Quantcast
Foto & VideoKamera MirrorlessReview

Review Canon EOS M10

Tidak pernah ada kata terlambat. Kalimat ini bisa menjadi gambaran untuk lini kamera mirrorless Canon. Menjawab tren kamera mirrorless yang terus menggeliat, Canon mengerahkan segala jurusnya untuk mengatisipasi serangan dari para kompetitornya.

Pembaruan teknologi hingga fitur disiapkan Canon demi melahirkan kamera mirrorless yang layak bersaing di pasaran. Sukses meluncurkan EOS M3 yang membawa segudang peningkatan dibandingkan EOS M sebelumnya, jurus pamungkas Canon selanjutnya adalah menghadirkan Canon EOS M10 yang disegmentasikan untuk kelas pemula.

Bodi kecil dan ringan dengan layar sentuh lipat
Canon EOS M10-1

Canon EOS M10 tetap mempertahankan garis desain keluarga mirrorless Canon EOS M dengan lekukan sudut bodi yang agak membulat. Bedanya, dimensinya dipangkas menjadi lebih kecil dan ringan. Bobot kamera ini hanya 301 gram, paling ringan diantara semua varian Canon EOS M.

Jika dibandingkan dengan kompetitor terdekatnya, Panasonic Lumix DMC-GF8 yang pernah kami review sebelumnya, dimensi Canon EOS M10 masih sedikit lebih besar dengan dimensi 108 x 67 x 35 mm sementara GF8 berdimensi 107 x 65 x 33 mm. Desain bodinya yang tidak menyita banyak tempat ini memang membuat EOS M10 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk teman liburan.

Unit Canon EOS M10 yang kami review hadir dengan bodi berwarna hitam yang tidak mengkilap. Sekilas tekstur permukaannya terasa mirip dengan lapisan cat di kamera DSLR Canon. Terlihat cukup premium dan tidak terkesan murahan.

Di bodinya yang kecil ini Anda tidak akan menemukan jendela bidik ataupun hand grip. Walau masih cukup nyaman saat diggenggam tangan, hilangnya hand grip di bodinya memang membuat kamera ini rawan slip dari genggaman. Apalagi saat digunakan dengan menggunakan satu tangan atau dengan lensa yang ukurannya lebih besar dan berat. Tak bisa dimungkiri kami tetap mendambakan hadirnya hand grip di bodinya ini.

Canon EOS M10-6

Bagi penggemar selfie, layar 3 inci miliknya bisa dilipat keatas 180 derajat. Untuk mempermudah navigasi, layarnya juga telah ditambahkan dengan fitur sentuhan. Respon layarnya dengan sentuhan jari amat baik. Kami tidak menemukan masalah saat memilih menu ataupun melakukan pengaturan lain langsung di layarnya.

Canon EOS M10-5

Berkat layar sentuh inilah di bodinya tidak akan ditemukan banyak tombol. Selain itu Anda juga tidak akan menemukan hot shoe flash di atas bodinya. Walau begitu Canon tetap melengkapinya dengan flash internal yang cukup memadai digunakan untuk memotret di kondisi yang kurang cahaya saat dibutuhkan.

Canon EOS M10-2

Tidak seperti kamera DSLR dan mirrorless lain, di bagian atas bodinya ini Anda juga tidak akan menemukan knop dial untuk memilih mode pemotretan. Sebagai gantinya, Canon menyediakan tombol power lengkap dengan tuas pilih untuk memilih 3 mode pengambilan gambar. 3 mode pengambilan gambar ini diantaranya Scene Intelligent Auto(A+), Mode Memotret dan Movie untuk merekam video. Bergeser sedikit ke sebelah kanan tersedia tombol shutter dengan kendali putar untuk pengaturan kamera di mode Manual dan tombol untuk merekam video.

Di sebelah kanan bodinya terdapat tombol untuk pengaturan WiFi dan NFC tag untuk mempercepat proses pairing. Sementara bagian kiri terdapat tombol untuk mengaktifkan flashnya, slot kartu memori dan port usb serta HDMI.

Mudah digunakan dengan Fitur dan antarmuka sederhana
Canon EOS M10-11

Hadir untuk segmen pemula, Canon EOS M10 disiapkan dengan fitur yang lebih sederhana dibandingkan dengan kamera DSLR atau mirrorless lain agar tidak membingungkan penggunanya. Bahkan menurut kami, fitur yang ditawarkannya lebih mirip dengan kamera saku. Walau begitu, semua fitur yang dimilikinya ini kami yakini sudah cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan fotografi di tingkat pemula.

Di dukung dengan layar sentuh, semua opsi dan pengaturan kameranya bisa dipilih langsung di layar dengan menyentuh ikon pengaturan yang diinginkan tanpa perlu repot menekan tombol fisiknya. Kemudahan ini pun ditunjang dengan antarmukanya yang sangat responsif dan sederhana. Jadi kami jamin siapapun akan bisa cepat beradaptasi menggunakan EOS M10 karena memang antarmukannya amat mudah sekali dipahami.

Canon EOS M10-12

Untuk memulai memotret dengan kamera ini, Anda hanya perlu menekan tombol power, atur posisi lensa, lalu atur tuas untuk memilih 3 mode pengambilan gambarnya.

Scene Intelligent Auto(A+) bisa dipilih jika ingin memotret secara otomatis. Jika ingin bereksplorasi, mode memotretnya menyediakan kumpulan opsi memotret seperti misalnya Program AE(P), Manual (M), Shutter priority (TV) dan Aperture priority (AV).

