Review Kamera ASUS ZenFone 4 Selfie Pro, Smartphone dengan Dua Kamera Depan
Jika dulu hanya dianggap sebagai pelengkap, kamera depan di smartphone kini menjadi salah satu fitur yang dipertimbangkan konsumen saat membeli ponsel baru.
Selain digunakan untuk mengambil foto selfie atau swafoto, kamera depan kini juga diandalkan untuk membuat vlog atau video harian tentang keseharian penggunanya.
Sekilas mengenai fitur kamera ZenFone 4 Selfie Pro
Salah satu vendor yang ingin memberikan smartphone dengan kamera berkualitas tinggi adalah ASUS. Produk terbarunya, ZenFone 4 Selfie Pro, hadir dengan dua kamera depan dan satu kamera belakang yang telah dibekali beragam fitur yang membantu saat memotret.
Berikut spesifikasi dan fitur kamera ZenFone 4 Selfie Pro secara singkat:
[table]Spesifikasi;ASUS ZenFone 4 Selfie Pro
Kamera depan 1 ; “lensa 25mm f/1.8 dengan sudut pandang 83 derajat, sensor Sony Exmor RS IMX362 12 megapixel (DuoPixel)”
Kamera depan 2 (wide);”lensa 12mm f/2.2 dengan sudut pandang 120 derajat, sensor Omnivision 5670 5 megapixel”
Kamera belakang; “lensa 26mm dengan sudut pandang 80 derajat, sensor Sony Exmor IMX351 16 megapixel”
PixelMaster 4.0 camera mode;”Auto mode dengan HDR Pro / Pro mode / Beauty mode / Portrait / Super Resolution / Panorama / GIF Animation / Time Lapse / Slow Motion”
Video;Resolusi 4K (kamera depan 1 dan kamera belakang)
[/table]
Selain itu, kamera depan utama dan kamera belakang juga dapat merekam video hingga resolusi 4K atau Ultra HD. Ditambah dengan fitur E.I.S atau Electronic Image Stabilization, hasil rekaman video akan lebih stabil saat Anda merekam sambil berjalan kaki.
Desain ringkas yang intuitif
Dengan bingkai layar yang relatif cukup tipis, ZenFone 4 Selfie Pro nyaman saat digenggam. Walaupun ukuran layarnya mencapai 5,5 inci, mengambil swafoto dengan satu tangan juga tetap mudah dilakukan.
Anda tidak perlu menyapukan layar saat ingin memotret dari kondisi layar ponsel mati. Cukup tekan tombol volume bawah dua kali, maka ZenFone 4 Selfie Pro akan langsung menyala dan menjalankan aplikasi kamera. Ini merupakan tambahan yang penting mengingat ponsel ini juga ditujukan untuk penggemar fotografi ponsel yang tidak ingin kehilangan momen.
Opsi dan fitur fotografi yang dimilikinya memang banyak, tapi tatanan menu yang sederhana mempermudah pengaturan setting saat ingin memotret. Di bagian atas layar, Anda akan menemukan berbagai fungsi pengaturan pemotretan, seperti timer, portrait mode, flash, aspect ratio, HDR serta ikon setting foto dan video.
Untuk berganti mode pemotretan, Anda tinggal menyapukan jari ke kiri. Ingin mengganti efek foto? Sapukan jari ke kanan. Tatanan menunya tersebut membuat pengaturan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Bahkan Anda bisa menaruh shortcut mode pemotretan di sebelah tombol rekam video.
Dua kamera selfie di depan
Seperti disebutkan, ada dua kamera selfie di depan. Sayangnya dua kamera selfie ini memiliki perbedaan kualitas yang cukup kentara.
Kamera selfie utama dengan sensor Sony Exmor 12 megapixel yang bisa memotret hingga 24 megapixel mampu menghasilkan foto yang jauh lebih baik dibandingkan kamera selfie keduanya yang menggunakan sensor Omnivision. Perbedaan kualitas ini amat terlihat saat memotret dalam kondisi cahaya remang-remang.
Berikut contoh hasil foto selfie dengan kamera depan dalam berbagai setting.
Jika memotret swafoto dengan kamera depan utamanya, Anda bisa memilih antara resolusi 12 megapixel dan 24 megapixel. Sebagai catatan, jika memilih 24 megapixel, Anda tidak dapat mengaktifkan Portrait Mode. Namun jika Anda tidak ingin mencetak hasil foto dalam ukuran besar, foto dengan resolusi 12 megapixel sudah lebih dari cukup untuk dinikmati di layar.
Kinerja kamera depan utamanya termasuk gegas. Ponsel akan dapat mengenali wajah orang yang akan difoto dengan cepat. Tidak ada lag saat memotret, walaupun kadang kecepatan rana (shutter speed) agak melambat sehingga rentan kabur.
Kualitas hasil foto dari kamera depan utamanya layak diacungi jempol, dengan warna kulit yang sedikit warm tapi tetap enak dipandang. Ketajaman dan detail juga oke, dengan noise yang cukup minim. Sayangnya, pengurangan noise ini berimbas pada berkurangnya detail pada foto di kondisi minim cahaya.
