Quantcast
AplikasiiOS (iPhone/iPad)

Game Dev Story: Bangun Studio Game Anda Sendiri

Kami yakin pada setiap gamer, setidaknya pernah terlintas pemikiran bahwa ada sebuah  game yang sangat buruk untuk dimainkan. Entah itu gameplay-nya yang kurang menyenangkan, atau grafiknya yang sudah kuno, atau musiknya yang kurang asik, atau interface yang tidak enak dilihat, sampai adanya bug-bug dalam game yang sangat terlihat dan bahkan mempengaruhi gameplay. Tentu saja hal-hal tersebut membuat Anda mencibir dan tentunya mengeluh dengan karya yang sudah dibuat oleh sebuah perusahaan game tersebut. Namun pernahkah terpikirkan oleh Anda bagaimana untuk menjalankan sebuah perusahaan yang bergerak dalam menciptakan game-game tersebut? Game Dev Story yang dikembangkan oleh Kairosoft ini adalah jawaban untuk pertanyaan Anda. Sebuah game simulator bisnis yang membuat Anda dapat menjalankan perusahaan game milik Anda sendiri.

Saat memulai Game Dev Story, Anda diminta memberi nama perusahaan Anda. Lalu ketika Anda memulai perusahaan Anda, perusahaan Anda masih kecil dan hanya bisa membuat game PC indie yang jelek. Namun jalankan usaha Anda tanpa mengeluh hingga Anda sudah meraup keuntungan, Anda bisa merekrut lebih banyak karyawan atau meng-upgrade karyawan yang sudah Ada. Tentunya ketika kemampuan karyawan Anda meningkat, mereka dapat menciptakan game yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Namun perlu Anda catat, bukan Anda yang membuat game-nya, tapi karyawan Anda. Peran Anda adalah me-manage perusahaan Anda. Saat hendak membuat sebuah game, Anda dapat memilih untuk mengembangkan game di console tertentu. Masing-masing console memiliki ongkos pengembangan yang berbeda dan tentunya masing-masing console memiliki lisensi yang harus Anda bayar. Dan lisensi tersebut bisa berakhir sehingga Anda harus memikirkan dan mempersiapkannya matang-matang. Rekrut lah seorang karyawan untuk menulis scenario, Anda harus mencari seseorang dengan kemampuan menulis, atau Anda bisa melakukan outsourcing dengan biaya lebih banyak namun terjamin. Lalu Anda harus membuat elemen visual, dan tak ketinggalan juga suara. Setelah game yang Anda kembangkan sudah selesai, Anda harus memasuki tahap debugging, untuk meminimalisir tingkat bug pada game Anda. Game dapat Anda rilis tanpa melalui proses debug namun tentu saja hal tersebut riskan. Setelah game rampung dan dirilis, game Anda akan di-review oleh para kritikus. Lalu, Anda bisa mengetahui penjualan game Anda. Perlu Anda catat pula bahwa penjualan game Anda dipengaruhi oleh nilai dari para kritikus dan penggemar Anda.

Game Dev Story adalah game dengan visual dua dimensi isometrik bergaya pixel art yang menarik. Konsep game ini menyenangkan dan humor yang disajikan dalam game ini membuatnya menjadi lebih asyik untuk dimainkan dan adiktift. Sekarang adalah waktunya Anda bertukar posisi untuk seorang kreator game, dan buktikanlah bahwa perusahaan Anda dapat membuat game yang terbaik.

Back to top button