Quantcast
Foto & VideoKamera DSLRReview

Review Canon EOS 1300D: Mudah digunakan, Cocok untuk Para Pemula

Harga yang terjangkau dan fungsional adalah formula yang tetap dipertahankan Canon untuk bertarung di segmen DSLR kelas pemula. Menggantikan Canon EOS 1200D yang muncul di tahun 2014 silam, Canon kini menghadirkan Canon EOS 1300D dengan tambahan beberapa fitur baru. Apakah kamera DSLR ini tetap bisa diandalkan untuk para pengguna yang baru ingin belajar fotografi?

Ideal untuk teman liburan

Canon eos 1300D 1
Canon EOS 1300D masih tetap mempertahankan desain Canon EOS 1200D. Dimensi bodinya tidak terlalu besar, bobotnya saat terpasang dengan lensa kit 18-55mm juga masih tergolong ringan dan ideal diajak untuk berpergian. Secara keseluruhan bodinya terasa cukup kokoh dan nyaman saat digenggam tangan.

Di bagian belakang bodinya bisa ditemukan sebuah layar LCD berukuran 3 inci. Tampilan di layarnya pun terlihat cukup tajam. Layarnya ini lebih baik dari EOS 1200D karena resolusi layar LCD EOS 1300D memang lebih tinggi dengan jumlah pixel mencapai 920.000 titik.

canon EOS 1300D 2
Layar LCD ini ditemani dengan jendela bidik optikal yang cukup membantu untuk memotret. Bergeser sedikit ke samping layar, di sini bisa ditemukan sejumlah tombol navigasi.

Semua tombol yang dibawanya berukuran cukup besar. Penempatannya juga tergolong baik dan mudah dijangkau dengan jari. Namun, karena semua tombolnya dirancang nyaris rata dengan bodi, tombol-tombolnya ini jadi kurang nyaman saat ditekan. Sementara di bagian atas bodinya bisa ditemukan hot shoe flash dan dial untuk memilih mode pemotretan.

Fitur sederhana, mudah digunakan

Sebagai sebuah kamera DSLR kelas pemula, Canon memang tidak melengkapinya dengan fitur yang melimpah. Tapi, semua fitur yang ada di Canon DSLR 1300D sudah sangat cukup untuk sekedar belajar memotret. Antarmuka menunya juga sangat mudah dipahami dan digunakan sehingga tidak akan membingungkan untuk para pemula.

IMG_3151

Fitur baru yang bisa ditemukan di EOS 1300D adalah hadirnya fitur White Priority yang bisa ditemukan di pengaturan White Balance. Meski hadir untuk mempermudah menghasilkan foto dengan warna yang lebih netral saat memotret di pencahayaan lampu berwarna kuning, namun pada prakteknya fitur ini cukup jarang kami gunakan. Pasalnya, pengaturan White Balance otomatis atau AWB dari EOS 1300D sudah lebih dari cukup untuk digunakan di beragam kondisi pemotretan.

Fitur baru lain yang bisa kami temukan adalah hadirnya mode Food. Mode ini khusus dirancang untuk foto makanan dengan tonal warna pada hasil foto yang terlihat lebih matang.

Selain kedua fitur tersebut, di EOS 1300D juga bisa ditemukan modus video dengan kemampuan rekam video di resolusi Full HD. Konektivitasnya pun cukup lengkap dengan hadirnya dukungan WiFi serta NFC untuk mempermudah pengguna memindahkan hasil foto ke smartphone.

Hasil foto memuaskan

Sebagai sebuah kamera DSLR, EOS 1300D mengandalkan sensor CMOS APS-C yang resolusinya 18 megapixel dengan dukungan prosesor Canon DIGIC 4+.

IMG_3093

IMG_3247

IMG_3301

Saat mengujinya di luar ruangan dengan lensa standar 18-55mm, kami cukup puas dengan hasil fotonya. Canon EOS 1300D mampu menghasilkan foto yang cukup tajam dengan tonal warna yang amat baik. Sistem autofokusnya yang berjumlah 9 titik juga terasa cukup cepat dan memadai untuk mendukung kegiatan pemotretan di luar ruangan.

IMG_3077

IMG_3086

Seperti kamera DSLR pada umumnya, EOS 1300D juga mendukung mode Live View untuk pengguna yang tidak ingin memotret dengan mengintip jendela bidiknya.

Di mode Live View ini melakukan framing atau pengaturan komposisi pengambilan gambar bisa dilihat langsung di layar LCD. Namun, sayangnya kinerja autofocus EOS 1300D di mode Live View terasa agak lambat. Di kondisi minim cahaya kinerja autofokusnya juga tidak secepat di kondisi pencahayaan yang cukup. Walau begitu, kendali noisenya di ISO tinggi untuk memotret di kondisi temaram cukup baik.

IMG_3050

Pengaturan ISO hingga angka ISO 3200, ketajaman dan detil foto masih bisa tetap terjaga dengan baik. Sementara di pengaturan ISO 6400 noise mulai terlihat mengganggu namun masih cukup aman jika hanya sekedar untuk cetak ukuran kecil atau dipamerkan ke sosial media.

ISO 3200
IMG_3163

ISO 6400
IMG_3156

Untuk hasil foto Canon EOS 1300D tanpa proses penyuntingan bisa dilihat di akun FLICKR resmi yangcanggih.com berikut ini.

Kesimpulan

Meski membidik segmen pemula, EOS 1300D mampu unjuk gigi dengan kualitas hasil fotonya yang baik. Selain itu, kamera ini sangat mudah sekali digunakan dan semua fitur yang dimilikinya sudah cukup mumpuni untuk memotret.

Canon EOS 1300D adalah pilihan yang tepat menjadi kamera DSLR pertama untuk pelajar atau pengguna pemula yang baru mulai belajar terjun ke dunia fotografi. Harganya pun relatif terjangkau. Istimewanya lagi EOS 1300D juga didukung dengan ekosistem lensa dan aksesoris Canon yang sangat lengkap.

Yang Canggih
+ Harga terjangkau
+ Mudah digunakan
+ Dilengkapi WiFi dan NFC
+ Hasil foto memuaskan
+ Dukungan lensa dan aksesoris yang sangat lengkap

Yang kurang
– Tombol kurang nyaman ditekan
– autofokus lambat di mode Live View dan di kondisi minim cahaya

Canon EOS 1300D adalah pilihan yang tepat menjadi kamera DSLR pertama untuk pelajar atau pengguna pemula yang baru mulai belajar terjun ke dunia fotografi
4.2
Back to top button