Quantcast
Mobile GadgetNewsSmartphone

Qualcomm Pamerkan Performa Snapdragon 835 di AnTuTu dan Geekbench

Seperti diketahui, Qualcomm memiliki SoC terbaru untuk kelas premium yang digadang-gadang memiliki performa super kencang. Ya, apalagi kalau bukan Snapdragon 835. Baru-baru ini, Qualcomm memamerkan seperti apa performa dari SoC dengan Fabrikasi 10nm FinFET technology tersebut melalui aplikasi benchmark.

Qualcomm Snapdragon 835

Gunakan AnTuTu v6.2.7 dan Geekbench v4

Pengujian performa Snapdragon 835 yang dipamerkan oleh Qualcomm menggunakan dua aplikasi benchmark sintesi pihak ketiga yang cukup populer, yakni AnTuTu v6.2.7 dan Geekbench v4.

Hasilnya, Snapdragon 835 mampu mencetak skor sebesar 184.317 di AnTuTu. Ini merupakan peningkatan yang tergolong signifikan jika dibandingkan dengan SoC kelas premium mereka sebelumnya, yakni Snapdragon 821.

Sementara itu, aplikasi Geekbench memperlihatkan skor single-core sebesar 2.056 dengan skor multi-core sebesar 6.401. Perlu diketahui bahwa Snapdragon 835 diuji menggunakan perangkat dengan Android Nougat 7.1.1, RAM 6 GB, dan layar QHD (1440 x 2560 pixel).

Lebih hemat daya, cocok untuk VR dan AR

Snapdragon 835 terdiri dari 4-core CPU kencang berkecepatan 2.45 GHz, 4-coer CPU hemat daya berkecepatan 1.8GHz, dan dengan GPU Adreno 540. Melalui CPU-nya yang hemat daya, Qualcomm mengklaim penghematannya bisa mencapai 25 persen dibanding generasi sebelumnya.

Snapdragon 835

Menggunakan prototipe smartphoen yang sama, Qualcomm memamerkan kemampuan Snapdragon 835 untuk mendukung streaming video 360 derajat dengan resolusi 4K di 60fps secara halus.

Sejatinya, dibutuhkan kecepatan minimal 120Mbps untuk melakukan hal ini, namun dengan kemampuan Gigabit dari Snapdragon 835 yang didukung oleh modem LTE X16 dengan Wi-Fi 2×2 802.11ac Wave-2 dan 802.11ad Multi-gigabit, streaming video 360 derajat menjadi memungkinkan.

Snapdragon 835 pun menjadi SoC yang cocok untuk mendukung konten Virtual Reality dan Augmented Reality. Latensi yang rendah diperlukan untuk merefleksikan gerakan pengguna ke layar sehingga realitas maya terlihat lebih realistis dan mengurangi kemungkinan motion sickness.

Back to top button