Quantcast
Mobile GadgetNewsSmartphone

Hands On: HTC One V

Dari acara peluncuran HTC One X & One V, kami berkesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan 2 seri smartphone HTC terbaru yang mengandalkan kualitas kamera serta suara tersebut. Kali ini kami akan mengulas HTC One V mengingat smartphone berbanderol Rp 2,999 juta ini akan tersedia lebih dahulu ketimbang saudaranya, One X.

 

Aspek desain selalu menjadi yang pertama kami perhatikan. Sekilas desainnya mirip dengan HTC Nexus yang merupakan smartphone Android pertama di dunia, dengan lengkungan ke atas di bagian bawahnya.

HTC meletakkan port microUSB di sisi kiri bawah, sementara tombol daya berada di sisi kanan atas seperti biasanya. Logo beats audio di dekat speaker seolah menegaskan kualitas keluaran suara dari smartphone berwarna silver ini. Sementara itu lensa kamera yang cukup lebar untuk menangkap cahaya lebih banyak di tempat temaram, didampingi dengan LED flash untuk semakin menguatkan gambar yang Anda hasilkan. Di bawah layar terdapat 3 tombol sensitif sentuh, namun, seperti Anda perhatikan, fungsi salah satunya agak berbeda dari biasanya.

Ketiga tombol tersebut adalah Back, Home dan Recent, menggantikan tombol opsi. Konsekuensinya adalah, semua pilihan harus sudah tertampil di layar agar bisa dimaksimalisasikan oleh pengguna.

Masuk ke UI dan menu, dari layar penguncian saja sudah terlihat bahwa One V masih tetap mempertahankan UI HTC Sense. Untuk melihat versi yang digunakan, baik Sense dan Android ICS-nya, kami pun memasuki menu Settings. Android ICS 4.0.3 dengan HTC Sense v.4.0 memiliki beberapa penyegaran, salah satunya adalah efek “memisah” – kami tidak tahu HTC menyebutnya apa – ketika kita menyentuh-tahan salah satu blok pilihan, atau menggulir dan menariknya ke atas & bawah.

Setelah itu, Anda juga dapat melihat Skin dan Scene yang disediakan oleh HTC.

Fitur musik, yang menjadi andalan One Series HTC, tak lupa kami jelajahi. Anda dapat melihat berbagai pilihan peningkatan suara yang bisa dipilih, dengan catatan, headset harus terpasang.

Setelah video player, kami juga mencoba keyboard virtual di layarnya. Meski agak kerepotan dalam proses pengambilan gambar, namun kami mengalami nol kesalahan ketik (typo) saat mengetikkan “yangcanggih” di address bar pada perambannya. Kabar baik bagi Anda yang gemar bersosialita di dunia maya, mengetik email atau SMS.

Setelah itu, kami menyambangi fitur unggulan lainnya, yakni kamera. Terdapat perbedaan UI juga di sini. Anda tak akan menemukan tombol opsi pindah ke kamera/video, karena Anda bisa meng-capture obyek meski saat Anda merekam video dengan tombol-tombol virtual yang disediakan – sebuah fitur baru yang diunggulkan oleh HTC. Dengan interface seperti ini pula, pengaturan kamera foto maupun video digabungkan menjadi satu jendela.

 

Back to top button