Di kondisi cahaya ideal, kami menilai hasil foto selfie dari kamera utamanya tergolong amat baik. Memotret selfie dengan kondisi cahaya terang di latar (backlight) juga dapat diatasi cukup baik. Namun begitu kualitas cahaya menurun, hasil fotonya juga menurun dan terlihat kurang tajam akibat pengurang noise yang agresif.
Fitur Portrait Mode yang memberikan efek bokeh atau blur di latar juga menarik, tapi hanya memberikan hasil yang baik dengan latar yang tidak terlalu rumit. Jika digunakan di kondisi yang kurang pas, kamera akan mengaburkan bagian lain yang sebenarnya tidak ingin dikaburkan seperti tangan atau sebagian kepala.
Secara keseluruhan, ASUS Zenfone 4 Selfie Pro mampu menghasilkan foto selfie yang amat baik dengan memperhatikan kondisi cahaya. Fitur tambahan seperti Portrait Mode juga layak dicoba, tapi tidak digaransi akan menghasilkan foto yang diinginkan.
Kamera belakang yang handal
Beralih ke kamera belakang, ternyata ASUS Zenfone 4 Selfie Pro memiliki kamera belakang yang bisa diandalkan.
Walaupun hasil foto cenderung gelap atau under-exposed pada kondisi cahaya tertentu, kamera belakangnya mampu menghasilkan foto yang tajam dengan reproduksi warna yang cemerlang pada kondisi cahaya ideal. Berikut beberapa hasil foto ASUS ZenFone 4 Selfie Pro dalam kondisi cahaya ideal.
Kinerja kameranya juga gegas saat menemukan fokus pada kondisi cahaya yang kurang ideal sekalipun. Sedangkan hasil foto di kondisi minim cahaya termasuk baik, dengan noise yang minim, walaupun ada detail pada beberapa obyek yang kurang terlihat. Berikut beberapa contoh hasil foto ASUS Zenfone 4 Selfie Pro tanpa penyuntingan.
Untuk hasil foto maksimal di kondisi minim cahaya atau dalam ruangan, kadang kami harus mengoreksi exposure otomatisnya seperti gmabar di bawah ini yang seharusnya lebih gelap jika langsung dijepret. Tapi tentunya foto yang sedikit terlalu gelap tapi tajam akan lebih mudah dikoreksi menggunakan aplikasi pengolah foto.
Detail pada foto saat digunakan memotret dari jarak dekat juga amat baik seperti terlihat pada foto di bawah ini.
Bagi yang suka memotret subyek manusia, kamera belakang ZenFone 4 Selfie Pro mampu mereproduksi warna kulit yang enak dipandang. Tersedia juga Portrait Mode, namun efek blur yang dihasilkan kadang tidak sesuai dengan keinginan. Berikut beberapa hasil foto Portrait dengan ZenFone 4 Selfie Pro.
Kamera handal bagi pecinta selfie dan mobile photography
Menggabungkan fitur inovatif dan sensor berkualitas tinggi, ASUS ZenFone 4 Selfie Pro mampu menghasilkan foto selfie yang baik. Memang ada beberapa kondisi yang membutuhkan keahlian pengguna untuk menghasilkan foto di atas rata-rata, tapi ASUS telah membenamkan cukup banyak fitur di dalam ponsel terbarunya ini agar pengguna dapat berkreasi dengan lebih baik lagi.
Yang perlu disayangkan adalah kualitas kamera depan keduanya yang sepertinya agak “nanggung”. Dengan perbedaan kualitas yang cukup kentara, pengguna sepertinya akan lebih sering menggunakan kamera depan utama 12 megapixel untuk berswafoto sehingga membuat kamera depan keduanya akan terasa sebagai pelengkap saja.
Jadi untuk siapakah ASUS ZenFone 4 Selfie Pro ini? Bagi pengguna yang membutuhkan kamera depan dan belakang yang sama bagusnya, dan tidak keberatan melakukan sedikit penyuntingan untuk hasil foto lebih maksimal, ASUS ZenFone 4 Selfie Pro ini layak dilirik.
Yang Canggih:
+ Hasil foto kamera depan utama baik, dengan reproduksi warna yang warm dan enak dilihat
+ Kinerja kamera depan dan belakang cepat, termasuk di kondisi minim cahaya
+ Fitur untuk berkreasi dengan foto termasuk lengkap
+ UI Mode Pro intuitif dan mudah digunakan
+ Opsi Shutter Speed atau kecepatan di Pro Mode hingga 32 detik
+ Hasil foto kamera belakang amat baik di kondisi cahaya ideal
+ Noise di kondisi minim cahaya termasuk sedikit untuk ukuran kamera smartphone
+ Desain nyaman untuk memotret dengan satu tangan
+ Portrait Mode mampu memberikan bokeh yang oke, pada kondisi yang ideal
Yang Kurang:
– Kamera depan kedua dengan sudut pandang lebar jauh lebih buruk dibandingkan kamera depan utama
– Efek bokeh dengan Portrait Mode sulit diprediksi hasilnya
– Detail pada foto di kondisi minim cahaya terkikis oleh engine pengurang noise
– Kamera cenderung under-expose sehingga harus dikoreksi dengan aplikasi penyunting foto