Quantcast
Mobile GadgetReviewSmartphone

Review Huawei G8

Sebagai pemain di industri telekomunikasi, nama Huawei kian santer di segmen smartphone. Berbagai lini smartphone telah diluncurkan, mulai dari low-end, mid-end, hingga high-end.

Huawei-G8
Kini, di tangan kami sudah ada Huawei G8 yang merupakan smartphone untuk di segmen mid-end yang menjadi penanda keseriusan vendor asal China ini dalam menggempur pasar smartphone di Indonesia. Seperti apakah tanda-tanda keseriusan itu?

Design mewah berbalut metal

Kehadiran Huawei G8 membuktikan bahwa smartphone kelas menengah (mid-end) telah berubah. Di segmen ini, smartphone tak lagi mengusung material plastik dengan spesifikasi yang melelahkan penggunanya.

Huawei-G8-displaySecara kasat mata, terlihat departemen desain Huawei mampu mengubah persepsi orang mengenai smartphone mid-end dengan material mateal yang menyelimuti sekujur bodi. Kesan mewah dan tangguh tak terbantahkan dengan kontruksi desain yang kokoh, terutama ketika bodi belakangnya dijejahi mata dan jemari.

Bagi mereka yang pernah menggenggam Mate7, tentu tak asing lagi dengan sensasi desain yang ditawarkan pada G8. Hanya saja, pada bagian bawah dan atas bodi smartphone ini membentuk kurva yang membuatnya terlihat semakin bergaya.

Hanya saja, sebagai efek dari material metal yang digunakan, Huawei G8 terasa begitu berat dengan bobotnya yang berada di angka 167 g. Memang masih belum terlalu berat jika dibandingkan dengan Mate7, tetapi jika dibandingkan smartphone lain yang mengusung material yang sama, tentu akan terasa bedanya. Contohnya, Oppo R7s yang memiliki ukuran dan dimensi yang tidak jauh berbeda, bobotnya hanya 155 g saja.

Untungnya, sekalipun terasa berat, Huawei G8 tetap ergonomis digenggam. Tektur metalnya pada bodi belakang terasa begitu kesat dan bebas sidik jari, sehingga membuatnya begitu nyaman untuk dijelahi dengan jari-jari.

Salah satu fitur yang begitu mencolok di sektor desain, tak lain adalah penempatan kamera belakang dan fingerprint scan alias pemindai sidik jari. Dua fitur ini sanggup menambah kesan mewah pada Huawei G8 yang membuatnya tak seperti smartphone kelas menengah.

Layar lebar yang nyaman di mata

Huawei G8 tak ubahnya sebuah perangkat yang ramah untuk multimedia. Pada sektor layarnya yang begitu luas, yakni berpanel IPS 5,5 inci dengan bezel tipis, serta kerapatan piksel 401 ppi untuk resolusinya yang berada di angka 1080 x 1920 piksel, tidak terbantahkan membuatnya nyaman untuk menonton video atau bermain game. Apalagi, smartphone ini juga mengusung material layar 2.5D yang memberikan efek estetika pada desain sekaligus membuat bezel terlihat makin tipis.

Yang mengasyikan, Huawei G8 memiliki banyak kontrol untuk mengatur tingkat warna dan cahaya pada layar. Tidak cuma tingkat brightness saja yang bisa diatur, kita juga bisa mengatur temperatur warna, apakah mau lebih warm atau cold.

Bagi mereka yang keranjingan menonton video di smartphone, fitur ini tentunya sangat berguna untuk menjaga mata tetap nyaman menatap layar.

Performa bisa diandalkan untuk berbagai kebutuhan

Sebenarnya kami sempat khawatir, performa Huawei G8 akan terlalu ‘generik’ sebagai smartphone mid-end dengan penggunaan chipset quad-core Qualcomm Snapdragon 615. Nyatanya, begitu digunakan untuk bermain game-game bergrafis tinggi dan multitasking, smartphone ini sanggup meladeninya nyaris tanpa nge-lag.

Screenshot_2016-04-03-10-43-55Performa prima tersebut sudah dipastikan karena adanya GPU Adreno 405 dan RAM 3 GB yang diusungnya dalam satu paket chipset. Tak mengherankan, game Need for Speed: No Limits dan Mortal Kombat X begitu laju ketika dimainkan. Sebagian acuan faktual mengenai hal ini bisa disimak dari screen capture beberapa benchmark yang kami sertakan.

Software yang tidak rakus daya

Tidak dapat dipungkiri pula Emotion UI 3.1 berbasis Android 5.1.1 Lollipop yang digunakannya memiliki peranan besar dalam menunjang performa Huawei G8 karena secara fungsional begitu ringan dan simpel.

Bahkan, secara sistem pun user interface ini tidak memakan banyak sumber daya. Dalam kondisi pertama kali digunakan sebelum menginstal aplikasi apapun, Emotion UI 3.1 hanya memakan tidak lebih dari 1 GB memori yang ada dan menyisakan 1,6 GB RAM dari total 3 GB yang dimiliki.

Untuk kostumasi, Emotion UI 3.1 begitu mudah dilakukan. Kita bisa mengatur wallpaper, widgets yang tertampil, transisi menu, dan banyak setting lainnya. Hanya saja, kita tidak bisa menemukan sensasi material design ala Android Lollipop. Justru, fungsional yang ditampilkan lebih mirip iOS dibandingkan Android.

Pemindai sidik jari yang akurat

Bagi yang pernah mencoba Mate7, fitur fingerprint pada G8 sama akuratnya. Hampir tidak pernah meleset membaca sidik jari. Sayangnya, ketika ditaruh di saku celana, smartphone ini akan terus bergetar ketika telapak secara tidak sengaja menyentuh permukaan saku yang bersentuhan dengan pemindai sidik jarinya. Hal ini membuktikan bahwa tingkat sensitivitas sistem pemindaiannya sangat tinggi, namun terkadan mengganggu.

