari tiga rangkaian kegiatan, yakni pelatihan intensif selama sepuluh hari (15-24 April 2018 di Jakarta), mentoring secara offline maupun online, dan progress tracking selama enam bulan.