Review Asus ROG Strix SCAR 17 G732LXS

Notebook gaming kini sudah menjadi segmen yang menggiurkan di industri komputer. Seiring kemajuan teknologi, miniaturisasi ukuran komponen utama sebuah notebook gaming yaitu GPU atau graphics card telah mengizinkan ukuran notebook gaming yang kini sudah umum dengan ukuran layar 15”. Namun, masih banyak gamer yang menginginkan layar lebih besar untuk menikmati visual game yang dimainkan.

Untuk menjawab permintaan ini, Asus memperkenalkan ROG STRIX SCAR 17 G732LXS (G732) dengan layar besar 17 inci dan semua komponen dengan spesifikasi tertinggi yang bisa disematkan dalam faktor bentuk sebuah notebook. Apakah solusi Asus untuk kembali ke formula desktop replacement menjadi sebuah nilai jual yang menarik? Simak ulasan kami berikut ini

Didesain pertama untuk para gamer

Terpesona, itulah kata pertama yang muncul ketika kami mendapatkan unit review G732. Kami tidak asing dengan desain seri Strix SCAR, terutama pada bagian belakang unik yang memuat sistem pendingin notebook ini. Dengan ukuran layar 17”, dimensi bongsor seri Strix SCAR serupa dengan versi layar 15”-nya. Untuk pengguna yang cenderung mobile, G732 memiliki nilai mobilitas yang cukup rendah, dengan berat notebook beserta power adapter ekstra besar yang diusung oleh notebook ini.

Dengan bobot total hampir menyentuh 4 Kg, nilai mobilitas G732 sedikit kurang dan dapat disebut sebagai solusi desktop replacement. Desain yang besar ini dikarenakan oleh sistem pendingin pada bagian belakang notebook yang menonjol. Bukan hanya semata sebuah pernyataan desain, bagian ini mendukung pendinginan optimal dari sistem heatsink yang sudah dilengkapi dengan thermal interface (TIM) liquid metal.

Mengusung desain utama yang ditujukan bagi gamer, logo ROG tertampil pasti dengan bantuan iluminasi RGB pada penutup layar G732. Tak hanya itu saja, kata-kata Republic of Gamers terpatri rapi di area keyboard untuk meyakinkan bahwa notebook ini adalah pilihan dan ditujukan untuk gamers.

Untuk melengkapi nuansa gaming, G732 dilengkapi dengan keyboard RGB iluminasi per tuts dan LED strip di bagian sisi bawah chassis notebook. Kami sangat menyukai fitur LED strip ini karena ketika diletakkan di atas meja, pendaran cahayanya membuat tampilan notebook menjadi dinamis dan tidak monoton. G732 mengusung desain layar dengan bagian bezel bawah yang tebal dengan sebuah intensi yang jelas.

Dengan layar yang seakan tinggi ini, ketika diletakkan pada meja, penggunanya tidak perlu menunduk sehingga posisi kepala menjadi lebih natural dan bisa mendukung penggunaan notebook ini dalam waktu yang lama.

Asus tidak menyertakan webcam pada layar G732 untuk mengejar bezel sisi samping dan atas yang tipis. Meskipun kami mengharapkan fitur ini menjadi standar, kami asumsikan bahwa gamer lebih mementingkan komunikasi dengan suara. Toh, bagi para streamer, mereka sudah pasti menggunakan kamera lebih handal dibandingkan dengan kamera web cam yang umumnya memiliki kejelasan rendah.

Sebagai sebuah notebook gaming, G732 memiliki port exhaust udara panas di kedua sisi kiri kanan serta belakang pada rangkanya. Alhasil, port-port input output harus diletakkan secara strategis terutama di bagian belakang, dengan satu port USB-A, satu port USB-C, satu port HDMI, LAN, serta input power.

Spesifikasi yang mementingkan performa

Asus tidak tanggung-tanggung ketika meracik internal G732. Dengan prosesor Intel Core i9-10980HK (8 core / 16 thread), Nvidia RTX 2080 Super, NVME 2TB (2×1 TB, Raid 0), dan 32GB RAM, notebook ini menggunakan semua komponen spesifikasi tertinggi yang ada di pasaran sekarang. Pada pengujian sintetis, G732 mendapatkan nilai keseluruhan yang fantastis. Pasalnya, notebook ini tak hanya menggunakan semua komponen spesifikasi tertinggi namun juga beserta trik-trik untuk meningkatkan kecepatan masing-masing komponen tersebut.

Media penyimpanan yang digunakan oleh notebook ini adalah 2 buah unit penyimpanan berbasis NVME dengan skema RAID 0 sehingga hanya dilihat sebagai sebuah sistem penyimpanan oleh Windows 10. Hasilnya adalah kecepatan baca mencapai 3GB per detik dan tulis hingga 2.8GB per detik. Di sisi visual, notebook ini hadir menggunakan kombinasi RTX 2080 Super yang dilengkapi dengan layar 300 Hz.