Asyiknya, tidak cuma digunakan untuk akses ke dalam smartphone. Fitur fingerprint juga bisa digunakan untuk berbagai hal, seperti menjawab panggilan telepon, mengambil foto/video, menghentikan alarm, hingga menunjukkan notifikasi, dengan melakukan setting pada fitur Touch Control.

Kamera yang bisa diandalkan untuk berbagai suasana

Huawei G8 diklaim sebagai smartphone yang mumpuni untuk mobile photography. Klaim ini ternyata tidak berlebihan, karena kamera belakangnya yang beresolusi 13 megapiksel sanggup menangkap momen-momen yang bergerak atau diam dengan baik dan tajam.

IMG 20160406 104325Bahkan di dalam kondisi yang kurang cahaya sekalipun, kamera ini tetap mampu menangkap gambar dengan detil yang cukup memuaskan. Tak heran, jika selama mencobanya, kami sangat jarang menggunakan dual-LED flash yang menjadi pelengkap fitur kameranya.

IMG 20160226 220618Ketika digunakan untuk mendapatkan foto makro, kamera belakang Huawei G8 mampu meladeninya tanpa kendala berarti karena fokus bisa didapatkan dengan mudah dan cepat. Begitu juga mode HDR yang mampu mengolah hasil tangkapan kamera dengan baik karena efek yang ditampilkan membuat gambar lebih tajam dan tegas terhadap kondisi cahaya sekitar.

IMG 20160306 072601Bagi yang suka memotret makanan dan dipamerkan ke social media, tidak akan kecewa dengan fitur Good Food karena membuat hasil foto seperti foto dalam katalog atau menu makanan. Unsur pencahayaan pada fitur ini membuat pengguna bisa menghasilkan foto makanan yang menggiurkan dan indah.

Kemampuan merekam video dari kamera utama Huawei G8 juga tidak bisa disepelekan begitu saja. Dari hasil pengujian yang kami lakukan, video yang dihasilkan cukup memuaskan, tidak patah-patah dan tajam, sekalipun di kondisi kurang cahaya. Yang mencengangkan, ada fitur Time-lapse yang memungkinkan pengguna membuat video dekomposisi yang keren.

IMG 20160406 111729Sementara untuk kepentingan selfie-addict, kamera depan Huawei G8 juga cukup mumpuni dalam memoles hasil foto wajah yang sempurna berkat fitur Beauty dan Makeup. Ketika digunakan untuk video-call, kamera ini juga mampu membuat lawan bicara terkesima karena ketajaman gambarnya.

Untuk lebih mengetahui lebih jauh mengenai hasil tangkapan foto dan video dari kamera Huawei G8, kunjungi saja akun resmi Flickr YANGCANGGIH.COM.

Baterai awet, didukung fitur pintar

Kami sempat terkecoh dengan performa baterai pada Huawei G8. Pasalnya, PCMark mengklaim baterai smartphone yang berkapasitas 3.000 mAh ini hanya bertahan 5 jam 26 menit. Namun, dalam pengujian nyata untuk penggunaan normal yang melibatkan browsing, gaming, chatting, dan multitasking secara random, smartphone ini bisa bertahan hingga lebih dari 10 jam.

Adapun daya tahan baterai Huawei G8 didukung oleh sistem penghemat baterai Power Saving yang memberikan pilihan kepada pengguna untuk mode baterai, seperti Smart untuk penggunaan harian dan Ultra yang direkomendasikan ketika baterai dalam kondisi lemah.

Power saving juga menampilkan status persentase dan durasi baterai. Bahkan jika dipilih tombol Optimize, kita bisa menambah durasi baterai hingga 10 menit dari kondisi terakhir. Selain itu, fitur ini juga menginformasikan mengenai aplikasi apa saja yang berpotensi mengurasi baterai. Jadi, kita bisa mengatur sendiri daya tahan baterai sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

Kesimpulan

Huawei-G8-backHuawei G8 tampaknya berhasil membuktikan jika smartphone segmen mid-end bisa tampil dengan desain yang menawan, mewah, dan elegan. Di sektor spesifikasi, smartphone ini juga sangat memadai untuk menangani berbagai kebutuhan pengguna mulai dari bekerja, bermain, hingga berkreasi. Dengan begitu, smartphone mid-end seperti ini sudah selayaknya tidak lagi dipandang sebelah mata.

Yang Canggih:

+ Desain mewah berbalut metal
+ Fitur cukup diandalkan untuk segmen mid-end
+ Daya tahan baterai yang baik
+ Kamera depan dan belakang sangat baik

Yang Kurang:

+ Bobot berat
+ Harga kurang kompetitif
+ Baterai tidak bisa diganti

[table]Spesifikasi; Huawei G8
Dimensi; 152 x 76,5 x 7,5 mm
Berat; 167 g
Layar; TFT 5,5 inci (1080 x 1920), 401 ppi
Frekuensi; GSM/HSPDA+/UMTS/LTE
Sistem Operasi; Huawei Emotion 3.1 UI (Android 5.1 Lollipop)
Prosesor; Qualcomm Snapdragon 615 MSM8939 64-bit
GPU; Adreno 405
RAM; 3 GB
Storage; 32 GB (support microSD card up to 128 GB)
Kamera; 13 MP (belakang) Dual-LED, 5 MP (depan)
Battery; 3000 mAh
Harga; Rp 5.399.000
[/table]
Back to top button