[Hands-On] Mencoba Samsung Galaxy J7+, Seri J Pertama dengan Dual-Camera
Fitur dual-camera yang awalnya menjadi andalan dari smartphone kelas premium kini mulai banyak ditemui pada perangkat kelas menengah. Beberapa di antaranya sudah bisa dibeli di Indonesia, termasuk Samsung Galaxy J7+ yang baru saja dirilis ke pasaran.
Dalam acara peluncurannya yang digelar di Jakarta, Selasa (24/10), kami menyempatkan diri untuk mencoba langsung smartphone tersebut. Penasaran seperti apa? Simak kesan pertama kami terhadap Galaxy J7+ berikut ini:
Bodi premium full metal
Samsung selalu menghadirkan perangkat dengan kualitas rancang bangun yang amat baik. Karena itu, tak heran jika Galaxy J7+ tampil solid dalam balutan bahan full metal. Secara desain sesungguhnya tidak ada yang inovatif. Masih khas Samsung dengan sudut-sudut ergonomis dan tombol Home fisik (sekaligus sensor sidik jari) di depan.
Saat pertama kali menggenggamnya, Galaxy J7+ terasa pas dengan kontur tangan dan tidak terasa licin meski seluruh bodinya, khususnya di bagian belakang, adalah metal. Bukan yang tertipis di kelasnya memang, namun masih cukup ramping dan bobotnya juga tidak berlebihan.
Sedikit membahas bagian belakang, Anda akan menemukan kamera ganda beserta garis antena di atas dan bawah. Perlu diketahui bahwa Samsung sangat mengedepankan fitur Signal Max di Galaxy J7+. Mereka mengklaim, Signal Max mampu memberikan tangkapan sinyal yang lebih maksimal untuk komunikasi dan internet yang lebih lancar.
Di sisi sebelah kiri ada slot dual-SIM dan microSD, serta tombol pengaturan volume. Sementara sisi kanan ditempati tombol power dan lubang speaker. Cukup unik melihat posisi speaker ini. Meski begitu, apakah posisinya memberi keuntungan tersendiri atau tidak baru akan kami bahas di artikel review nanti.
Secara keseluruhan memang tidak ada kesan yang spesial dari desain Galaxy J7+. Yang pasti Galaxy J7+ benar-benar tersaji sesuai harganya, yakni Rp4.999.000.
Kamera belakang ganda
Sekadar mengingatkan kembali, Galaxy J7+ adalah seri J pertama yang mengusung dual-camera. Konfigurasinya adalah satu kamera 13 megapixel f/1.7 dan satu kamera 5 megapixel f/1.9. Fitur unggulannya adalah menciptakan foto dengan efek bokeh melalui mode yang disebut Live Focus.
Kami sempat mencoba mengabadikan beberapa momen dengan kamera Galaxy J7+. Hasilnya menurut kami cukup bagus di kondisi pemotretan outdoor. Tajam dan reproduksi warna yang baik. Untuk pemotretan indoor pun lumayan.
Fitur Live Focus-nya sendiri mudah digunakan. Anda bisa mengatur efek bokeh saat akan memotret maupun setelah foto diambil. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami belum sempat menggali lebih jauh fitur-fitur lainnya dari kamera Galaxy J7+.
Kesimpulan awal
Sekilas memang smartphone ini terkesan mahal. Harga Rp4.999.000 untuk sebuah smartphone Samsung seri J bisa jadi membuat orang berpikir dua kali untuk meminangnya. Pasalnya, harga tersebut sama dengan Galaxy A5 (2017) ketika pertama kali dirilis di Indonesia.
Meski begitu, Galaxy J7+ menawarkan fitur yang tidak dapat Anda temui di Galaxy A-series 2017, yakni dual-camera. Dengan kualitas tangkapan gambar yang cukup baik di kelasnya, kami merasa Galaxy J7+ akan diminati oleh anak-anak muda yang ingin membuat foto-foto kreatif untuk dipajang di media sosial.
Kita tunggu saja seperti apa perjalanan Galaxy J7+ di pasar smartphone Android kelas menengah di Indonesia ke depannya. Jangan lupa untuk terus memantau Yangcanggih.com bila tak mau ketinggalan review lengkap Samsung Galaxy J7+.
[table]Spesifikasi;Samsung Galaxy J7+Layar;5,5 inci AMOLED, 1080 x 1920
SoC;MediaTek Helio P20, octa-core 2,3 GHz
RAM;4 GB
Memori internal;32 GB + MicroSD up to 256 GB
Sistem operasi;Android 7.0 (Nougat)
Kamera Belakang;13 MP f/1.7 + 5 MP f/1.9, autofocus, LED flash
Kamera Depan;16 MP
Baterai;3000 mAh
Konektivitas;4G LTE, WiFi 802.11 a/b/g/n/ac, Bluetooth 4.2, GPS, GLONASS, NFC
Fitur;Sensor sidik jari, Signal Max
Dimensi;152.4 x 74.7 x 7.9 mm (berat 180 gram)
[/table]