Tidak tanggung – tanggung, G732 dilengkapi dengan bahan thermal interface berbasis liquid metal yang dikombinasikan dengan software manajemen daya ROG boost, diklaim dapat mencapai clock GPU hingga 100 MHz lebih cepat dibandingkan dengan spesifikasi original. Liquid metal adalah sebuah TIM yang mengandung kandungan metal lebih tinggi dibandingkan thermal paste yang biasa untuk memaksimalkan transfer panas dari CPU ataupun GPU ke sistem pendingin.

Layar G732 dilengkapi dengan panel IPS 1080p yang memiliki refresh rate 300 Hz, respon layar 3 ms dan reproduksi warna sRGB 100%. Kehalusan pergerakan mouse dan window pada penggunaan sehari-hari sangat terasa berkat refresh layar 300 Hz pada notebook ini.

Kami pun juga memberikan acungan jempol pada ASUS yang memutuskan layar dengan resolusi 1080p pada G732. Meskipun menggunakan GPU RTX 2080 Super, yang dikejar oleh Asus pada seri notebook ini adalah E-sports gaming. Ini berarti prioritas utama ASUS akan lebih pada meminimalkan input lag dan tingginya frame per detik dibandingkan dengan kecantikan visual. Meskipun begitu, game-game dengan permintaan spesifikasi tinggi tetap dapat dinikmati dengan angka frame yang tinggi, seperti game Gears 5 yang kami uji dengan spesifikasi Ultra dan mencatatkan angka rata-rata 100 FPS.

Untuk game multiplayer seperti Fortnite, kami mendapatkan sekitar 140 FPS pada setting grafis tertinggi. Intinya, game terbaru yang berat akan dapat dinikmati dengan setting grafis yang tinggi. Untuk performa prosesor, Intel masih tetap unggul pada skenario single core dibandingkan dengan prosesor AMD. Dengan game-game masih tidak optimal dengan penggunaan jumlah core, prosesor Core i9-10980HK pada G732 tetap menjadi pilihan bagi para gamer yang mengejar FPS tertinggi.

Sayangnya, dengan semua kinerja tinggi yang diberikan oleh G732, ada satu poin kurang yang cukup mengganggu, yaitu suara kipas ketika bermain game dengan mode proses tertinggi. Meskipun suara kipas ketika notebook digunakan untuk fungsi produktivitas atau office cukup diterima, ketika masuk ke area gaming, suara kipas yang tinggi cukup mengganggu kami.

Hal ini tentu saja mudah diatasi dengan menggunakan headphone ketika bermain game, namun cukup disayangkan karena suara dari speaker G732 cukup baik, tak hanya memiliki suara yang jernih, kami juga cukup merasakan kedalaman suara bass yang cukup baik dari notebook ini.

Pengalaman mengetik di notebook ini juga cukup baik. Meskipun tuts terasa sedikit lunak, pemosisian dan kualitas penekanannya baik untuk mengetik dengan cepat. Posisi mengetik juga cukup natural berkat dimensi keyboard yang besar sehingga tuts keypad penuh bisa disertakan secara optimal.

Kesimpulan

Bagi para gamer yang menginginkan performa tinggi dari sebuah notebook gaming, kami sangat menyarankan ROG Strix SCAR 17 G732. Layar besar dengan refresh rate tinggi dan respon cepat adalah sebuah nilai jual yang sangat menarik, terutama berkat didukung oleh komponen CPU dan GPU untuk mengeluarkan potensi sesungguhnya dari G732.

Nilai minus seperti suara kipas yang tinggi masih dapat diterima karena timbal baliknya sesuai dengan kinerja tinggi yang ditawarkan oleh notebook ini. Begitu juga dengan dimensinya yang besar. Meskipun mengurangi nilai mobilitas, penggunanya bisa menikmati sebuah solusi notebook gaming tanpa batas untuk mengasah kemampuan e-sports mereka.

Kelebihan ASUS ROG Strix Scar 17 GX732LS:

+ Layar 17 inci dengan refresh rate  300 Hz yang halus untuk gaming

+ Performa amat kencang untuk game dan aplikasi berat

+ Keyboard dengan numpad yang nyaman

+ Desain kokoh

+ Kualitas speaker internal amat baik, lantang dan jernih

Kekurangan ASUS ROG Strix Scar 17 GX732LS

– Kipas bising dan mengganggu saat bermain game

– Bobot cukup berat untuk membuatnya nyaman dibawa-bawa

– Harga cukup premium