Di mode ini hanya dengan menyapu layarnya ke bawah Anda masih bisa menemukan sederetan opsi memotret lain seperti hybrid auto, Creative Asssist, self portrait, portrait, landscape, close up, sport, handheld nightscene, food, HDR hingga beragam pilihan efek foto seperti efek cat air, miniatur, toy camera, soft focus dan grainy BW. Untuk merekam video tuasnya bisa digeser ke mode Movie.

Canon EOS M10-10

Kemudahannya pun berlanjut dengan hadirnya tombol Q atau bisa memilih ikon Q di layarnya. Lewat tombol ini Anda bisa memilih pengaturan kamera lain seperti mode fokus, WB, Picture Style, metering hingga pengaturan aspek rasio gambar.

Canon EOS M10 juga telah dilengkapi dengan konektivitas WiFi. Proses pairing antara smartphone dan kamera ini bisa dilakukan dengan cepat lewat hadirnya NFC. Saat mencobanya, fitur WiFi miliknya ini juga amat baik. Kami tidak menjumpai masalah saat menggunakannya memotret secara wireless lewat smartphone atau memindahkan hasil foto dari kamera ke memori internal smartphone.

Kualitas Foto Memukau dikelasnya dengan Kinerja Autofokus cepat
Canon EOS M10 dipersenjatai sensor CMOS APS-C 18 megapixel yang dipasangkan dengan prosesor gambar DIGIC 6. Untuk review ini unit yang kami terima hadir dengan lensa kit terbaru kamera mirrorless Canon yaitu lensa EF-M 15-45mm f/3.5-6.3 iS STM yang dapat dipendekkan saat tidak dipakai.

Canon EOS M10-2

Digunakan untuk memotret, Canon EOS M10 memang sangat menyenangkan. Sektor autofokusnya yang di didukung dengan teknologi Hybrid CMOS AF II dengan 49 titik fokus terasa cukup cepat dan akurat di kondisi pencahayaan yang ideal. Kami tidak menjumpai masalah saat membawanya memotret di luar ruangan. Kinerja autofokusnya baru kami rasakan sedikit melambat saat memotret di kondisi pencahayaan yang temaram. Walau begitu autofokusnya tetap bisa menentukan fokus dengan akurat.

IMG_0114

IMG_0159

Di kondisi pencahayaan yang berlimpah dan pengaturan ISO rendah, Canon EOS M10 dan lensanya ini sudah mampu menghasilkan foto yang tajam dan detil dengan kontras dan saturasi warna yang amat baik. Kinerja White Balance juga tergolong baik walau tidak ada pengaturan temperatur warna secara manual.

IMG_0271

Kendali noise di ISO tinggi tergolong lumayan di kelasnya. Di pengaturan ISO 1600, kamera ini masih mampu menghasilkan foto yang bebas noise. Noise baru mulai nampak di pengaturan ISO 3200. Di pengaturan ISO 6400 noise memang mulai terlihat mengganggu dan mengurangi kualitas hasil fotonya tapi masih layak cetak untuk ukuran kecil.

ISO 6400
IMG_0292

Untuk hasil foto dari Canon EOS M10 yang lain tanpa proses penyuntingan bisa dilihat di akun flickr resmi yangcanggih.com di sini.

Hasil videonya pun memuaskan. Didukung dengan layar lipatnya dan kemampuannya menghasilkan video di resolusi Full HD, Canon EOS M10 nampaknya bisa menjadi alternatif pilihan untuk Anda yang ingin memulai debut sebagai Vlogger yang sedang tren saat ini.

Baterai relatif cepat habis
Dengan kemampuan menghasilkan 255 foto untuk sekali isi ulang, saat kami gunakan baterainya memang terasa relatif cepat habis. Apalagi jika Anda juga menggunakannya untuk merekam video. Sebagai saran, sebagai teman liburan ada baiknya Anda menyisihkan sedikit dana untuk membeli baterai tambahan.

Kesimpulan
Meski tidak membawa banyak fitur, Canon EOS M10 tetaplah sebuah kamera yang menyenangkan. Bodinya yang kecil, pengoperasian yang mudah, dan hasil foto yang berkualitas menjadikannya bisa menjadi pilihan yang tepat untuk Anda yang ingin memiliki kamera mirrorless atau memulai memperdalam fotografi. EOS M10 juga tambah menarik dengan dukungan ekosistem lensa Canon EOS M yang mulai banyak dan kompatibel dengan lensa Canon EOS lain dengan tambahan adaptor. Satu hal yang membuatnya sangat kami rekomendasikan adalah banderol harganya yang paling terjangkau diantara kamera mirrorless keluaran terbaru lain dengan harga jual sekitar Rp5.260.000 sepaket dengan lensa EF-M15-45mm.

Yang Canggih
+ Mudah digunakan
+ Harga terjangkau
+ Hasil foto amat baik
+ Autofokus cepat
+ Layar sentuh responsif

Yang Kurang
– Baterai akan relatif cepat habis jika digunakan untuk merekam video
– Kurang nyaman digenggam karena tidak memiliki hand grip
– Continuos shoot lambat

Alternatif lain
Dengan dimensi yang lebih kecil, dukungan ekosistem lensa yang lebih lengkap dan fitur lebih banyak, Panasonic Lumix GF8 yang dibanderol Rp7.299.000 bisa kami rekomendasikan sebagai alternatif Canon EOS M10. Tapi, jika Anda memiliki dana lebih dan mengincar kamera mirrorless yang lebih nyaman digunakan dengan dukungan ekosistem lensa yang juga lengkap dan tetap mudah digunakan, Fujifilm X-A2 pun boleh dipertimbangkan.

3 komentar

Back to top button