Quantcast
Mobile GadgetPonselReview

Review GPS Senior Cell Phone (V1.5 GPS)

featured1

Dalam ajang Indocomtech 2012 lalu, kami sempat menemukan sebuah booth dengan produk yang cukup unik: ponsel untuk balita dan manula. Kedua ponsel tersebut mengandalkan GPS sehingga anggota keluarga lain bisa tetap memantau lokasi penggunanya. Kali ini, kami berkesempatan untuk melakukan review salah satu di antaranya, yakni Senior Cell Phone. Apa saja keunggulan ponsel yang dibanderol pada angka Rp900 ribuan pada saat pameran Indocomtech tersebut?

Desain
Untuk para manula atau mereka yang tidak membutuhkan teknologi tercanggih, desain sederhana seringkali merupakan pilihan terbaik. Dan kesan sederhana itulah yang sangat terasa pada Senior Phone warna putih ini. Tombol berukuran ekstra besar amat cocok bagi mereka yang fungsi penglihatannya mulai menurun. Jika tiap tombol ditekan dalam modus telepon, maka akan berbunyi sesuai angka yang ditekan. Sayangnya belum ada dukungan bahasa Indonesia.

Sebenarnya bentuk keseluruhan ponsel ini tergolong “imut”. Bentuknya dengan sudut-sudut membulat namun melebar dan tebal, sedikit memunculkan kesan gembul. Layar monokrom 1,7 inci-nya terlihat seperti remote AC. Di sisi atas, terdapat lubang untuk tali gantungan, jack audio 3.5mm serta lampu LED yang bertugas sebagai senter independen. Artinya Anda tetap dapat menggunakannya meski ponsel dalam keadaan mati, dengan menggunakan tombol geser di sisi kanan, bersebelahan dengan tombol kunci tombol yang menganut desain geser pula.

Di sebelah kiri, Anda akan menemukan tombol volume serta akses ke radio FM. Tak seperti ponsel kebanyakan yang mengandalkan handsfree atau earphone sebagai antena, ponsel ini sudah memiliki antena built-in sehingga tak perlu mengharuskan penggunanya mencolokkan handsfree yang kabelnya merepotkan itu. Sementara di sisi bawah, ada dua konektor untuk dihubungkan bersama standing charger yang dibeli terpisah.

Sementara di sisi belakang, terdapat bulatan seukuran ujung telunjuk berwarna mencolok. Ini adalah SOS Button yang jika ditekan-tahan dalam waktu tertentu, ponsel akan secara otomatis menghubungi ke nomor yang telah diatur – hal ini akan kami bahas lebih jauh di sub Fitur. Sementara 28 lubang speaker di bawahnya siap mengeluarkan suara dengan lantang, baik alarm SOS maupun ringtone dan siaran radio.

desain

Fitur
Untuk masuk ke menu utama, Anda harus menekan tombol arah atas. Sementara arah bawah adalah langsung masuk ke daftar kontak. Semua fitur yang dimiliki ponsel standar tanpa layar warna sudah dimiliki oleh ponsel ini. Sebut saja, SMS, Radio FM, Alarm, Kalkulator, modus speaker saat menelepon, hingga lampu senter. Namun ia masih membawa keunggulan lain, yakni GPS, LBS berbasis GPRS, dan tombol panik atau SOS. Jadi mari kita bahas lebih jauh ketiga hal tersebut.

GPS akan secara otomatis aktif saat ponsel dinyalakan. Ia akan mencari lokasi posisi ke satelit dalam waktu maksimum 5 menit. Jika berhasil, maka data GPS akan diunggah ke platform dan indikator GPS di layar akan tetap muncul selama 20 detik. Sementara jika gagal karena ponsel berada di dalam ruangan, misalnya, maka GPS akan nonaktif dengan sendirinya dan ponsel akan memulai mengaktifkan timing and positioning system menggunakan GPRS dari kartu SIM Anda selama 30 menit. Setelah waktu tersebut GPS akan otomatis aktif lagi untuk memperbaharui data dan begitu seterusnya.

Lalu bagaimana mencari tahu lokasi ponsel tersebut? Pertama-tama, Anda harus memasukkan maksimum tiga nomor kontak yang ada di buku telepon ke dalam daftar SOS Numbers. Hanya ketiga nomor ini yang dapat menggunakan fitur lacak lokasi dan hanya kepada tiga nomor ini pula ponsel akan otomatis menghubungi dan mengirimkan SMS darurat saat tombol panik di belakang ditekan-tahan selama beberapa detik.

Ada dua perintah SMS yang bisa Anda kirimkan ke nomor Senior Phone untuk mengetahui lokasi keberadaannya, yakni WHERE# dan URL#. Perintah WHERE akan menghasilkan respons SMS balasan berupa koordinat posisi, yang bisa Anda masukkan secara manual di Google Maps, misalnya. Lebih mudah, kirimkan perintah kedua maka Anda akan mendapat respons balasan berupa tautan ke Google Maps. Tinggal klik, maka peta akan menunjukkan di mana lokasi ponsel berada.

Ketika kami mencoba mengirimkan SMS dengan perintah yang kedua menggunakan salah satu nomor yang sudah terdaftar dengan posisi lokasi keduanya di kantor YANGCANGGIH, membutuhkan waktu kira-kira 5 menit hingga SMS balasan kami terima. Ketika kami buka menggunakan aplikasi Location bawaan Android, peta menunjukkan dengan tepat lokasi ponsel berada, yakni Jalan Tanjung Duren Raya.

gps location

Berikutnya adalah mencoba tombol panik. Jika Anda menekan tahan tombol tersebut selama beberapa saat, maka akan keluar getaran dan suara sirene 3×3 kali yang cukup keras. Lalu kurang lebih 2 menit kemudian ponsel otomatis menelepon ke salah satu nomor yang telah didaftarkan. Jika nomor pertama tidak menjawab, maka ia akan menelepon ke nomor kedua, dan begitu seterusnya hingga salah satu dari ketiga nomor tersebut merespons. Setelah itu sekitar satu menit kemudian, ketiga nomor tersebut akan menerima SMS berbunyi, “SOS,Please Attention!”

Performa
Kami benar-benar merasa tidak cocok menggunakan ponsel ini untuk berkomunikasi via SMS. Apa pasal? Kebiasaan “dimanja” oleh smartphone yang memberikan respons perintah ketikan dengan cepat, sehingga saat bertemu dengan featured phone yang memiliki respons pergantian huruf ke huruf lambat, akan sedikit membuat frustasi. Namun jika yang menggunakannya adalah orang tua, lain soal. Mereka akan lebih sabar dan justru terbiasa mengetik dengan lambat, sehingga hal tersebut harusnya bukan masalah.

Yang merepotkan justru adalah kehadiran prediksi teks. Untuk menonaktifkannya juga tak mudah, karena harus menekan tombol # berkali-kali hingga indikator menunjukkan “ABC”. Itu adalah tanda untuk penulisan huruf kapital. Menulis dengan huruf kecil, silakan tekan # kembali hingga menunjukkan “abc”, dan seterusnya.

Antena Radio yang dimiliki cukup powerful dalam menangkap beragam stasiun radio lokal. Sekali tekan tombol di sisi kiri bodi, maka siaran langsung mengumandang dengan jernih dari speaker di sisi belakang. Untuk memindahkan saluran, tekan tombol * untuk mundur dan # untuk maju, sementara tombol 0 untuk menghentikan (pause).

Baterai GPS Senior Cell Phone ini dipersiapkan untuk siaga hingga 7 hari. Jika penggunanya juga mendengarkan radio, menelepon, SMS-an, serta menggunakan senter, angka 3 hari masih bisa didapat. Harus dimaklumi karena meski basic ponsel ini adalah featured phone, namun fungsi GPS yang menyala terus menerus tentu akan menguras baterai.

fitur1

Kesimpulan
GPS Senior Cell Phone sejatinya tak hanya dapat diperuntukkan bagi manula, namun juga bagi mereka yang “gaptek”, anak-anak (meski anak zaman sekarang mungkin “emoh” menggunakan ponsel seperti ini) dan karyawan pengiriman barang atau sales, misalnya. Ini seperti diceritakan oleh Anton dari PT Trinet Global Solusi selaku distributor, yang mendapat banyak klien pengusaha untuk “membekali” karyawannya sehingga keberadaan mereka dapat terus dilacak.

Di internet, GPS Senior Cell Phone ditawarkan dengan harga tak sampai Rp500 ribu belum termasuk ongkos kirim dari negara pembuatnya, China. Sementara di Indonesia, pihak distributornya mematok harga Rp1,5 juta. Awalnya kami merasa perbedaan harga tersebut kelewat mahal. Namun ternyata Anda mendapatkan garansi 1 tahun untuk penggantian unit baru jika dalam pemakaian wajar terjadi kerusakan. Cukup fair kan, terutama jika dibandingkan dengan Anda membeli online dari China yang tak memiliki garansi.

Yang Canggih
(+) Desain menarik
(+) Keypad besar
(+) Fitur GPS & LBS untuk pelacakan lokasi
(+) Tombol panik untuk keadaan darurat
(+) Speaker oke
(+) Radio FM dengan antena built-in dan tombol khusus
(+) Antarmuka mudah digunakan

Yang Kurang
(-) Harganya tergolong mahal
(-) Tak ada pilihan Bahasa Indonesia
(-) Sistem penulisan pesan SMS merepotkan

Back to top button